Langsung ke konten utama

Friends are Friends Forever

BESTIES a.k.a SAHABAT

Sebuah kata yang sangat indah. Sebuah kata yang sangat berarti dalam kehidupan kita. Sebuah kata yang begitu berjasa dalam kehidupan kita. Sebuah kata yang tidak mudah untuk didapatkan, tetapi sekali kita mengerti akan arti dari kata tersebut, kita tidak akan mudah untuk melepaskannya.

Kita hidup di dunia ini bukan untuk mencari musuh. Kita hidup, untuk saling membantu, untuk saling mengingatkan, dan yang pasti untuk saling berbagi. Banyak sekali di antara kita yang selalu berpikiran kalau kita bisa melakukan semuanya sendiri. Ya memang, tapi pada kenyataannya tidak. Kita membutuhkan setidaknya satu orang untuk membantu kita agar kehidupan yang kita jalani menjadi lebih indah. Banyak sekali diantara kita yang sering salah pengertian dalam kata sahabat. Kita bisa mempunyai teman sebanyak mungkin, tetapi tidak semua orang yang kita anggap sebagai orang yang 'dekat' dengan kita, yang kita anggap paling tahu tentang kita itu sebagai sahabat. Tidak. Karena arti sahabat, itu lebih dari itu semua.



Kehidupan itu seperti roda atau bumi, dimana semuanya selalu berputar, tidak pernah pada porosnya. Kita sebagai manusia pasti pernah mengalami masa-masa sulit, dimana kita dihadapi dengan masalah yang sama sekali tidak kita inginkan untuk terjadi, tapi apa mau dikata, semuanya terjadi. Dan seringkali kita sebagai manusia suka 'sombong', dimana kita tidak mau merasakan apa yang dirasakan orang-orang sekitar kita yang pernah berada di 'putaran bawah' kehidupan. Dan seringkali kita berdoa agar dijauhi dari masalah-masalah yang 'menganggu' kehidupan kita. Tetapi pada kenyataannya, sekeras apapun usaha kita, tetap saja kita dihadapi oleh masalah-masalah itu.

Pada masa-masa seperti ini, sering manusia berpikir, bahwa Tuhan itu tidak adil. Kenapa kita selalu di hadapi dengan masalah yang berat? Padahal kita seharusnya ingat, bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan kepada Umat-Nya yang lebih dari kemampuan mereka. Dan dalam keadaan seperti inilah seharusnya kita sadar, bahwa kita telah diberikan harta yang sangat berharga. Yaitu sahabat. Ya, sahabat adalah harta yang terindah untuk kita. Seberat apapun masalah yang kita hadapi, bisa diimbangkan dengan kehadirannya seorang sahabat.

Disinilah arti sahabat bisa di mengerti. Sahabat bukanlah teman biasa. Dia tidak akan pernah hadir selalu setiap saat di samping kita, kemana pun kita pergi, bahkan bisa terpisah dengan jarak yang sangat jauh. Namun, seorang sahabat akan selalu setia ada untuk kita dalam keadaan apapun, dan dia mau menerima kita apa adanya dengan segala masalah yang kita hadapi. Tidak semua sahabat bisa memberikan masukan yang berguna, namun seorang sahabat itu tulus membuka tangannya untuk kita disaat kita sedang susah, rapuh, sedih, atau apapun itu. Seorang sahabat selalu siap membantu, mendengarkan dengan setulus hati semua keluh kesah kita, dan yang terpenting, sahabat mau diajak masuk kedalam kehidupan kita yang rumit dan juga selalu memegang teguh akan rahasia yang ada diantara kita.

Seperti yang sudah dikatakan, kita bisa mempunyai banyak teman, bahkan jumlahnya tidak terhitung, karena semua orang, kemanapun kita pergi, kita anggap sebagai teman kita. Namun, teman yang bisa menjadi sahabat, itu tidak semua. Hanya sedikit jumlahnya, bahkan bisa dihitung dengan jari. Namun disinilah hebatnya kekuatan seorang sahabat. Ketika masa-masa perih itu datang menghantui kehidupan kita dan kita merasa bahwa beban yang kita pikul itu berat sekali sehingga tidak bisa kita pegang, dengan kehadirannya seorang sahabat, seketika kita akan merasa bahwa beban itu semua jauh terasa lebih ringan.

Banyak macam cara yang bisa membawa kita kedalam kehidupan yang bahagia, senang, dan nyaman. Namun ketika kita merasakan dan mengerti akan kehadirannya sahabat dalam kehidupan kita, bersyukurlah, karena itu adalah hal yang terindah yang tidak akan pernah bisa ditemui dalam waktu yang singkat. Rasa tulus memberi dan diberi itu hadir dari lubuk hati yang paling dalam. Dan akhirnya kita mengerti, bahwa sahabat itu tidak pernah memaksa atau dipaksa. Dia akan datang dengan sendirinya, dengan ketulusan hatinya, panggilan jiwanya. Dan sekarang, kita tahu, bahwa kita tidak pernah sendiri. Sejauh apapun kita berada, kita masih mempunyai harta yang amat sangat berharga; keluarga dan sahabat. Disinilah kita berterima kasih, karena walaupun sahabat tidak selalu ada setiap saat di samping kita, selalu menemani kemanapun kita pergi, tapi jauh di lubuk hati kita yang terdalam kita tahu, bahwa seorang sahabat sejati akan selalu ada untuk kita dan menerima kita dalam keadaan apapun, seburuk apapun itu.

Ketika ditanya harta apa yang paling indah yang kamu dapatkan selain keluarga? Sahabat lah jawabannya. Dan kini, kita berterima kasih dan bersyukur yang sebesar-besarnya atas Anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada kita. Harta yang akan kekal jika kita bisa menjaga itu semua, harta yang tidak akan pernah hilang dari kehidupan kita.

When it hurts to look back, and you are scared to look ahead, you can look beside you and your bestfriend will be there.

Sahabat adalah orang yang menghampiri kehidupan kita ketika seluruh dunia menjauh. Karena persahabatan itu seperti tangan dan mata. Saat tangan terluka, mata menangis, dan saat mata menangis, tanganlah yang bersedia untuk menghapusnya. Dan tali persahabatan yang terjalin akan seperti kedua mata kita. Mereka bergerak berbarengan, berkedip bersamaan, mengeluarkan air mata disaat yang sama, melihat pemandangan apapun dari sudut pandang yang sama, akan tetapi mereka tidak akan pernah bisa 'berkaca' satu sama lain. Namun, mereka akan tetap 'berpegangan' dan Berharap persahabatan diantara kita akan seperti kedua pasang mata, dan juga sahabat yang ada untuk kita seperti tangan dan mata.

Dan kini, telah kudapatkan anugerah terindah tersebut, dan akan kujaga untuk selamanya.

Terima kasih sahabat.

Sejauh apapun langkah yang kita ambil masing-masing, tetap yakin bahwa kita selalu ada untuk satu sama lain. <3

Dedicated to my Best Friends: "Y_A_K_Y"

After Watchin' Movie at Cinema 21, Panakukang Mall

Before Lunch Together @ D'Cost, Panakukang Mall

Refresh Mind @ Fort Rotterdam, Makassar

Photoshoot @ Else Salon

With Yani @ M'Tos

Nge'Fizza with Yuzi

Take a Rest in Front of Carrefour, Panakukang Mall

With Kia

Being "Pendamping" Di Acara "Ramah Tamah" Besties Yani

Yuzi and Me

Kia and Me

Yani and Me

Attendin' Our Classmate's Wedding @ Gedung 45,,,,#NurulIndahFitriani

Meet Up @ Gramedia, Panakukang Mall

Spendin' SatNite @ Panakukang Mall,,,,#J.Co_Gramedia

Our "Ramah Tamah"

Graduation Day with Yuzi



Love You as Always,
IR188

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.