Langsung ke konten utama

Postingan

Happiness of March

March. It has been a year, I've been a lecturer at one of the university in Makassar. I've experienced many things 'bout lecturer life, especially as YOUNG lecturer. Being a lecturer is different with being a teacher. As a lecturer, we have to not only teach, but also conduct a research and do public service.There are also other activities such as regular meeting, general lecture, seminar, etc. And, we're expected to attend or being a participant of the events. For every week, I come to campus twice a week, mostly. But, for those two days, I usually stay all day long at campus. At campus, there's a room for us as a lecturer, so I can use it as break-time spot. I don't have to go anywhere, anymore. In sum, lecturer life is not as busy as other professions. So far, I enjoy the profession. There's only one thing that I always feel sorry about. It concern with "money".

Berdamai dengan Masa Lalu

Masa lalu. Setiap orang memiliki masa lalu atau kenangan, dari yang paling membahagiakan hingga yang paling menyakitkan. Tanpa bisa kita pungkiri, masa lalu akan meninggalkan jejak dalam diri kita. Khususnya masa lalu atau kenangan yang menyakitkan. Demikian pula dengan saya. Berbagai hal menyakitkan telah meninggalkan jejak tak terhapus dalam hidup saya. Entah itu, yang terkait dengan keluarga, pendidikan, pekerjaan ataupun hubungan personal .

Motivasi Diri: Kesabaran dan Keteguhan Hati

 Apakah hidupku akan terus seperti ini? Aku terlahir di dunia ini untuk menjalani kehidupan. Kehidupan yang sementara tentunya. Karena hidup yang kekal itu adalah akhirat. Di sini, aku tidak terlahir dan hidup sendirian, melainkan bersama dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Hidup yang aku impikan tidaklah mesti sama persis dengan hidup yang orang lain inginkan. Namun, tanpa aku sadari, dunia telah mengelabuiku. Aku dengan mudahnya menelusuri perjalanan hidup orang lain. Aku tergugah dengan segala apa yang orang lain dapatkan. Aku tertarik untuk bisa seperti orang lain, yang mampu mewujudkan keinginannya, dan hidup dengan bahagia. Lebih tepatnya, mungkin aku ini iri. Iri hati dengan kesuksesan serta kebahagiaan orang lain. Mengapa orang lain bisa demikian? Mengapa saya tidak? Apa memang aku tidak pantas?

Notes at the End of an Odd Semester

Hi, blog readerssss…..! Long time no post, I miss you so much….. Anyway, welcome to 2017! I know…it’s so damn late to say New Year greeting. It’s already the end of January, but, I’m still wanna say it. Well, the reason for barely post is no other than my busy at college. If it doesn’t make sense for you, okay. It doesn’t matter. You may think that I just make an excuse. Talkin’ bout college life as lecturer, let me share some things relate to it. This month is the last month for this semester. It means that I have to complete all my responsibilities that I’ve been in charged in. In this odd semester, I had eight classes to be handled, four classes of freshman, two classes of sophomore, and two classes of junior. And, I made it in two days.

Cerita Singkat Di Balik Gaji Pertama Sebagai Dosen

FIND A JOB and Looking for DOCTORAL PROGRAM Scholarship Selesai kuliah S2, itulah dua hal pertama yang muncul di benak saya. Dua hal yang menjadi prioritas utama saya ke depannya. Kurang lebih 4-5 bulan terakhir di tahun 2015, berbagai tawaran lowongan kerja sebagai dosen datang silih berganti. Namun, secara keseluruhan, kampus-kampus tersebut adalah PTS yang perlu memenuhi kuota dosen mereka. Ada yang sudah beroperasi dalam beberapa tahun, ada yang baru beroperasi dan ada juga yang belum beroperasi alias masih dalam tahap pembangunan dan pengurusan izin operasional. Sebagai tempat untuk bernaung nantinya, tentunya perlu pertimbangan yang matang sebelum memasukkan lamaran ke kampus-kampus tersebut. Saya pun memilih beberapa diantaranya, seperti UNIBOS, UMB, STKIP RAMA GLOBAL dan UIM. Sayangnya, untuk menjadi dosen di UNIBOS, tidaklah mudah seperti yang saya bayangkan. Kualifikasi saya sebagai lulusan magister program tidak bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi kampus...

Disalahkan Saat Merasa Benar

Pernah kah kamu digertak langsung oleh seseorang dihadapan orang banyak? Pernah kah kamu dimarahi langsung oleh atasanmu di hadapan bawahanmu? Pernah kah kamu disalahkan sementara kamusendiri sudah merasa benar? Saya PERNAH mengalami hal demikian! Sesungguhnya, salah satu hal yang mengerikan bagi saya adalah kena marah. Lebih tepatnya, hal yang menakutkan. Saya paling tidak tahan jika dimarahi dan digertak dengan suara yang keras. Saya bisa langsung down karena hal seperti itu. Jika seseorang melakukan hal demikian pada saya, rasanya sesak di dada dan sakit di hati. Bahkan, terkadang saya langsung menangis. Hmmm…mungkin bagi orang kebanyakan, itu adalah hal yang biasa dan lumrah. Dan, mungkin saya dianggap sebagai orang yang lemah dan cengeng. Tapi, itulah saya! Dalam keseharian saya, mungkin saya selalu dan senantiasa terlihat fine-fine saja, tersenyum dan tertawa. Oleh karenanya, akan terdengar sangat tidak mungkin bagi saya untuk menangis hanya karena kena marah a...

Wedding Day of My Bestfriend, Yuzi Nhya

Assalamualaikum Wr. Wb. Pertengahan bulan lalu, 14-16 Juli 2016, adalah hari bahagia yang takkan terlupakan oleh sahabat dekat saya, Yus. Dalam tiga hari itu, prosesi Pernikahan antara Yus dan Kak Erwin berlangsung. Saat itu, terbersit dalam benak saya, " Akhirnya saya bisa merasakan bagaimana perasaan bilamana salah seorang sahabat terdekat melangsungkan pernikahan ".  Happy, touched and sad all at once .  Bahagia pastinya, karena hari itu adalah hari yang senantiasa ditunggu-tunggu datangnya. Di sisi lain, saya juga terharu sekaligus sedih karena orang yang sudah seperti saudara bagi saya, yang sejak SMA hingga berhasil menyelesaikan kuliah di Program Pascasarjana, selalu bersama dan menghabiskan waktu dengan saya, akhirnya melepaskan masa sendirinya dengan laki-laki pilihannya. Rasanya seperti kehilangan sosok yang berharga dalam hidup saya. Memang, kami tidak memiliki hubungan nasab , tapi selama ini kami sudah seperti keluarga. Sahabat rasa keluarga.  ...