Langsung ke konten utama

Long Trip in the Weekend with Classmates


11 April 2014

            Di hari Jumat pagi, seperti biasa, saya bangun di saat waktu shalat subuh tiba. Meskipun saya sebenarnya tidak shalat, saya tetap bangun dan langsung beraktivitas. Saya membereskan barang yang berantakan disekitar tempat dimana saya tertidur. Sebelum tidur, sekitar jam 2 malam, saya memang sedang packing. Namun karena kecapean habis mengetik sepanjang hari, saya tidak mampu menyelesaikannya dan saya tertidur pulas.
Setelah membereskan barang tersebut, saya mengambil laptop dan merampungkan tugas “Portfolio Discourse Analysis” dari Prof. Basri Jaffar. Begitu selesai, saya langsung print out. Tak lupa juga, dengan tugas sebelumnya, yaitu “Review of The Article”. Setelah semuanya ter’Print, saya mengambil sapu dan membersihkan rumah.
Rumah bersih, tugas selesai, packing beres,,,tibalah saatnya untuk mandi. Akan tetapi, karena adekku, Rudi, juga lagi buru-buru, saya membiarkannya mandi terlebih dahulu. Sembari menunggu dia mandi, saya teringat akan tugasku. Ternyata sampulnya belum ada. Saya kembali mengambil laptop, bikin sampul dan mem-print-nya langsung. Selesai mandi, Rudi laangsung pakaian, shalat dhuha, dan pergi. Saya tinggal sendiri di rumah karena adek saya, Widya, sudah ke kampus terlebih dahulu.
Selesai nge-print, saya mandi dan pakaian. Setelah siap, saya pun berjalan keluar di gerbang NTI dan mengambil pete-pete yang kea rah BTP. Yahhh,,,,saya akan ke rumahnya Yus dan rencana akan singgah menjilid di Foto Copy yang ada di dalam BTP. Akan tetapi, begitu saya sampai di tempat FC dan menunggu pelayanan selama beberapa menit, tiba-tiba saja salah seorang pegawainya mengatakan, “Bisa jaki menunggu?”. Saya langsung menjawab, “Yaaa,,,saya mau menjilid antero, bisa?”. Tanpa jeda, pelayannya tiba-tiba menggelengkan kepala dan mengatakan, “Tidak.”
Mendengarnye mengatakan demikian, tanpa menunggu lama, saya meninggalkan tempat tersebut dan langsung mengambil pete-pete yang menuju keluar. Saya ingin ke daerah sekitar UNHAS mencari tempat penjilidan yang menerima jilid antero. Saya singgah di tempat dimana sebelumnya saya pernah menjilid antero. Namun, karena lagi banyak pesanan, untuk sementara dia juga tidak melayani jilid antero. Saya pun menyeberang kembali ke FC Abdi Agung. Alhamdulillah, di tempat itu bisa. Saya hanya menunggu selama beberapa menit, hasil jilid saya kelar.
Selanjutnya, saya pulang ke BTP kembali karena saya akan ke rumahnya Yus. Sesampai di rumah Yus, Yus masih sementara packing. Tugasnya sendiri belum beres. Saya pun langsung menanyakan sandal [wedges] yang sudah dipinjamkan olehnya. Begitu saya tes, tepat sekali, sendalnya cocok. Mendengar kalau tugas saya yang sudah saya jilid, Yus pun kembali pada tugasnya. Merampungkan bagian akhir, yaitu references dengan melihat file “reference” saya. Setelah selesai, dia langsung print-out. Print-out pun kelar, tinggal di jilid.
Dia kembali merampungkan packing'nya. Saya juga mengganti tas saya dengan ransel,nya Rudi yang agak besar. Namun sebelumya, saya membersihkannya dahulu karena sudah bertahun ngak terpakai. Debunya dimana-mana. Kami packing bersama juga sekalian fitting baju pesta yang akan kami kenakan di acara wedding kak Acca di Bantaeng. Yus memberikan saran tentang jilbab mana yang cocok untuk saya pakai dan bagaimana cara memakainya. Selesai ber’tutorial, Yus mengatakan kepada saya untuk tidak khawatir karena dia akan membantu saya memakai jilbab di hari H. hehehe!!!
Setelah  semuanya beres, saya pun keluar di depan TV. Saya baring sambil nonton TV. Saya baru makan sekitar jam 3 sore bersama dengan Yus. Saya makan Indomie Goreng, Yus makan Intel. Karena mengantuk, begitu selesai makan, saya kembali baring. Sekitar jam 4 lewat, adek saya, Wiwi datang dan langsung duduk baca buku depan TV. Saya tetap di pembaringan saya. Menjelang magrib, dia keluar bersama Yus pergi menjilid, sekaligus membawakan Munzir uang panjar untuk mobil rental yang akan kami pakai ke Bulukumba.
Tepat setelah adzan magrib, mereka pun datang. Di saat mereka datang, saya sementara mandi di WC. Sementara sebelum saya masuk WC, saya mem-palang pintu, jadi mereka berusaha membuka pintu sendiri. Lima menit kemudia saya keluar dari WC. Saya langsung siap-siap. Yus pun masuk mandi, begitu Wiwi selesai berwudhu. Di saat Wiwi sedang shalat, Kiki pun datang. Dia kaget karena dia mengira kami sudah berangkat. Yah, rencana awal kami memang akan berangkat sebelum magrib. Namun, karena sesuatu dann lain hal, keberangkatan ditunda sampai jam 8 malam.
Selesai berpakaian, Yus pun selesai mandi. Dia juga langsung siap-siap. Sementara kami siap-siap, Telpon-BBM-SMS dari teman yang lain datang silih berganti, bahkan overlaps. Belum selesai yang satu, yang lainnya datangg. Ada juga yang tidak bisa dihubungi. Ada juga yang sudah menunggu di kampus dan hampir putus asa menunggu. Ada juga yang terancam batal karena desas-desus “daerah texas” yang ada di Jeneponto. Katanya sih, sangat berbahaya jika kita melintasi daerah itu kemalaman. Hmmm,,,,benar-benar mengganggu kami yang sedang pakaian. Tapi, so far, semuanya juga kelar.
Kami berangkat diantar oleh Kiki dan Wiwi. Yus diantar sama Kiki, sementara saya diantar oleh adek saya sendiri, Wiwi. Kami singgah tepat di pertigaan sebelah kanan Polsek Tamalanrea. Kami menunggu Munzir disitu. Kami menunggu agak lama juga, sekitar setengah jam lebih. Begitu Munzir datang, kami langsung menuju ke tempat dimana kami order jacket. Selesai ambil jacket, kami ke rumah Munzir sebentar. Dia ingin ganti baju dan mengambil pakaian.
Tak lama kemudian, kami berangkat menuju kampus, di Pasca dan tak lupa kami singgah mengambil Chandra yang telah menunggu lama di depan took pakaian “SOGO”. Kami menuju kampus lewat Urip, sebelum belok ke Pettarani, kami ke rumah Ola untuk menjemputnya juga. Setelah menjemput Ola, kami langsung ke kampus dimana beberapa teman yang lainnya sudah menunggu selama berjam-jam. Yahhh,,,beginilah jika kami akan ke suatu tempat rombongan. Jangan harap bisa tepat waktu, pasti selalu “ngaret” alias “molor”. Kami janjian berangkat meninggalkan Makassar jam 8, tau-taunya jam setengah 10 baru ngumpul di Pasca. Begitu ngumpul, tak serta merta langsung berangkat. Kami bertukar tempat seperti yang sudah diatur sebelumnya. Namun, karena ada yang tidak setuju, perdebatan tentang tempat duduk terjadi selama beberapa menit lagi. Keputusan akhirnya, juga sama seperti yang sudah diatur sebelumnya. Saya satu mobil bersama Yus, Anti, Kiki, Sari, K’ Ippank dan Abdi. Sementara di mobil yang satu, ada K’ Eka, k’ Rahma, K’ Leo, Ola, Chandra, dan Munzir. Hehehe,,,It’s our class, always discuss about everything before make decision!!!
Sekitar jam 10 lewat kami meninggalkan Makassar karena sebelum memasuuki Gowa, kami singgah memesan makanan di KFC. Kami berjalan beriringan memasuki kabupaten Gowa. Sampai ketemu Mia, yang dijemput di Sungguminasa, kami masih saling melihat satu sama lain. Akan tetapi, beberapa menit kemudian kami kehilangan jejak mobil yang dibawa oleh Munzir. Kami pun singgah sebentar di rumah Abdi untuk buang air kecil sekaligus mengganggu Fia. Kami dibukakan pintu oleh mamanya Abdi karena kebetulan memang belum tidur. Katanya sih, beliau habis nonton acara “Dangdut Academi”. Sejenak bersama K’ Ippank dan Kiki, kami duduk bercerita dengan mamanya Abdi. K’ Ippank menanyakan tentang saudara-saudara Abdi, yang ternyata Abdi itu anak pertama diantara lima orang bersaudara. Hmmm,,,tanpa disadari, kami satu mobil semuanya anak pertama loh. Hehehe
Anyway, ternyata tak hanya Fia yang kami ganggu, tapi juga mamanya. Hehehe! Kami pun tidak tinggal berlama-lama, kami segera pamit setelah yang mau buang air kecil, selesai. Kami pun melanjutkan perjalanan dan beberapa menit kemudian setelah ditelpon K’ Eka, kami ketemu kembali dengan mobil yang satunya.


12 April 2014

Menjelang tengah malam, kami melaju kembali menyusuri Kabupaten Takalar. Tak lama kemudian, kami memasuki Kabupaten Jeneponto. Kami melintasi Kabupaten Jeneponto kurang lebih 2 jam. Kami juga melewati kawasan yang dianggap texas itu dengan baik tanpa hambatan. Alhamdulillah, apa yang kami khawatirkan sebelumnya, tak terjadi. Kami memasuki Kabupaten Bantaeng  sekitar jam 1 lewat dan memasuki Kabupaten Bulukumba sejam selanjutnya. Kami tiba dengan selamat di rumah K’ Rya_Ray sekitar jam setengah tiga subuh.
Begitu sampai, kami langsung bongkar barang-barang kami. Mengambil jacket kami masing-masing dan makan. Beberapa diantara kami ada yang sudah sangat kelaparann, jadi kami langsung menyantap makanan yang sudah disediakan oleh tuan rumah, K’ Rya. Selesai makan, satu persatu teman-teman langsung istirahat. Sementara saya, K’ Eka dan Abdi, tidak tidur sama sekali. Hanya sempat merebahkan badan.
Begitu memasuki waktu subuh, K’ Eka membangunkan semuanya karena kami akan berangkat ke Bira. Rencananya kami akan melihat SunRise, namun tidak kesampaian. Secaraaa,,,semuanya masih butuh tidur, belum bisa bangun dan siap-siap dengan cepat. Belum lagi, makanan sudah menunggu, yaitu Teh manis hangat beserta Kua Bolu dan Pisang Goreng. Meski ngak mandi, tetap saja butuh waktu sejam lebih untuk prepare. Setelah menyantap menu sarapan pagi, kami pun berangkat. Sekitar jam 7 pagi, kami berangkat menuju Pantai Bira.
Kurang lebih sejam perjalanan, kami sampai di Bira. Sekitar jam 8 kami memasuki kawasan Pantai Bira tanpa membayar tiket karena K’ Rya punya relasi yang kerja di kantor pariwisata Kabupaten Bulukumba. Kami pun masuk dan pakir tepat di depan tangga turun ke pantai.
Begitu turun dari mobil, kami langsung turun ke pantai dan foto-foto. Kami berfoto-foto selama 30 menit di pinggir pantai. Setelah itu, kami naik dan ke arah kanan. Kami berfoto-foto di pinggir tebing sekitar setengah jam juga. Setelah puas, kami meninggalkan Pantai Bira jam 9 lewat. Kami selanjutnya menuju ke Perkebunan Karet. Namun sebelumnya, mobil yang saya tumpangi, mencari tempat yang bisa disinggahi lagi berfoto. Kami pun singgah di tempat seperti kebun kelapa gitu dan berfoto. Hanya saya bersama Yus, Mia, dan Anti yang berfoto. Abdi jadi potografer’nya. Sementara K’ Ippank dan Kiki hanya turun duduk di belakang mobil. Sari sendiri tetap stay di moobil. Tak lama kemudian,  kami menuju ke pertigaan masuk ke perkebunan karet karena K’ Eka bersama mobil yang satu sudah menunggu disana. 










Begitu ketemu, kami menyusuri jalanan masuk ke perkebunan karet bersama. Namun, kami sampai di perkebunan karet dan kehilangan jejak mobil yang satu. Sepertinya Munzir balap di jalanan jelek sehingga tak terlihat oleh Abdi. Begitu kawasan perkebunan karet hampir kami lalui, kami menelpon K’ Eka. Ternyata, mereka berbelok memasuki kawasan perkebunan. Kami pun mutar balik dan belok dipembelokan yang K’ Eka maksud. Tak lama kemudian, kami leihat mobil mereka terparkir di pinggir jalanan. Kami pun singgah dan turun dari mobil. Lagi-lagi, Sari tidak ikut turun. Mia juga demikian. Sementara saya bersama Yus, Anti, Abdi dan K’ Ippank turun dari mobil dan berfoto-foto  di jalanan.
Sebenaranya kami tidak bebas berfoto karena sedikit ada kendaraan yang lewat dan mereka balapan. Areanya juga turunan sih, jadi kendaraan melaju dengan cepat. Begitu kami mendengar klakson, kami minggir lagi. begitu hilang kami ke tengah jalan lagi. hahaha,,,bandel yah kami!!! 




Sekitar jam 10 lewat beberapa menit, kami pun meninggalkan perkebunan karet. Kami pulang menuju rumah K’ Rya. Tepat jam 11, kami sampai di rumah kembali. Begitu sampai, ada yang langsung istirahat, ada juga yang langsung makan, dan ada juga yang langsung mandi. Setelah semuanya makan, kami silih berganti menyetrika. Begitu masuk waktu shalat dhuhur, kami semua siap-siap untuk pergi ke acaranya K’ Acca di Bantaeng. Kami kaum perempuan memang sangat ribet jika mau ke undangan. Butuh waktu berjam-jam untuk dress-up dan make-up. Hehehe
Sekitar jam 2 siang, kami berangkat menuju rumah K’ Acca di Bantaeng. Alhamdulillah, kurang lebih sejam perjalanan, kami sampai dengan selamat. Kami langsung masuk ke rumah K’ Acca karena kedua mempelai adanya di dalam rumah. Tidak seperti acara pernikahan pada umumnya, acara tersebut sepertinya sederhana saja. Mereka menerima tamu di dalam rumah saja. Setelah mengucapkan selamat kepada kedua mempelai, kami keluar untuk menyantap makanan yang telah disediakan. Makanannya tersedia di teras rumah K’ Acca dengan seorang pelayan yang melayani kami, memberikan piring.
Setelah mengambil makanan sesuai selera kami masing-masing, kami ke depan, di pelaminan, mengambil tempat duduk. Kami makan bersama satu rombongan. Selesai  makan, hal penting yang tak terlupakan adalah foto-foto. Kami berfoto ria sampai memasuki waktu azhar. Begitu azhar masuk, sebagian dari kami yaitu kaum laki-lak, meninggalkan pelaminan dan menuju ke tempat shalat, untuk shalat azhar. Sementara kami, perempuannya hanya stay di pelaminan karena kami agak sulit untuk berganti pakaian lagi. 
Mereka selesai shalat azhar, kami juga sudah puas berfoto, hehehehe. Kami pun kembali masuk ke rumah K’ Acca, duduk sejenak dan langsung pamit. Kami tidak langsung pulang begitu keluar dari rumah K’ Acca, melainkan ke pantai Seruni. Sebagian besar diantara kami tidak peduli dengan kostum yang kami kenakan. Mereka turun, jalan dan berfoto-foto di Pantai Seruni dengan kostum Pernikahan. Saya bersama Yus dan K’ Rya yang ngak PD dengan pakaian yang kami kenakan, memutuskan untuk berganti pakaian di mobil. Di mobil yang satu juga, K’ Eka, K’ Rahma dan Ola juga berganti pakaian sebelum turun  dari mobil. 
Begitu selesai ganti pakaian, kami pun ikut gabung dengan mereka semua. Lagi dan lagi, kami asyik berfoto-foto di Pantai Seruni. Menjelang magrib, kami memutuskan untuk pulang. Kami meninggalkan Pantai Seruni dan kembali ke rumah K’ RyaRay di Bulukumba. Sementara rombongan mobil yang satu masih tinggal di Pantai Seruni sampai menjelang isya karena mereka terlanjur memesan makanan dan tidak bisa dibungkus. Kami tiba di rumah K’ Rya sekitar jam 7 malam. Kami semua langsung ganti pakaian dan mandi. Kami mandi secara bergantian. Sehabis mandi, semua sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang istirahat, ada yang transfer2 foto dan ada juga yang kerja tugas mata kuliah “Discourse Analysis”. Hmmm,,,,tidak di Makassar, tidak di Bulukumba,,,,malam minggu tetap dengan aktivitas yang sama, yaitu kerja tugas. Hahaha
















Lain halnya dengan saya, saya merasa sangat lelah. Selesai mandi, saya langsung baring di depan TV dan tepar. Sebelumnya, saya memang belum pernah tidur, ttidak seperti dengan teman-teman yang lainnya. Mereka pun membiarkan saya istirahat dan tidakmembangunkan saya, untuk makan malam sekalipun. Saya juga tidak melihat teman-teman rombongan mobil yang satu pulang ke Makassar. Yah,,,,malam itu, rombongan mobil yang satu harus kembali ke Makassar, tidak bermalam lagi di Bulukumba seperti rombongan mobil yang saya tumpangi karena K’ Eka lagi ada masalah yang sangat urgen.  Saya terbangun dari tidur saya sekitar jam 10. Di saat saya bangun, beberapa teman yang tinggal, sudah tertidur. Ada juga yang baru mau tidur dan ada juga yang masih cerita-cerita di ruang tamu sambil kerja tugas. Melihat saya telah bangun, K’ Rya dan teman-teman yang lain, menyuruh saya pergi makan karena mereka semua sudah makan malam di saat saya tertidur. Saya pun melihat menunya dan sepertinya saya tidak begitu suka. Akhirnya, saya hanya meminta “mie instant” dari K’ Rya. K’ Rya pun memberikan beberapa  saya pilihan rasa dan saya memilih rasa soto. Saya hanya makan “Mie Siram” malam itu. Alhamdulillah, itu mengenyangkan bagiku.
Selesai makan, saya langsung gabung dengan teman-teman yang ada di ruang tamu yang sebagian besar masih kerja tugas. Waktu berlalu, satu persatu diantara mereka selesai. Namun, tak serta yang selesai langsung masuk tidur. Malam itu, K’ Ray sempat mencoba “menhipnotis” Anti dan Yus. Sedikit-sedikit, kami tertawa karena lucu layaknya yang sering kami lihat di TV. Akan tetapi, hanya Anti yang berhasil, sementara Yus, tidak berhasil. Begitu jam menunjukkan pukul 12 malam, K’ Rya, Yus dan Anti, masuk tidur.


13 April 2014

            Lewat tengah malam, tersisa saya bersama K’ Ippank, K’ Ray dan Abdi di ruang tamu. Mereka bertiga masih sibuk kerja tugas. Mereka sharing satu sama lain, menyampaikan isi pemikian masing-masing tentang tugas tersebut. Saya mendengarkan dan kadang-kadang membenarkan dan atau menyampaikan apa yang saya ketahui juga. Begitu K’ Ippank dan K’ Ray selesai, mereka langsung siap-siap tidur. K’ Ray masuk ke kamar, sementara K’ Ippank hanya tidur di tengah ruang tamu dengan kipas angin di bawahnya karena memang panas sekali malam itu. Saya bersama Abdi di depan laptop masing-masing. Saya sibuk main sosmed, sementara Abdi masih dengan tugasnya.
            Tak lama kemudian, Sari keluar duduk di teras dan juga kerja tugas begitu Abdi selesai. Alhasil, tersisa saya dan Sarri yang masih melek. Abdi juga langsung tidur di sekitar tempat dimana dia kerja tugas sebelumnya, yaitu di ruang tamu. Lebih tepatnya, di dekat pintu rumah. Sari pun menyelesaikan tugasnya. Kami tidak banyak cerita satu sama lain. Saya asyik dengan aktivitas saya sendiri. Begitu tugasnya selesai, Sari masuk ke dalam mengambil bantal dan selimut dan tidur di dekat Abdi. Hmmm,,,,diluar dugaan saya, Sari memutuskan untuk tidur bersama Abdi malam itu. Seakan dia tidak melihat saya yang ada di depannya, dia melakukan hal seperti itu, yang tidak seharusnya dilakukan, seperti tanpa rasa berdosa. Astagfirullah al Adzim!!!
            So far, saya hanya menutup mulut melihat sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Saya kembali asyik dengan laptop saya dalam keheningan malam. di pertengahan tidurnya, tiba-tiba, K’ Ippank terbangun dan juga melihat mereka berdua. K’ Ippank sempat mangatakan, “Pemandangan indah,Agus,,,bagusnya di foto!”. “Hmmm,,,,Kita saja yang foto kak, saya sudah melihatnya dari tadi dan tidak berniat mem-foto-nya.” Setelah itu, K’ Ippank tertidur kembali, sementara saya masih melek-melek juga sampai waktu subuh tiba. K’ Ippank bangun begitu mendengar mesjid berbunyi dan kembali melihat mereka berdua masih bersama. Kami “No Comment” lagi. Beberapa menit kemudian, satu per satu teman bangun. Langsung shalat subuh dan mandi secara bergantian. K’ Rya pun juga bangun dan langsung memasak menu sarapan, sementara kami sibuk berpakaian. Selesai masak, K’ Rya masuk kamar dan meminta kami semua untuk sarapan. Kami pun mengatakan “Iye kakak!”
            Selesai pakaian, kami pun mengangkat barang-barang kami semua keluar dan langsung sarapan bersama. Sarapan terakhir kami di rumah K’ RyaRay sebelum kembali ke Makassar lagi     . Sementara kami makan, K’ Rya dan K’ Ray baru siap-siap. Jadi, mereka sarapan setelah kami semua selesai. Gantian yahhh,,,hehehehe
            Sekitar jam 7 pagi, kami  meninggalkan rumah K’ Rya menuju Bili-bili. Kecuali K’ Ray yang naik motor, kami semua yang lainnya naik mobil. Karena agak macet setiap kali ada pasar, entah itu di Jeneponto, Takalar maupun di Gowa, kami lama dalam perjalanan. K’ Ray sampai dua jam lebih cepat daripada kami. K’ Ray dan K’ Eka bersama rombongan yang dari Makassar, terus-terusan menelpon menanyakan keberadaan kami. Dalam perjalanan dari Bulukumba ke Bili-bili, kami sempat singgah tiga kali. Pertama, singgah belanja di Jeneponto; kedua, singgah nge’print di depan Mesji Agung Takalar; dan yang terakhir singgah menjilid di daerah Gowa. Sekitar jam 12 siang, kami sampai di Bili-bili dengan selamat.
            Begitu sampai, acara atau kuliah pun dimulai. Pertama, Prof meminta kami untuk memperkenalkan diri masing-masing. Perkenalan dimulai dari kelas kami, kelas A. Kemudian disusul oleh kelas C dan terakhir kelas F. Selesai perkenalan, “NonStop Discussion” dimulai. Berbeda dengan perkenalan, “NonStop Discussion” dimulai dari kelas C, kemudian kelas A dan terakhir kelas F. Tidak semua orang berbicara, hanya perwakilan kelas yang berbicara karena akan memakan waktu yang lama jika semuanya harus berbicara. Sementara apa yang ingin kami katakana pada dasarnya sama, yaitu tentang pengalaman selama perkuliahan “Discourse Analysis” berlangsung. Setelah selesai “NonStop Discussion, acara inti yaitu acara makan pun dimulai. Semuanya menikmati makanan yang tersedia dengan lahap. Sementara saya, tidak karena saya tidak suka dengan ikan yang tersedia, yaitu ikan nila. Saya tidak makan ikan yang seperti itu. Saya hanya minum air mineral gelas. Selesai makan, tibalah acara foto session. Hehehe,,,kami berfoto ria dengan teman kelas dan juga dengan prof. Puas berfoto, kami bayar dan langsung pulang. Saya pulang ikut di mobil yang dibawa oleh Munzir bersama dengan Yus, Anti, Chandra, Mia dan Pak Paulus. Sementara, K’ ippank, K’ Eka, K’ Leo, K’ Rahma, Sari dan Kiki ikut di mobil yang dibawa oleh Abdi. Jalur yang kami lalui pun berbeda. Munzir lewat Sungguminasa, sementara Abdi lewat Hertasning. Alhamdulillah, saya sampai di rumah sekitar jam 4 sore.
















 
Sungguh Perjalanan Panjang yang Melelahkan

Tapi Luar Biasa Menyenangkan

Long Trip in the Weekend with Classmates 

Love You as Always,
IR188 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.