Langsung ke konten utama

Descendants of the Sun Episode 1

 
 


Cerita ini bermula dari peristiwa yang terjadi di Zona Damarkasi Militer pada jam 1 pagi. Saat itu, 3 pasukan khusus Korea Utara menyerbu Penjaga Pos 301 dan menyandera dua tentara Korea Selatan. Menurut komandan militer Korsel, itu merupakan sebuah provokasi. Pertama, Korut melewati batas DMZ dan itu melanggar perjanjian gencatan senjata. Korut memancing Korsel untuk menyerang yang nantinya akan menjadi alasan negosiasi dalam perjanjian internasional. Untuk menghindari taktik dan jebakan Korut tersebut, komandan pasukan militer Korsel mengirim Pasukan Khusus mereka untuk menyelamatkan sandera. Pasukan Khusus tersebut adalah Tim Alpha.

Pasukan Khusus Tim Alpha terdiri dari lima orang, yang dipimpin oleh seorang kapten bernama Yoo Shi Jin a.k.a Big Boss. Malam itu, selaku kapten tim, Yoo Shi Jin memutuskan tindakan bijak yang akan dilakukan. Karena mereka berada di Zona Militer, menurutnya berunding adalah jalan terbaik. Bersama dengan Sersan Seo Dae Young a.k.a Wolf yang merupakan anggota Tim Alpha, dia memasuki tempat dimana tentara Korsel disandera. Sementara Sersan Choi a.k.a Piccolo, anggota Tim Aplha yang lainnya, bertugas untuk mengawasi mereka berdua, Big Boss dan Wolf. Tentunya, dengan bidikan senjata. Dan dua anggota Tim Alpha yang lain, Harry Potter dan Snoopy, sudah selesai memasang bahan peledak sebagai pilihan terakhir jika nantinya perundingan mereka gagal.

Setelah memasuki tempat penyanderaan  tersebut, prajurit Korut tidak ingin pulang begitu saja. Melainkan ingin membunuh salah satu Pasukan Khusus. Akhirnya, merekapun berkelahi. Perkelahian terebut diakhiri dengan percakapan singkat antara Big Boss dan Letnan Ahn Jung Joon. Letnan Ahn Jung Joon berkata bahwa dia telah datang sebagai prajurit dan takkan pulang sebagai korban. Selanjutnya berkata “Senang bertemu denganmu, Kapten Yoo Shi Jin.” Yang dibalas Yoo Shi Jin dengan mengatakan “Aku tahu itu, tapi sebaiknya kita tidak perlu lagi bertemu, Letnan Ahn Jung Joon.” Dan, laporan suksesnya tugas Tim Alpha pun dilaporkan oleh Yoo Shi Jin selaku Kapten.

Saat tidak bertugas, Yoo Shi Jin dan Seo Dae Young mengisi waktu mereka dengan bermain “Latihan Menembak” milik Lee Kwang Soo. Selang beberapa saat, terdengar teriakan seseorang yang lagi memburu pencuri. Keduanya pun keluar dengan membawa senjata dari tempat permainan tersebut. Dengan menggunakan pistol mainan tersebut, keduanya berhasil menghentikan pencuri tersebut. Selanjutnya, Seo Dae Young melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian. Sedangkan, Yoo Shi Jin sibuk memberikan pertolongan pertama kepada pencuri yang telah mereka tembak tersebut.

Lalu, keduanya terlihat sedang nongkrong di sebuah café, Dal.comm Coffee. Tidak hanya mereka berdua tapi juga dengan boneka di samping masing-masing keduanya. Seo Dae Young menganggap boneka di sampingnya sebagai pacar idealnya. Sementara, Yoo Shi Jin menganggap kalau boneka di sampingnya itu adalah teman seperjuangannya.  Saat asyik cerita, HP Yoo Shi Jin berdering. Seo Dae Young berpikir kalau itu adalah telpon dari Batalyon, ternyata bukan. Itu adalah Yoon Myeong Ju. Dia pun melarang Yoo Shi Jin mengangkanya. Sayangnya, yang dilarang tak mendengar, ia tetap ingin mengangkatnya. Akhirnya, Seo Dae Young pun menawarkan beberapa hal sebagai balasan jika Yoo Shi Jin tidak mengangkat telpon tersebut. Saat, ditawari kencan dengan seorang pramugari, Yoo Shi Jin memberikan telponnya, dan Seo Dae Yong pun menolak panggilan dari Yoon Myeong Ju tersebut. Di saat Yoo Shi Jin meminta HP Seo Dae Young, dia bingung karena HPnya tidak ada di kantongnya. Yoo Shi Jin pun merasa ditipu. Seketika, Seo Dae Young menyadari kalau HPnya dicuri oleh pencuri yang sebelumnya mereka temui di saat keduanya sibuk mengikat dan menulis diagnosis di lengannya.

Di sisi lain, pasien alias pencuri tersebut telah tiba di RS. Haesung dan dijemput oleh petugas UGD. Saat itu, HP Seo Dae Young yang dicuri olehnya terjatuh dan diberikan kepada salah satu suster UGD. Begitu di tangan suster, HP tersbut berdering dan itu adalah panggilan dari Yoon Myeong Ju lagi. Tanpa berpikir panjang, suster tersebut mengangkat telpon itu dan menyampaikan bahwa dia adalah suster ruang UGD RS. Haesung. Juga melaporkan bahwa pemilik HP tersebut mengalami kecelakaan motor karena yang dia tahu, HP tersebut jatuh dari seorang pasien kecelakaan.

Di ruang UGD, muncullah Dr. Kang Mo Yeon dan menerima laporan dari kepala suster Ha Jae bahwa pasien tersebut adalah pasien kecelakaan motor. Dr. Kang pun melihat hasil pemeriksaan di lengan pasien tersebut dan bertanya siapa yang menulisnya. Pasien tersebut mengatakan kalau itu ditulis oleh orang menyelamatkannya. Menurut Dr. Kang, itu adalah pertolongan pertama yang rapi dan berpikir kalau orang yang melakukannya adalah orang yang hebat. Setelah mengecek langsung dengan sentuhan, dia pun tahu kalau pasien tersebut adalah pencuri. Akhirnya, dia pun meminta suster untuk melakukan X-Ray terhadap pasien tersebut dan pergi meninggalkan UGD karena dia dipanggil oleh seorang professor di RS tersebut.

Begitu ditinggal dokter dan suster, pasien tersebut mendapat telpon dari seseorang dan kabur dari UGD. Pelariannya ternyata terlihat oleh Dr. Kang yang lagi ngobrol dengan salah satu Profesor di rumah sakit tersebut. Dia pun tertangkap dan dibawa kembali ke UGD oleh Dr. Kang. Dia pun terus mengoceh dan ngeles agar bisa keluar dari RS tersebut. Dengan alasan ke toilet, dia menitipkan HP curiannya itu ke Dr. Kang dan kabur lagi. Saat di tangan Dr. Kang, HP tersebut kembali bordering dan nama yang muncul adalah Big Boss. Dr. Kang pun berpikir kalau itu adalah bos dari pencuri tersebut. Dia pun tidak menghiraukannya dan melanjutkan aktivitasnya.

Di depan RS, Yoo Shi Jin dan Seo Dae Young baru saja keluar dari mobil dan melihat sekawanan preman. Karena telponnya tak kunjung dijawab, Yoo Shi Jin terus menelpon HP Seo Dae Young sambil berjalan memasuki UGD. Di saat yang bersamaan, terlihat pasien pencuri tersebut telah keluar dari gedung RS. Hingga tiba di ruang UGD, Yoo Shi Jin terus menghubungi nomor Seo Dae Young dan mendegarkan deringan HP. Keduanya pun berhenti tepat di belakang Dr. Kang yang lagi sibuk memeriksa pasien. Karena terus diganggu, Dr. Kang pun mengangkat telpon tersebut dan berbalik saat orang dibelakangnya mengatakan “Halo” seperti dirinya. Dengan melihat nama yang muncul di HP, dia pun mengkonfirmasi ke Yoo Shi Jin, apakah dia adalah Big Boss itu. Yoo Shi Jin pun menjawab “Ya” dan bertanya mengapa HP tersebut ada di tangannya. Dr. Kang menjawab kalau HP tersebut dititipkan oleh seorang pasien dan bertanya lagi apakah Yoo Shi Jin adalah kaluarga dari pasien tersebut. Yoo Shi Jin menjawab kalau dia bukan keluarganya tapi HP tersebut milik temannya. Dr. Kang tidak lagi menghiraukannya dan mencari pasien tersebut.

Merasa diabaikan, Yoo Shi Jin menganggap Dr. Kang tuli. Alih-alih menanggapi anggapan Yoo Shi Jin tersebut, dia malah meminta suster Min Ji untuk mengusir Yoo Shi Jin dan Seo Dae Young dan menunggu di luar. Bahkan, meminta dipanggilkan petugas keamanan jika keduanya tidak mau mendengar. Dan, scene terbaik pertama pun terjadi, tepatnya saat tirai ditutup oleh suster Min Ji. Secara bersamaan, Dr. Kang yang ada di dalam tirai dan Yoo Shi Jin yang ada di luar tirai masing-masing berbalik dan saling pandang dalam sekejap.

Sepertinya Yoo Shi Jin terpana dengan kejadian singkat tersebut dan enggan keluar dari UGD. Dia sampai ngeles saat diajak Seo Dae Young untuk keluar mengejar pasien pencuri tersebut. Namun, karena alasannya tidak jelas, dia pun akhirnya ikut Seo Dae Young keluar. Sementara, Dr. Kang sibuk menjahit luka pasien ditemani dengan suster Min Ji yang khawatir dengan Yoo Shi Jin, Seo Dae Young dan si pasien yang dipikirnya adalah sekumpulan gangster. Dr. Kang pun menenangkannya dengan mengatakan. “Tidak usah khawatir, aku lebih mahir menggunakan pisau daripada mereka.” Hahaha,,,Dr. Kang mengerikan juga kedengarannya yah! Sampe-sampe, pasien yang lagi dijjahit olehnya itu ketakutan mendengar ucapannya.

Yoo Shi Jin dan Seo Dae Young berjalan di sekitar RS dan menemukan gangster yang lagi menggebukin pasien pancuri yang kabur itu. Melihat gangster tersebut, Yoo Shi Jin sempat ketakutan dengan mengatakan kepada Seo Dae Young, “Apakah kamu sangat membutuhkan ponselmu? Sepertinya mereka adalah gangster yang kuat.” Namun, ternyata Seo Dae Young sangat membutuhkan ponselnya dengan alasan ponsel tersebut berisi folder yang sangat penting baginya. Akhirnya, keduanya pun ikut campur dan menyelamatkan lagi pasien pencuri tersebut. 

Kembali ke ruang UGD, di sana telah tiba Yoon Myeong Ju, yang oleh suster Min Ji dianggap sebagai wali pasien pencuri tersebut. Melihat kedatangannya, Dr. Kang menegur dengan menyebutkan namanya langsung. Yoon Myeong Ju juga mengenalinya sebagai seniornya. Dr. Kang pun bertanya, “Apakah kamu  adalah wali pasien?” Yang ditanya juga balik bertanya, “Apakah Dr. Kang adalah dokternya?” Yang kemudian, menanyakan keberadaan dan meminta hasil pemeriksaan pasien. Dr. Kang pun menanggapi dengan mengatakan, “Ini bukan tempat kerjamu. Dia bukan pasienmu. Mengapa kita selalu dipertemukan dengan hal yang berhubungan dengan laki-laki?” Yoon Myeong Ju tidak menanggapi candaan Dr. Kang dan meminta hasil pemeriksaan pasien tersebut karena dia adalah orang yang penting baginya. Percakapan mereka berakhir setelah Dr. kang mengatakan bahwa pasien tersebut kabur sebelum membayar biaya pengobatan dan meminta Yoon Myeong Ju untuk membayarnya. Dr. Kang pun beranjak pergi dan Yoon Myeong Ju mencari pasien tersebut di toilet pria karena sebelumnya dia izin ke toilet.

Ternyata, Dr. Kang ke ruangan sabahatnya, Dr. Pyo, dan memberitahukan bahwa Yoon Myeong Ju ada di RS tersebut. Dr. Pyo pun mengingatnya dan berkata, “Oh, Dokter bedah cantik di bidang militer yang merebut orang yang kau suka itu.” Hahaha,,,ternyata ada masa lalu yang telah terjadi diantara Dr. Kang dan Yoon Myeong Ju. Keduanya pernah didekati oleh laki-laki yang sama. Dr. Kang pun memberitahu Dr. Pyo bahwa dia datang sebagai wali pacarnya yang kelihatan masih berusia 20 th-an.  Mendengar hal tersebut, Dr. Pyo menyanggahnya dengan menceritakan Dr. Kang bahwa pacar Yoon Myeong Ju itu tentara dengan pangkat “Busagwan”. Kisah mereka sangat terkenal di kalangan militer karena mereka adalah pasangan kontroversi.

Akhirnya, Yoon Myeong Ju ketemu dengan Soe Dae Young yang lagi bersama Yoo Shi Jin membawa pasien pencuri tersebut. Selanjutnya, Yoo Shi Jin mengantarkan pasien itu ke UGD dan mereka berdua pun berbicara. Di ruang UGD, Dr. Kang yang baru datang, terkejut melihat pasien tersebut babak belur dan mengira Yoo Shi Jin yang telah memukulnya. Meski Yoo Shi Jin dan pasien tersebut mengatakan tidak, Dr. Kang tetap tidak percaya. Akhirnya, Yoo Shi Jin mendekat dan mengatakan, “Kau tak akan percaya apapun yang dia katakan, kan?” Yang ditanya hanya memandangnya sejenak lalu mengabaikannya. Yoo Shi Jin yang diabaikan, hanya tersenyum dan terus menatap Dr. Kang. Dia baru berlari mengejar saat Dr.Kang mengatakan kalau dia akan lapor polisi dan keluar dari ruang UGD.

Yoo Shi Jin menghentikan langkah Dr. Kang dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, Dr. Kang tetap tidak percaya dengan ceritanya. Dia malah lebih percaya kalau Yoo Shi Jin itu adalah anggota gangster dan menghubungi polisi. Mendengar Dr. Kang tengah terhubung dengan pihak kepolisian, Yoo Shi Jin pun langsung menampik ponsel tersebut dari tangan Dr. Kang dan menangkapnya dengan sigap menggunakan tangannya. Hal itu membuat Dr. Kang memandang Yoo Shi Jin dan speechless sejenak. Sesaat kemudian, dia meminta ponselnya. Daripada mengembalikan ponselnya, Yoo Shi Jin malah menjelaskan identitasnya kepada Dr. Kang dengan mengeluarkan bukti berupa Kalung Name Tag dan kartu keanggotaan militer. Untuk memverifikasi lebih lanjut mengenai identitasnya tersebut, dia mengajak Dr. Kang untuk ikut dengannya menemui Yoon Myeong Ju.

Di tempat lain di RS. Haesung tersebut, Yoon Myeong Ju lagi menuntut jawaban dan alasan pada Seo Dae Young mengapa dia terus menghindari dan mengabaikan telponnya. Seo Dae young pun mengungkapkan bahwa hatinya sudah berubah dan dia tidak bisa menjelaskan sesuatu yang berhungan dengan hati. Selanjutnya, dia berharap pada Yoon Myeong Ju untuk berpikir bahwa dia menghindar demi kebaikanya. Lalu pergi meninggalkan Yoon Myeong Ju. Namun, Yoon Myeong Ju tidak percaya dan menghentikan langkah Seo Dae Young dengan menyebut nama lengkapnya disertai dengan pangkat. Yang dipanggil pun berhenti dan berbalik hormat. Sayangnya, Yoon Myeong Ju tidak menerima hormatnya. Akan tetapi, Yoo Shi Jin tiba-tiba muncul dan menurunkan tangan Seo Dae Young. Lalu, menegur Yoon Myeong Ju karena sudah menyalahgunakan pangkatnya. Yoong Myeong Ju pun mengkonfirmasin identitas mereka kepada Dr. Kang dengan mengatakan, “Laporkan mereka! Mereka adalah prajurit yang melarikan diri.” Hahahaha,,,perkataan Yoon Myeong Ju tersebut mengingatkan saya pada karakter Yoo Rachel di Kdrama “The Heirs”.

Karena identitas mereka telah terkonfirmasi, ponsel Seo Dae Young pun kembali ke tangannya. Namun ternyata, Dr. Kang tidak berhenti sampai di situ, dia masih meminta Yoo Shi Jin untuk ikut dengannya ke ruang CCTV terkait dengan masalah perkelahian. Keduanya pun berbincang sejenak sembari menunggu pihak keamanan memperlihatkan rekaman CCTV. Dan berakhir dengan perkenalan. Sementara, Seo Dae Young ke UGD melihat dan berbicara dengan pasien pencuri yang telah dianggapnya sebagai adik sebelum menolongnya.

Kesalahpahaman diantara Dr. Kang dan Yoo Shi Jin berakhir saat keduanya selesai melihat rekaman CCTV. Bahkan, Dr. Kang yang awalnya ngeri melihat rekaman tersebut menjadi sangat bersemangat dan tersenyum bangga melihat kehebatan Yoo Shi Jin melawan gangster. Akhirnya, Dr. Kang pun meminta maaf pada Yoo Shi Jin. Mendengar permintaan maaf tersebut, dia malah minta diobati juga oleh Dr. Kang. Begitu dia memperlihatkan lukanya, Dr. Kang kaget dan dia sendiri tersenyum melihat respon tersebut. Dr. Kang pun menjahit lukanya dan menanyakan bagaimana dia bisa kena luka tembakan seperti itu. Dia pun menceritakannya bahwa itu luka tembak saat menyelamatkan temannya.

Setelah selesai menjahit luka Yoo Shi Jin, Dr. Kang menjelaskan proses pengobatan dan penyembuhannya dan memintanya untuk kontrol ke RS terdekat dengan tempatnya. Namun, Yoo Shi Jin malah memilih ke RS. Haesung dan meminta Dr. Kang untuk menjadi doketrnya walaupun harus menempuh jarak yang agak jauh. Katanya dia butuh dokter pribadi, terlebih jika doketrnya itu cantik. Yaelaaaa,,,Yoo Shi Jin sudah benar-benar tertarik nih dengan Dr. Kang. Untungnya, Dr. Kang malah menerima pujian tersebut dan bersedia jadi dokternya. Scene ini berakhir setelah keduanya keep eye contact saat mengungkapkan pernyataan terkait dengan profesi masing-masing. Yoo Shi Jin mengatakan, “Dokter biasanya tidak memiliki kekasih karena mereka terlalu sibuk” sementara Dr. Kang mengatakan, “Tentara biasanya tidak memiliki kekasih karena mereka selalu berperang.”

Esok harinya, Yoo Shi Jin sibuk memilih pakaian yang bagus untuk dia kenakan. Soe Dae Young yang baru tiba di asrama setelah jogging bertanya memangnya mau kemana sehingga harus berpakaian bagus. Yoo Shi Jin pun menanggapi kalau dia akan ke RS. Haesung mengsterilkan lukanya. Snoopy pun melontarkan pernyataan kepada Seo Dae Young bahwa disini ada klinik akan tetapi dia tetap mau jauh-jauh ke rumah sakit itu. Mendengar hal tersebut, Yoo Shi Jin meminta Snoopy diam dan beralasan bahwa dia harus sehat untuk melindungi negara dan dia ingin dirawat di RS. Haesung karena memiliki staff dan peralatan yang terbaik. Seo Dae Young pun mengerti dan berkata, “Dokternya pasti sangat cantik.”  Harry Potter sebagai anggota tim termudah yang ada disitu membenarkan pernyataan Seo Dae Young dan terus mengoceh hingga akhirnya dia disekap oleh Snoopy dan Piccolo. Hahahaha!

Yoo Shi Jin tiba di RS. Haesung bersama dengan Seo Dae Young karena dia juga punya urusan, yaitu ingin melunasi biaya administrasi pengobatan Kim Gi Boem (pasien pencuri). Yoo Shi Jin pun berkata padanya bahwa gaji tentara tidak banyak tapi masih membiayai pengobatan orang lain. Selanjutnya, meminta Kim Gi Boem untuk memperbaiki sikapnya dan tidak lagi berbuat salah. Lalu kemudian pamit ingin pergi menemui dokternya, Dr. Kang. Setelah berjalan beberapa saat, dia pun melihat Dr. Kang yang lagi sibuk membawa pasien gawat darurat dan langsung membantunya hingga ke Ruang Operasi. Berhubung operasinya berlangsung lama, dia meninggalkan RS tanpa kontrol dengan Dr. Kang.

Saat sedang olahraga, ponsel Yoo Shi Jin berdering. Itu adalah telpon dari Dr. Kang yang menghubunginya karena tahu kalau dia datang ke RS. Dia menjelaskan bahwa itu operasi darurat jadi dia tidak meladeninya.  Karena sudah terhubung satu sama lain, mereka pun meminta untuk save nomor telpon masing-masing. Selanjutnya, Yoo Shi Jin minta check-up lagi esok harinya. Namun, sebelum telpon terputus, dia berubah pikiran dan meminta ketemuan saat itu juga.

Tak lama kemudian, Yoo Shi Jin, sudah tiba di RS. Haesung dan menunggu di lobby. Namun, saat berbalik ke layar monitor TV yang ada di sampingnya, dia terpaku dengan berita penyanderaan di Afganistan. Sesaat kemudian, ponselnya berdering dan itu adalah telpon dari Komandan. Dia memberitahukan kalau dia lagi di RS. Haesung sambil berjalan menuju lift. Saat memasuki lift, dia menghubungi Dr. Kang, yang saat itu baru saja kaluar dari lift yang ada di sebelahnya. Dia pun memberitahukan kepada Dr. Kang bahwa dia telah tiba namun dia harus pergi lagi. Dan, dia ada di atap RS. Haesung.

Dr. Kang tiba di rooftop RS. Haesung dan berjalan ke arah Yoo Shi Jin. Dia langsung bertanya tentang apa yang dilakukan Yoo Shi Jin di tempat tersebut. Yang ditanya hanya bisa mengatakan, “Maaf, sepertinya aku tak bisa menepati janjiku.” Dr. Kang berbalik melihat helicopter dan berpikir bahwa itu akan mendarat di bawah. Yoo Shi Jin pun menanggapinya dengan menjelaskan bahwa helicopter itu akan menjemputnya. Katanya, perang terjadi setiap saat dan saat itu terjadi di luar korea. Dr. Kang pun mengajukan berbagai pertanyaan karena tidak mengerti. Daripada memberikan penjelasan lebih lanjut, Yoo Shi Jin malah meminta Dr. Kang untuk berjanji apakah mereka bisa bertemu di akhir pekan di tempat lain atau tidak. Dia ingin menonton film bersama. Dimintai jawaban dalam situasi darurat seperti itu, Dr. Kang pun mengiyakan dan Yoo Shi Jin memintanya untuk menepati janjinya tersebut. Lalu kemudian berlari menuju helicopter. Sebelum naik, Yoo Shi jin sempat berbalik sejenak dan memandang Dr. Kang dengan senyum yakin.

Scene terakhir di episode ini adalah pemberangkatan Tim Alpha menuju Afganistan. Sebelum tiba di lokasi, mereka melepas Name Tag masing-masing dengan alasan jika terjadi sesuatu, mayat mereka tetap tidak boleh teridentifikasi.

 To be continued, in the next episode (Episode 2)....!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.