Langsung ke konten utama

Early Review K-Drama: Descendants of the Sun (Eps. 1-6)

        Descendants of the Sun, adalah sebuah drama TV serial korea tahun 2016 yang kini telah memasuki minggu ketiga tayang di KBS2. Drama ini dibintangi oleh Song Joong Ki, Song Hye Kyo, Kim Ji Won dan Jin Goo.
        Drama ini merupakan salah satu K-Drama yang paling dinanti oleh penggemar serial K-Drama TV, termasuk saya. Pertama kali tahu kalau aktris cantik Song Hye Kyo akan kembali hadir dengan drama terbaru tahun lalu, senangnya bukan main. Terlebih lagi, dia akan beradu akting dengan aktor favorit yang baru saja kembali dari wamil, Song Joong Ki. Saat itu, rasanya tidak sabar lagi ingin segera memasuki tahun 2016.

Storyline
       Tepat sekali dengan momennya, dalam drama ini Song Joong Ki berperan sebagai kapten militer pasukan khusus yang bernama Yoo Shi Jin. Sementara, Song Hye Kyo berperan sebagai dokter bedah yang bernama Kang Mo Yeon. Keduanya terlibat dalam kisah cinta sejak bertemu untuk pertama kalinya di sebuah rumah sakit. Saat itu, Shi Jin mengantarkan sahabat sekaligus rekan kerjanya di militer yang bernama Dae Young (Jin Goo), pergi ke rumah sakit tersebut untuk mendapatkan kembali HP Dae Young yang telah dicuri oleh pencuri yang telah mereka tangkap sebelumnya. Awalnya, Mo Yeon tidak menghiraukan Shi Jin dan berpikiran bahwa dia adalah Big Boss kriminal pencuri yang telah menganiaya pasien pencuri tersebut. Asumsi Mo Yeon tersebut kemudian terbukti tidak benar setelah bertemu dengan dokter militer Myeong Joo (Kim Ji Won).
      Namun, kisah cinta mereka tidak berjalan dengan baik dikarenakan oleh pekerjaan mereka. Nge-date mereka selalu saja terganggu dengan penggilan tugas darurat. Hingga akhirnya, Shi Jin ditugaskan untuk misi penjaga perdamaian di Urk. Di sisi lain, Mo Yeon juga gagal menjadi profesor karena ketidakadilan dari pihak RS. Saat bertemu kembali, mereka mengemukakan pandangannya masing-masing tentang kehidupan dan menyadari kalau pandangan mereka sesungguhnya berbeda. Shi Jin sebagai pasukan militer, membunuh untuk menyelamatkan hidup. Sedangkan, Mo Yeon sebagai dokter, berusaha untuk menyelamatkan semua hidup. Keduanya pun berpisah.
       Delapan bulan kemudian, Mo Yeon mendapakan kesewenang-wenangan Kepala RS dimana dia bekerja dan dikirim ke Urk. Keduanya pun kembali bertemu di sana dikarenakan oleh profesi mereka. Beberapa scene yang menegangkan, menyedihkan, menggemaskan hingga romantis terjadi di tempat tersebut. Seperti kejadian sebelumnya, pada minggu ketiga penayangan, perpisahan dan pertemuan kembali terjadi diantara mereka. Tidak lain dan tidak bukan karena profesi lagi. Layaknya sebuah permaianan takdir yang tengah menguji seberapa jauh kisah cinta mereka akan bertahan. Hmmm,,,apakah nantinya mereka akan kembali berpisah lagi??? Let's see, guys! Masih ada beberapa episode untuk sampai di akhir cerita. Mudah-mudahan ending-nya tidak mengecewakan yaaaa :)

Impression
       Drama menegangkan yang dibumbui dengan scene-scene lucu plus gregetan di awal cerita ini, berhasil menyita perhatian saya. Dan, yang paling membuat saya terpana adalah pada scene dimana tirai ditutup dengan setting UGD. Ketika, keduanya berbalik secara bersamaan untuk melihat masing-masing. It runs smoothly and cool dan rasanya gimanaaa gitu. Asli berhasil bikin baper seketika!
      Selanjutnya, perpindahan scene proses operasi di rumah sakit oleh Mo Yeon dengan scene pembebasan tawanan di Afganistan oleh Shi Jin. Sesuatu yang beda yang mampu membuat saya sebagai penonton mampu melihat perkembangan kejadian di kedua scenes secara menyeluruh. It's impressive scene for me. Great job untuk sang editor!

Character of Actors and Actress
       Kehadiran Dae Young selaku sahabat Shi Jin yang bermuka datar berhati melankolis serta Onew sebagai mahasiswa residen tahun pertama di RS yang super cute, mampu menambah keseruan cerita dalam drama ini. Ditambah dengan kehadiran Myeong Joo sebagai kekasih Dae Young yang selalu angkuh di hadapan Mo Yeon namun menyedihkan dihadapan Dae Young karena hubungan keduanya yang tidak direstui oleh sang ayah yang tidak lain adalah Komandan Pasukan Militer.
      Drama ini juga menunjukkan hal baru yang saya pikir agak aneh dan sedikit gila juga. Untuk seorang dokter (Mo Yeon) yang ditinggal tugas militer oleh orang terkasih, salah satu obatnya adalah foto rontgen. Meski demikian, itu belum seberapa dibandingkan dengan kegilaan Shi Jin dalam menyelamatkan negara, orang cantik, anak-anak dan orang tua. hehehe!

Moral Values
        Sejauh ini, ada dua quotes yang saya suka dalam kdrama ini, antara lain:
- Jangan pernah melakukan hal yang akan membuatmu mengatakan "maaf". (Dae Young)
- Saya tidak bisa melupakan segala hal dengan mudah. Jadi, saya tidak mau kamu mengatakan ataupun melakukan hal yang berkesan. (Mo Yeon)
      Kedua qoutes tersebut sekiranya mengajarkan kita untuk berhati-hati sebelum mengatakan dan melakukan sesuatu. Berpikirlah sebelum berbicara dan bertindak agar tidak menimbulkan penyesalan yang nantinya menuntut kita untuk mengajukan permohonan maaf. Di sisi lain, jangan sampai tindakan ataupun perkataan kita itu mengganggu pemikiran orang lain.
       Selain itu, pesan lain dari drama ini tentunya terkait dengan profesi. Apapun profesi kita, akan lebih baik jika kita bertanggung jawab dengan dalam menjalankannya. Jangan pernah menyalahgunakan profesi untuk keuntungan pribadi ataupun menyakiti orang lain.
   
So far, drama ini mampu membuat saya menjadi orang yang tidak sabaran dalam menanti perkembangan cerita setiap episode. Saya penasaran akan seperti apa lagi scene-scene selanjutnya. I do hope, ada banyak pesan bermanfaat lainnya yang bisa dijadikan bahan pembelajaran dari K-Drama ini. Saya pikir, K-Drama ini worth watching. Tidakkah kalian berpikir demikian???                

Komentar

  1. iiii
    Udah ada yang review aja. Gue malah udah selesai nonton sampai episode 10 malam ini. hahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe,,,sma aj sizt. Ni hanya review awal kok. Saking sukanya, smpe bsa nhan lg untk review. :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.