Langsung ke konten utama

Saturday: Meet-Up with Saree

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bersamaan dengan terbitnya Matahari di ufuk timur, saya meninggalkan rumah menuju kawasan Pantai Losari. Hari ini, setelah sekian lama, akhirnya saya bisa kembali merasakan sejuknya pagi hari. Lalu lintas lancar dan tanpa macet ataupun ngetam (singgah menunggu penumpang). Tepat jam 7, saya turun di perapatan Jl.Haji Bau dan jalan-jalan sampai di kawasan pantai. Sambil jalan, saya menghubungi Saree, teman yang saya ajak janjian ketemu di Pantai Losari. Namun, entah karena alasan apa, dia tidak menelpon balik ataupun membalas SMS saya. Hingga lima belas menit kemudian, saya tiba di depan Mesjid Terapung Amirul Mukminin. 

Pagi ini kawasan Pantai Losari tidak ramai, hanya ada petugas kebersihan yang sepertinya lagi ada kegiatan membersihkan dan beberapa pengunjung dengan aktivitas yang berbeda-beda. Ada yang duduk sambil bercerita, ada yang duduk sambil menikmati sarapan pagi, ada yang jalan berkeliling dan ada juga yang sibuk mengabadikan momen dengan berfoto. Setelah mengedarkan pandangan kemana-mana, saya tidak mendapati Saree. “Sepertinya dia ngaret lagi nih”, batin Saya. 


Saya pun mencari tempat yang nyaman untuk duduk memandang lautan. Lalu, saya teringat dengan buku agenda sekaligus aktivitas harian saya. Saya pun mengeluarkannya dari tas dan menuliskan kegiatan saya beberapa hari yang lalu tanpa peduli dengan orang yang duduk ataupun lalu lalang di sekitar saya. Tak lama kemudian, HP saya berdering dan ternyata Saree. Dia menanyakan posisi saya dimana tanpa memberitahukan posisinya sendiri dimana. Tapi, sepertinya dia masih di rumah dimana dia menginap. Menjelang jam 8 pagi, HP saya kembali berdering. Saat saya mengangkat telpon, saya berbalik ke belakang karena terasa seperti ada orang. Ternyata, itu Saree. Saya pun mematikan telpon. 


Kami pun duduk bersama menikmati suasana pantai yang lengang di pagi hari. Ada banyak hal yang kami cerita, terutama mengenai aktivitas kami masing-masing beberapa minggu terakhir. Sebenarnya belum lama juga sih kami tidak ketemu, ± sekitar sebulan-an. Tak lupa juga kami bercerita tentang orang lain, alias nge-gosip. Tapi sebenarnya yang kami cerita sih fakta, hanya saja tentang orang lain. Entahlah, kalian mau mengkategorikan sebagai apa, hehehe!


Sekitar jam 9, kami berjalan menyusuri kawasan Pantai Losari untuk menuju ke suatu tempat di sekitar MGH karena salah satu dari kami ada urusan sedikit di tempat tersebut. Setelah itu, kami mencari tempat makan dan memilih KFC. Kami tak tinggal lama di KFC, setelah selesai menikmati sarapan kami, kami menuju KarLink dengan naik pete-pete B.


Menjelang jam 11, kami tiba di KarLink dan keliling melihat-lihat. Kami juga sempat singgah di salah satu counter handphone untuk check harga terkini. Setelah itu, kami berjalan menuju MTC Karebosi dan keluar dari ground floor. Karena pete-pete yang kami tunggu tak kunjung lewat, akhirnya kami berpindah dan berjalan ke area di bawah jembatan MTC, yang menghubungkan antara MTC Karebosi dan MTC Junction/Karebosi Condotel Hotel. Kami singgah ngadem sambil cerita sejenak sebelum akhirnya berjalan lagi menuju Pasar Sentral.


Saat memasuki Sejahtera, tiba-tiba HP saya bordering. Saya pun langsung mengangkatnya. Ternyata, dia teman yang lama tidak ketemu. Kami cerita panjang lebar hingga membuat saya mengabaikan Saree selama kurang lebih setengah jam. Untuk cerita lengkap terkait dengan pembicaraan kami di telpon, clik here

Setelah mendapatkan apa yang ingin saya beli, kami meninggalkan Sejahtera dan pulang ke rumah masing-masing. 


That’s all about my Saturday!
See yaa next time, Saree :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.