Langsung ke konten utama

Cinta dan Pilihan

Jangan pernah menangis ketika kamu tidak dicintai orang..
Tetapi menangislah ketika kamu tidak bisa mencintai orang yang mencintaimu..
Kita hidup di dunia ini bukan untuk mencari sosok yang sempurna untuk dicintai..
Tetapi belajarlah mencintai sosok yang tidak sempurna sehingga dia menjadi yang terbaik untuk kita..

Kata-kata itu tiba-tiba saja muncul di pikiran saya saat sedang conversation dengan Classmates during Lunch at Cafetaria, Campus. Sesaat saya terpikir akan kehidupan, di mana kita dihadapkan dengan suatu pilihan. Pilihan yang mungkin berat untuk kita, tapi mau tidak mau harus kita jalani. Dan disinilah arti kehidupan yang sesungguhnya. Kehidupan dimana semua orang memiliki perasaan. Dan satu perasaan yang sangat indah untuk diingat, untuk di kenang, dan untuk dicurahkan. Yaitu perasaan cinta.. :) Dan inilah curahan hati saya...


Cinta adalah sebuah perjuangan..
Tidak pernah datang secara tiba-tiba..
Semuanya harus kita perjuangkan..

Bertemu adalah kesempatan.. Mencintai adalah pilihan..

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai..
Ketika kita berada di suatu tempat pada saat yang tepat, itulah kesempatan..

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, itupula kesempatan..
Bukan pilihan..

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya..
Itu bukanlah suatu kesempatan, tetapi itu adalah pilihan..

Ketika kita memilih untuk tetap bersama dengan seseorang apapun yang terjadi, bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih dalam hal apapun dibandingkan pasanganmu, tetapi kamu tetap memilih untuk mencintainya..
Itulah pilihan..

Perasaan cinta, simpatik, dan tertarik dalam dalam segala kesempatan kepada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.. Pilihan yang harus kita lakukan..

Nasib membawa kita bersama. Tetapi semuanya tetap tergantung kepada diri kita. Bagaimana kita bisa membuat semuanya berhasil.

Pasangan jiwa itu benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang yang memang hanya tercipta untukmu. Tetapi semua kembali kepada dirimu untuk melakukan pilihan. Apakah kita ingin melakukan sesuatu agar kita bisa mendapatkannya, atau tidak.. Kita mungkin saja bisa kebetulan bertemu dengan pasangan jiwa kita. Tetapi untuk tetap mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, itu adalah pilihan yang harus kita lakukan..

Manusia diciptakan untuk saling menyayangi dan mencintai. Perasaan tumbuh karena terbiasa. Amarah, sedih, dendam, semuanya akan terkalahkan hanya karena cinta. Cinta adalah segalanya. Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatannya. Karena apapun yang kita lakukan, itu semua berdasarkan cinta dan perasaan. Tanpa harus memandang segala sesuatu hanya dari satu sisi. Perilaku mencerminkan kita, begitu pula perasaan.

Kita ada di dunia ini bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai. Tetapi untuk mencari seseorang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna. Dan itu semua adalah pilihan yang dihadapkan di depan kita, di dalam kehidupan kita.

Segala sesuatu tidak pernah datang secara tiba-tiba.. Demikian dengan cinta..
Cinta tidak pernah datang dengan cara yang mudah.. Berbagai macam rintangan harus kita lewati untuk bisa mendapatkan cinta sejati.. Dan pada akhirnya, perasaan cinta itu tumbuh seiring dengan berjalannya waktu, setelah kita melewati rintangan-rintangan tersebut. Dan hal tersebut membuat kita mengerti, bahwa rintanga-rintangan yang dihadapakan kepada kita bukanlah 'musuh' kita. Tetapi rintangan-rintangan tersebut yang membuat dan mengajar kita untuk bisa menjadi lebih dewasa.

Sebeku apapun hati manusia, akan terluluhkan oleh cinta.
Dan itu semua.. Demi cinta..

Karena cinta itu..
Murni..
Tulus..
Tinggi..
Manis..
Setia..
Suci..
Pengertian..
Menghargai..
Saling percaya..
Tidak memanfaatkan..
Sejati..
Jujur..
Tanpa pamrih..
Dan.. Cinta itu Satu...
Love You as Always,
IR188

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.