Langsung ke konten utama

Postingan

SPIDI English Camp

Rezeki, jodoh, dan kematian adalah rahasia Allah. Meskipun engkau mengejarnya setengah mati jika itu tidak untukmu, maka engkau tidak akan pernah mendapatkannya. Begitupun sebaliknya, jika itu memang diperuntukkan untukmu, sebesar apapun engkau menghindarinya, akan selalu ada jalan untuk engkau mendapatkannya. Hal tersebut terjadi pada diri saya baru-baru ini. Awal Ramadhan lalu, di saat saya lagi di Bone, seorang teman menawarkan pekerjaan kepada saya. Namun, karena saya tidak online, pesan tersebut baru saya lihat 2 hari kemudian. Dan, saat itu juga, saya tertarik dengan tawaran tersebut. Berhubung saya memberikan respon yang terlambat, teman saya pun tidak yakin apakah masih butuh pengajar/mentor atau tidak lagi. Dia butuh untuk mengkonfirmasi ulang pada pihak yang membutuhkan pengajar tersebut. Dan meminta saya untuk menunggu kabar selanjutnya. Selang sehari tidak ada kabar, saya pun berpikir kalau itu bukan rezeki saya. Sepertinya kuota pengajar yang mereka butuhkan sudah...

Impressions of the Best Class in My First Year as Lecturer

Bulan Juni merupakan detik-detik terakhir masa perkuliahan semester genap tahun ajaran 2015/2016. Awal Juni kemarin adalah pertemuan terakhir untuk Mata Kuliah Bahasa Inggris II di kelas PGSD A2. Hari itu, saya memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki nilai tugas mereka yang anjlok. Saya kembali memberikan mereka soal-soal tentang “ Degree of Comparison ” dan “ Passive Voice ”. Di akhir jam pelajaran, setelah mereka mengerjakan soal yang saya berikan, saya meminta beberapa menit waktu mereka untuk menuliskan pesan dan kesan selama mengikuti mata kuliah saya. Alhamdulillah, mereka tidak keberatan dan bersedia melakukan hal terakhir yang saya instruksikan. Mengapa saya meminta mereka menuliskan diary seperti itu? Bagi mereka, mungkin saya terdengar seperti orang yang baru pertama kali mengajar dan butuh feedback langsung dari siswa untuk bisa lebih baik ke depannya.

Engagement Day of My Bestfriend, Yuzi Nhya

Tepat seminggu yang lalu, pada hari Jumat (2/6), saya balik ke Bone untuk suatu acara. Acara yang berlangsung di rumah salah seorang sahabat saya, yang bernama Yus. Hal itu berkaitan dengan berita bahagia yang dia sampaikan secara langsung pada saya sebelumnya. Yah, acara “ Mappettu Ada ”. Apakah itu acara “ Mappettu Ada ”? Mappettu Ada adalah salah satu dari pada rangkaian prosesi pernikahan Adat Bugis. Acara ini diadakan untuk mengambil keputusan bersama tentang segala sesuatunya yang akan dilaksanakan, termasuk kesepakatan duta terdahulu dan selanjutnya kesepakatan mengenai: mahar, uang belanja, seserahan, biaya pencatatan pada penghulu, pakaian pengantin, kendaraan, dan waktu pelaksanaan (hari H).

Teacher Undercover by Erlinda Syam

Akhir semester begini, saya pusing. Setumpuk tugas dan lembar jawaban mahasiswa menunggu untuk dikoreksi. Waktu mengunggah nilai akhir semester juga sudah hampir last minutes. Belum lagi beberapa dokumen untuk persiapan sekolah doktor juga mulai mendekati deadline. Saya tipe orang yang mudah kena panic attack dan memiliki daya tahan rendah terhadap pressure. Kalo sudah begini, saya rentan sakit kepala dan asam lambung naik. Akibatnya, selain saya mudah uring2an., kecantikan yang tak seberapa itu juga nyaris hilang semuanya, dan the beauty berubah menjadi the beast. Ini bukan situasi saya saja. Guru dan dosen dimana saja akan mengalaminya. Sejak saya memutuskan menerima takdir menjadi pengajar, saya telah bertekad menerima semua ups and downs of living as a teacher. Toh semua pekerjaan juga punya dua sisi. Tidak ada profesi yang melulu berisi kesenangan, minus kesusahan, atau sebaliknya Di satu sisi, dengan menjadi dosen, berteman dengan mahasiswa yang muda2, saya bisa stay young natu...

Shocking Good News

Tonight (May 26, 2016) about 9.15 pm, my best sister ever, Yuzi Nhya, chatted me via Line. She asked me where I was. But due to offline mode, I checked and read her chat about 15 minutes later. 1st thing that cross in my mind "Yeah, she's looking for me". I miss her so much and she did it. I was so happy for that. Then, I replied by saying, "I'm at home. Lying on bed", (with emotion stickers). One minute later, she read and replied me, "I wanna come to your house with Kiki later. May I?" She asked me like she's the other people who need a permission to visit. But then, I replied by saying, "Do you mean 'tonight' ? Why not? The door's always open for you." The last, she said, "Thank you. Wait me!" Till 11 pm, they didn't show up. I thought that they leaved it. So, I closed the door and back to PC, watched movie. In the middle of my watching, I heard that a motorcycle just stopped in front of my house....

Special Gathering in Pitch Choir's Concert

On Monday (May 23, 2016) I had an appointment to meet-up with one of the great woman I've ever known. She's Rina Delfianti's mother. How busy I was, it's one thing that I'd to make it. So, before teaching I rang up her to know where she was and said that she had arrived in Makassar. Then, I say "YES, I'd be there after teaching." Besides, she asked me about Ridel's concert. Would I join or not. I said that I didn't have any ticket. If there's one, why not? When I was on duty, giving lecture to students, she rang up me. She informed that there's a ticket for me. She convinced me to join. Then, I said "YES", I'd come. After teaching, I directly went to Ridel's aunt house in Tabaria, in which her mother asked me to go. I arrived several minutes after magrib. Not only Ridel's mother, but also Ridel's father, bother and sister's in-law. There's also Fian and Awal. I greeted them all. Due t...

Descendants of the Sun Episode 11

Pada episode sebelumnya ( Episode 10 ), Dr. Yoon dan Dr. Kang memandangi berlian berdarah yang ada dihadapan keduanya sambil menunggu hasil tes darah. Dr. Yoo tidak habis pikir kalau itu adalah berlian berdarah sungguhan. Dr. Kang sendiri berkomentar lain, dia memprediksi harganya dan bertanya apakah Dr. Yoon mau mengambil satu berhubung hanya mereka berdua yang tahu jumlahnya. Dr. Yoon tidak menyangka kalau Dr. Kang akan berpikir demikian. Lalu, Dr. Kang bertanya pada Dr. Yoon tentang pendapatnya jika seandainya keduanya tertular. “Tapi, bagaimana jika kita positif tertular?” “Apa kau takut?” “Kau tak takut, Letnan Yoon?” “Bukannya aku sudah memberitahumu, hal apa yang paling kutakutkan?:, kata Dr. Yoon sambil mengingat saat ia memberitahu Dr. Kang bahwa ia lebih takut berpisah dengan Sersan Seo dibandingkan memikirkan profesinya. Tiba-tiba, Kapten Yoo dan Sersan Seo datang dan berjalan ke arah keduanya. Sersan Seo malah langsung masuk ke ruang operasi tersebut tanpa pedu...