Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Cerita Singkat Di Balik Gaji Pertama Sebagai Dosen

FIND A JOB and Looking for DOCTORAL PROGRAM Scholarship Selesai kuliah S2, itulah dua hal pertama yang muncul di benak saya. Dua hal yang menjadi prioritas utama saya ke depannya. Kurang lebih 4-5 bulan terakhir di tahun 2015, berbagai tawaran lowongan kerja sebagai dosen datang silih berganti. Namun, secara keseluruhan, kampus-kampus tersebut adalah PTS yang perlu memenuhi kuota dosen mereka. Ada yang sudah beroperasi dalam beberapa tahun, ada yang baru beroperasi dan ada juga yang belum beroperasi alias masih dalam tahap pembangunan dan pengurusan izin operasional. Sebagai tempat untuk bernaung nantinya, tentunya perlu pertimbangan yang matang sebelum memasukkan lamaran ke kampus-kampus tersebut. Saya pun memilih beberapa diantaranya, seperti UNIBOS, UMB, STKIP RAMA GLOBAL dan UIM. Sayangnya, untuk menjadi dosen di UNIBOS, tidaklah mudah seperti yang saya bayangkan. Kualifikasi saya sebagai lulusan magister program tidak bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi kampus

Disalahkan Saat Merasa Benar

Pernah kah kamu digertak langsung oleh seseorang dihadapan orang banyak? Pernah kah kamu dimarahi langsung oleh atasanmu di hadapan bawahanmu? Pernah kah kamu disalahkan sementara kamusendiri sudah merasa benar? Saya PERNAH mengalami hal demikian! Sesungguhnya, salah satu hal yang mengerikan bagi saya adalah kena marah. Lebih tepatnya, hal yang menakutkan. Saya paling tidak tahan jika dimarahi dan digertak dengan suara yang keras. Saya bisa langsung down karena hal seperti itu. Jika seseorang melakukan hal demikian pada saya, rasanya sesak di dada dan sakit di hati. Bahkan, terkadang saya langsung menangis. Hmmm…mungkin bagi orang kebanyakan, itu adalah hal yang biasa dan lumrah. Dan, mungkin saya dianggap sebagai orang yang lemah dan cengeng. Tapi, itulah saya! Dalam keseharian saya, mungkin saya selalu dan senantiasa terlihat fine-fine saja, tersenyum dan tertawa. Oleh karenanya, akan terdengar sangat tidak mungkin bagi saya untuk menangis hanya karena kena marah a