Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Shocking Good News

Tonight (May 26, 2016) about 9.15 pm, my best sister ever, Yuzi Nhya, chatted me via Line. She asked me where I was. But due to offline mode, I checked and read her chat about 15 minutes later. 1st thing that cross in my mind "Yeah, she's looking for me". I miss her so much and she did it. I was so happy for that. Then, I replied by saying, "I'm at home. Lying on bed", (with emotion stickers). One minute later, she read and replied me, "I wanna come to your house with Kiki later. May I?" She asked me like she's the other people who need a permission to visit. But then, I replied by saying, "Do you mean 'tonight' ? Why not? The door's always open for you." The last, she said, "Thank you. Wait me!" Till 11 pm, they didn't show up. I thought that they leaved it. So, I closed the door and back to PC, watched movie. In the middle of my watching, I heard that a motorcycle just stopped in front of my house.

Special Gathering in Pitch Choir's Concert

On Monday (May 23, 2016) I had an appointment to meet-up with one of the great woman I've ever known. She's Rina Delfianti's mother. How busy I was, it's one thing that I'd to make it. So, before teaching I rang up her to know where she was and said that she had arrived in Makassar. Then, I say "YES, I'd be there after teaching." Besides, she asked me about Ridel's concert. Would I join or not. I said that I didn't have any ticket. If there's one, why not? When I was on duty, giving lecture to students, she rang up me. She informed that there's a ticket for me. She convinced me to join. Then, I said "YES", I'd come. After teaching, I directly went to Ridel's aunt house in Tabaria, in which her mother asked me to go. I arrived several minutes after magrib. Not only Ridel's mother, but also Ridel's father, bother and sister's in-law. There's also Fian and Awal. I greeted them all. Due t

Descendants of the Sun Episode 11

Pada episode sebelumnya ( Episode 10 ), Dr. Yoon dan Dr. Kang memandangi berlian berdarah yang ada dihadapan keduanya sambil menunggu hasil tes darah. Dr. Yoo tidak habis pikir kalau itu adalah berlian berdarah sungguhan. Dr. Kang sendiri berkomentar lain, dia memprediksi harganya dan bertanya apakah Dr. Yoon mau mengambil satu berhubung hanya mereka berdua yang tahu jumlahnya. Dr. Yoon tidak menyangka kalau Dr. Kang akan berpikir demikian. Lalu, Dr. Kang bertanya pada Dr. Yoon tentang pendapatnya jika seandainya keduanya tertular. “Tapi, bagaimana jika kita positif tertular?” “Apa kau takut?” “Kau tak takut, Letnan Yoon?” “Bukannya aku sudah memberitahumu, hal apa yang paling kutakutkan?:, kata Dr. Yoon sambil mengingat saat ia memberitahu Dr. Kang bahwa ia lebih takut berpisah dengan Sersan Seo dibandingkan memikirkan profesinya. Tiba-tiba, Kapten Yoo dan Sersan Seo datang dan berjalan ke arah keduanya. Sersan Seo malah langsung masuk ke ruang operasi tersebut tanpa pedu

Descendants of the Sun Episode 10

Pada bagian akhir episode sebelumnya ( Episode 9 ), Kapten Yoo meminta Dr. Kang untuk melakukan tugasnya sebagai dokter, yaitu menyelamatkan nyawa seseorang. Sementara, dia sendiri akan melakukan tugasnya sebagai tentara jika ada orang yang seharusnya dibunuh. Dengan perasaan takut, Dr. Kang pun meminta untuk memindahkannya. “Dia sedang syok akibat pendarahan. Kita harus segera memindahkannya”, kata Dr. Kang. “Ini adalah keputusanmu. Kau bisa menjatuhkan senjatamu dan membawanya masuk ke dalam, atau membiarkan dia mati di sini. Aku sarankan untuk memilih yang terakhir”, kata Kapten Yoo pada anak buah Kapten Argus yang mengarahkan senjata padanya.

Descendants of the Sun Episode 9

Di akhir episode sebelumnya ( Episode 8 ), Dr.. Kang berada dalam ruangan yang sama dengan Dr. Daniel yang sudah berhasil memperbaiki sound system . Setelah mengetesnya, Dr. Kang pun memberikan playlist lagu dengan menyambungkan HPnya langsung pada sound system tersebut. Seluruh pasien dan tim medis yang ada di medicube menikmati lagu yang sedang dimainkan tersebut. Terlihat mereka semua bahagia mendengarnya. Dr. Kang pun tersenyum melihat kebahagiaan mereka. Tak hanya orang yang di medicube , tapi juga para prajurit yang ada di asrama mereka, menikmati lagu tersebut.