Langsung ke konten utama

Engagement Day of My Bestfriend, Yuzi Nhya

Tepat seminggu yang lalu, pada hari Jumat (2/6), saya balik ke Bone untuk suatu acara. Acara yang berlangsung di rumah salah seorang sahabat saya, yang bernama Yus. Hal itu berkaitan dengan berita bahagia yang dia sampaikan secara langsung pada saya sebelumnya. Yah, acara “Mappettu Ada”.

Apakah itu acara “Mappettu Ada”?

Mappettu Ada adalah salah satu dari pada rangkaian prosesi pernikahan Adat Bugis. Acara ini diadakan untuk mengambil keputusan bersama tentang segala sesuatunya yang akan dilaksanakan, termasuk kesepakatan duta terdahulu dan selanjutnya kesepakatan mengenai: mahar, uang belanja, seserahan, biaya pencatatan pada penghulu, pakaian pengantin, kendaraan, dan waktu pelaksanaan (hari H).

Setelah isirahat selama dua jam, saya berangkat ke rumahnya Yus sekitar jam 9, diantar oleh Santi. Sekitar satu jam setelahnya, saya tiba di sana. Sembari menunggu acara berlangsung, saya menghabiskan waktu bersama dengan Yus. Kami berbagi cerita mengenai berbagai hal, termasuk hal terkait dengan proses pernikahannya.

Selain itu, saya juga ditawari berbagai makanan dan makan sebelum acara dimulai. Saya tidak banyak membantu persiapan acara karena bingung mau melakukan apa. Hanya butuh mengangkat hidangan untuk disajikan di meja dan ada beberapa orang (keluarganya Yus) yang siap untuk melakukannya. Saya hanya menonton sambil ngemil, juga menunggu datangnya Sari dari Soppeng bersama Bapaknya. Dia datang sekitar jam 1 siang.

Sekitar jam 2 siang, imam desa dan beberapa keluarga yang diundang sudah datang. Yus juga sudah selesai pakaian. Sambil menunggu kedatangan pihak keluarga laki-laki, kami (Saya, Sari dan Yus) tak lupa untuk mengabadikan momen dalam sejumlah foto. Kami berselfie ria sampai merasa bosan karena kehabisan gaya. hahaha.








Hingga jam 3 sore, keluarga pihak laki-laki belum juga tiba. Yus pun diminta menghubungi salah satu dari mereka untuk mengetahui keberadaannya. Karena tamu sudah sejam menunggu dan mereka pun berkomentar dan mengeluh. Bahkan, terdengar komentar, "Kalau memang tidak jadi, kita pulang saja karena kami juga memiliki agenda atau acara yang lain." 

Saat itu, untuk bisa terhubung satu sama lain, ternyata tidaklah mudah. Awalnya, nomor yang dihubungi, tidak aktif. Tak lama kemudian, nomornya sibuk. Setelah berhasil terhubung, telponnya pun tidak diangkat. Hmmm, betul-betul menguji kesabaran yah. Untungnya, tak lama kemudian, yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.

Keluarga pihak laki-laki tiba  di rumahnya Yus sekitar jam 3.30 pm. Begitu tiba, pembicara dari pihak mereka langsung membuka acara dan menyampaikan tujuan kedatangan mereka. Selanjutnya, pembicara dari pihak perempuan pun menyambut kedatangan mereka. Setelah itu, kedua pembicara menyampaikan dan menegaskan beberapa hal yang telah disepakati. Sebagaimana yang telah saya sebutkan di atas, tujuan dari pada acara "Mappettu Ada" tersebut.

Setelah perhitungan uang belanja yang saat itu dibawa langsung oleh pihak laki-laki selesai, perwakilan keluarga laki-laki pun membawanya masuk ke kamar dan menyerahkan langsung kepada calon mempelai perempuan, Yus. Selain itu, pihak keluarga calon mempelai laki-laki juga menyematkan cincin di jari manis Yus. Tentunya, semua momen tersebut terabadikan dalam bentuk foto.













Penutup dari acara tersebut adalah menikmati hidangan yang telah disediakan. Begitu keluarga pihak laki-laki meninggalkan kamar, beberapa orang teman SMA kami (Saya dan Yus) datang. Mereka adalah Ria, Nasrul, Anca, Inna dan putri cantiknya, Naira. Kami pun berfoto bersama di bantu oleh Sari, juga berselfie. hehehe!





Sekitar jam 5 sore, keluarga dari pihak laki-laki meninggalkan rumahnya Yus. Sari pun demikian. Dia juga pamit pulang. Teman SMA kami pulangnya belakangan karena mereka juga datangnya belakangan. Kami sempat bergosip ria sambil menikmati makanan penutup (kue) sebelum mereka pulang.

Setelah semua tamu pulang, tinggallah saya bersama dengan keluarga Yus. Saya pun bingung dengan siapa saya pulang. Yus pun meminta saya untuk bermalam. Karena tidak ada yang memungkinkan untuk mengantar saya pulang, saya pun tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaan tersebut. Saya pun bermalam hari itu di rumahnya Yus.

Sudah malam dan saya tidak balik-balik, orang tua saya pun mencari tahu keberadaan saya. Mengapa saya tidak pulang bersama Santi? Saya pun memberitahu mereka kalau Santi sudah pulang sebelum acara dimulai dan tidak ada lagi yang bisa saya temani pulang. Saya memutuskan untuk bermalam dan pulang esok hari. Orang tua saya pun mengerti.

Esoknya, saya pun minta di jemput di rumahnya Yus. Berhubung Bapak saya juga ada keperluan lain di kota hari itu, dia pun mengiyakan. Dia meminta saya menunggu dan siap-siap. Sekitar jam 10 pagi, Bapak saya datang dan kami pamit pulang setelah Bapak saya duduk sejenak sambil menikmati hidangan yang Yus berikan. Saya tiba di rumah menjelang waktu shalat Jum'at.

Alhamdulilah!

Once again,

Congratulation for you, my best-friend-and-sister!!!
Yusniati, S.Pd., M.Pd.

for
Your Engagement Day
(Mappettu Ada's Day)

Wish it'll be success till the END
Wish you a long-lasting happiness

I'm so darn HAPPY for YOU :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.