Langsung ke konten utama

Ramadhan Penuh Berkah Bersama Dengan Mereka Yang Terbaik

Rabu, 9 Juli 2014
Bosan tinggal di rumah sendiri, lalu saya menghubungi beberapa teman saya hingga akhirnya saya memutuskan untuk ke rumahnya Yani. Setelah ashar, saya meninggalkan rumah menuju abdesir. Akan tetapi, karena sesuatu dan lain hal, saya mengubah arah yang tadinya mau ke rumahnya Yani, beralih ke dokter gigi untuk scaling.

Saya memutuskan untuk pergi scaling sebelum ke rumah Yani karena jikalau saya menunda lagi, lama-lama ngak jadi lagi. Sekitar sejam saya scaling di DentaMedica Makassar yang beralamat di Jl. A.P. Pettarani. Setelah itu, saya menuju rumahnya Yani. Saya sampai di sana beberapa saat menjelang buka puasa. Begitu sampai, Yani bertanya apakah saya puasa atau tidak. Saya mengatakan kalau saya tidak puasa. Akhirnya, kami berdua menikmati menu buka puasa sebelum waktu berbuka karena teryata dia juga tidak puasa. Kami makan Pastel dan Puding Coklat. Alhamdulillah,,,semuanya menu kesukaaan saya,,,hehehe

Setelah berbuka puasa, saya menghubungi Key karena rencana awal saya setelah dari rumahnya Yani, saya akan ke rumahnya Key untuk menemaninya. Akan tetapi karena Key lagi di kampus bersama teman-temannya, saya pun membatalkan dan menghentikan langkah saya. Saya memutuskan untuk bermalam di rumahnya Yani saja. Saya menghabiskan waktu dengan nonton video, online dan nonton drama korea hingga kami tertidur.

Kamis, 10 Juli 2014
Esoknya, setelah sarapan pagi berdua sama Yani, kami mandi dan siap-siap ke kempus. Kami ke kampus lama di Parang Tambung. Sebenarnya, saya tidak punya kepentingan di kampus tapi karena saya akan ke sana juga, di daerah Tabaria. Jadi, tidak ada salahnya jika saya menemani Yani mencari referensi tugas di perspus FBS, Parang Tambung.

Kami sampai di kampus tepat di jam istirahat. So, kami menunggu di koridor jurusan sampai perpus buka kembali. Kami bertemu dengan beberapa dosen yang mengenali saya. Kami pun menyalaminya, saling bertanya kabar dan beberapa hal  lainnya. Sekitar jam 1, kami turun ke perpus mencari referensi. Kami membuka daftar tesis baru dan lama yang tersedia di perpus. Saat asyik membaca judul-judul skripsi yang ada, Yani mengatakan kalau ada yang memanggilku. Begitu saya berbalik, ternyata adek Key. Yahhh,,,,sebelum saya turun ke perpus, saya memang telah memberitahunya kalau saya di kampus, di perpus bahasa. Dia datang untuk bertanya jam berapa saya pulang karena saya akan ke rumahnya. Tidak pulang bersama Yani lagi.

Saya mengatakan beberapa menit lagi. Katanya dia mau ke Bank dulu. Saya pun  mengatakan ke Bank saja dulu, nanti saya BM kalau saya sudah selesai. Akhirnya, dia ke Bank dan saya kembali melanjutkan mencari referensi terkait tugasnya Yani. Sekitar jam setengah 3 sore, kami selesai. Saya pun menghubungi Key untuk menjemput saya di kampus karena saya sudah selesai.

Tidak lama kemudian, Key datang. Saya pulang bersama Key ke rumahnya di Tabaria. Yani pulang sendiri ke rumahnya di Abdesir. Begitu sampai di Tabaria, kami langsung istirahat. Setelah ashar, kami membersihkan kamar. Saya stay di kamar dan begitu lampu menyala, saya nonton TV sementara adek Key pergi mandi. Menjelang waktu berbuka puasa, adek key selesai mandi. Kami pun di berikan menu berbuka puasa oleh Tantenya Ridel (Mama Aji), yaitu kue lapis singkong dan softdrink.

Berhubung kami tidak puasa, kami memakannya sebelum adzan magrib berkumandang. Setelah buka, kami hanya stay di kamar. Awalnya, kami ingin keluar makan tetapi karena kelamaan mikir mau makan dimana, ujung-ujungnya kami tidak jadi keluar makan karena dipanggil makan sama Mama Aji. Selesai makan malam, saya ke rumahnya Saree, teman kelas saya di Pasca diantar sama adek Key. Adek Key langsung pulang setelah saya sampai di rumah Saree.

Saree memberikan saya berbagai jenis makanan. Saya menikmatinya sambil cerita-cerita dan nonton TV bersama Saree dan Tari. Bosan dengan siaran TV, Saya bersama Saree nonton film di Netbook. Sekitar jam 10, adek Key mengirim BM menanyakan jam apakah saya akan pulang atau tidak. Saya pun pamit sama Saree, tapi karena filmnya belum selesai, Saree meng-copy film terlebih dahulu. Setelah selesai, dia mengantar saya pulang.

Begitu saya sampai di rumah, adek Key ngantuk dan sakit kepala. Tidak lama kemudian, dia tertidur. Sekitar  jam 11 malam, Ridel mengirim BM mengatakan kalau dia sudah memasuki daerah Tabaria. Saya pun mengatakan “iya, saya menunggu di ruang tamu”. Dia sampai beberapa menit kemudian bersama Mammi’nya. Tak lama setelah sampai, dia memberikan saya “Barongko” dan tertidur cepat karena kecapean plus pusing naik mobil terlalu lama.

Beberapa menit kemudian, semuanya sudah tertidur kecuali saya. Seperti biasa, saya tidak bisa tertidur cepat. Saya nonton TV sampai akhirnya rasa ngantuk datang. Saya tertidur sekitar jam 2 malam. Oleh karena itu, saat mereka semua bangun untuk sahur, saya tidak bisa bangun. Berhubung saya memang ngak bisa puasa, saya memutuskan untuk tidak bangun. Saya hanya mengatakan “tidak” saat dibangunkan untuk sahur dan kembali melanjutkan tidur.

Jumat, 11 Juli 2014
Saya terbangun di pagi hari lebih awal dari semuanya. Sekitar jam setengah 8 pagi, mammy bangun dan siap-siap untuk megantar Ridel pergi check-up, akan tetapi Ridel sendiri masih malas-malasan bangun karena terlalu pagi. Setengah jam kemudian, dia baru terbangun.

Sekitar jam 9 pagi, Ridel bersama Mammynya berangkat pergi check-up di Medical Centre naik motor. Tak lama kemudian, dia datang kembali. Yaaa,,,,jam check-up terbuka di malam hari, setelah buka puasa. Dia hanya mengambil nomor antrian. Tak lama setelah Ridel dan Mammynya datang, giliran Key yang keluar ke kampus untuk latihan. Tinggal saya bersama Ridel dan Mammy di rumah.

Ba’da dhuhur, saya mandi dan siap-siap untuk pulang. Namun, sebelum saya pulang, saya ke rumahnya Saree terlebih dahulu untuk mengembalikan charger netbook yang saya pinjam di malam harinya. Saya ke sana diantar oleh Ridel. Awalnya, Ridel mau menunggu saya di luar. Namun, saya memintanya untuk pulang saja karena saya akan tinggal sejenak di kozandnya Saree. Akhirnya, setelah saya mengatakan kalau saya bisa pulang sendiri, Ridel pun kembali.

Saya masuk di kosandnya Saree. Ternyata, ada Abdi dan adeknya, Fia. Saya tidak hanya sebentar, melainkan tinggal sampe jam 2 siang. Saya sempat makan siang bersama Fia karena dia juga tidak puasa. Saya kembali setelah diambilkan mangga muda oleh Saree dan teman kozandnya. Saya kembali ke rumahnya Ridel jalan kaki diantar oleh Saree.

Saat saya masuk di kamarnya Ridel, ternyata Ridel, Mammy dan Mama Aji lagi cerita-cerita sambil nonton. Saya pun memberikan mangga yang diberikan oleh Saree tersebut karena saya juga tidak terlalu suka makan mangga muda. Sementara, Mama Aji dan Mammy sepertinya sangat suka dan ingin makan mangga muda. Memberikan kepada mereka lebih baik daripada saya bawa pulang dan tidak saya makan. Iya kan??? :)

Setelah shalat ashar, saya minta izin Mammy untuk pulang. Akan tetapi, Mammy mengatakan kenapa terlalu cepat. Saya pun memutuskan untuk tinggal bermalam satu malam lagi bersama mereka meskipun saya tidak lagi memiliki baju ganti. Kalaupun saya pulang, saya akan sendiri juga di rumah. Jadi, mending saya menghabiskan malam bersama mereka lagi. moment seperti itu juga jarang-jarang bisa terjadi.

Sambil menunggu waktu berbuka puasa, saya cerita-cerita sama Mammy di ruang tamu. Mammy menceritakan kronologi saat dia dilantik menjadi kepala sekolah. Selain itu, Mammy juga menceritakan tentang bagaimana kinerja Mantan Kepala Sekolah yang beliau gantikan. Saking asyiknya cerita, kami tidak sadar kalau waktu berbuka puasa telah tiba. Tiba-tiba Bapak Aji memanggil kami untuk pergi berbuka puasa karena adzan magrib telah berkumandang. Meskipun saya tidak puasa, saya harus ikut berbuka puasa bersama mereka. Sebagai tamu, saya harus menghargai panggilan tuan rumah. Kami berbuka puasa dengan “Kolak Pisang” buatan Mama Aji. Rasanya sangat manis sih, tapi demi menghindari “mubazir”, saya berusaha dengan sangat untuk menghabiskan satu porsi kolak tersebut. Hehehe!!!

Setelah buka puasa, kami istirahat sejenak. Semuanya menyegerakan diri untuk shalat magrib kecuali Ridel dan Saya. Setelah shalat magrib, Mama Aji kembali memanggil kami semua untuk makan malam. Kami makan malam bersama (Mama Aji, Mammy, Ridel, Key dan Saya). Setelah makan, Mammy, Ridel dan Key pergi untuk check-up di Ratulangi Medical Center. Begitu mereka pergi, saya masuk cuci piring sebentar dan kembali ke kamar menunggu mereka pulang. Saya hanya online reading di kamar sendiri.

Alhamdulillah, sekitar jam 10 malam, mereka sampai di rumah dengan hasil yang melegakan. Yaaa,,,kekhawatiran kami semua sebelumnya tidak terjadi. Setelah di ronsen, paru-paru Ridel bersih dan tidak terjangkit “bronchitis” seperti yang kami khawatirkan sebelumnya. Semuanya dalam keadaan baik-baik saja. Dia hanya termasuk dalam kategori Bronkhitis Aspect. Dengan kata lain, dia hanyalah memiliki alergi terhadap debu dan angin malam. Jika dia terkena debu ataupun angin malam, maka batuknya akan kembali kambuh. Dokter hanya memberikan beberapa jenis obat untuk meredakan batuk yang ada, yang bisa dilanjutkan jika diinginkan. Akhirnya, Mammy sebagai orang yang paling khawatir, bisa kembali tertidur nyenyak tanpa berpikiran yang tidak-tidak. Begitupun dengan kami semua sebagai orang terdekatnya, kami bisa bernafas lega dengan hasil ronsen tersebut. Sekali lagi, terima kasih Ya Allah :)

Beberapa menit setelah mereka semua sampai, Key dan Ridel kembali keluar untuk membelikan saya Clen & Clear Mouisturizer. Namun, dari beberapa mini market  yang mereka datangi, semuanya kosong. Saya pun mengatakan, “It’s OK”. Setelah duduk sejenak, mereka berdua kembali keluar karena Ridel mau sekali makan Bakso. Mammy juga ingin makan Roti. Setengah jam kemudian, mereke datang dengan beberapa barang belanjaan, tentunya ada Bakso dan Roti. Hehehe!!! Kami pun ngemil bareng sambil cerita, juga nonton TV. Tak terasa malam semakin larut dan kami semua pun mengantuk. Kami pun tidur. Seperti malam sebelumnnya, saya menjadi orang yang tidur belakangan karena mata saya selalu saja tidak bisa diajak kompromi.

Sabtu, 12 Juli 2014
Sekitar jam 3 subuh, Mammy kembali membangunkanku untuk sahur. Namun, saya lagi lagi menolak. Saya bersama Ridel tidak bangun sahur, hanya adek key dan Mammy yang bangun. Saya tidak merasakan jam berapa mereka kembali tertidur setelah sahur. Saya baru sadar saat terbangun di pagi hari pada jam 7. Saya bangun lebih awal dan tidak bisa tidur kembali. Saya pun online sambil menunggu mereka semua bangun. Satu jam kemudian, Mammy terbangun. Sementara Ridel dan Key bangun belakangan. Saya sempat cerita panjang lebar tentang kehidupan ketiga kakak laki-laki Ridel bersama Mammy. Mammy menceritakan semuanya kepada saya, termasuk laki-laki yang telah dipilihkan untuk Ridel. Hehehe,,,saya tersenyum mendengarnya sembari memikirkan nasib saya sendiri yang kemungkinan besar juga akan mengalami hal seperti itu. Namun, saya tidak menceritakan hal tersebut kepada Mammy karena saya merasa belum saatnya.

Ridel bangun sekitar jam 9 pagi lebih awal daripada Key. Seperti hari sebelumnya, kami hanya duduk dalam kamar, depan TV sambil cerita dan nonton sampai waktu dhuhur tiba. Menjelang waktu dhuhur, seperti hari sebelumnya, Mammy dan Mama Aji berkali-kali menyuruh saya makan karena saya tidak puasa dan tidak bangun sahur. Mammy menyuruh saya bersama Ridel untuk makan. Berhubung Ridel akan minum obat juga, Ridel pun masak telur dan mie. Sementara Key mandi di lantai atas, kami berdua makan bersama. Dia sempat melihat kami makan saat turun setelah mandi. Hehehe, untung adek Key tidak tergoda untuk ikut makan juga :)

Setelah makan, saya kembali ke kamar nonton TV dan cerita-cerita bersama Mammy, Mama Aji dan Ridel. Sedangkan, Key ke kampus untuk latihan seperti hari-hari sebelumnya. Lama bercerita, ngantuk pun mendera hingga Mammy dan Ridel tertidur. Saya pun naik ke lantai atas untuk mandi sebelum pulang. Saat saya mandi, Kak Lina datang bersama anaknya, Fiank. Begitu Kak Lina datang, Mammy pun pulang karena mobil yang Kak Lina tumpangi tersebut adalah mobil yang sama yang akan Mammy tumpangi pulang. Begitu saya selesai mandi, Mammy pun pamit pulang. Tinggallah saya bersama Ridel, Kak Lina dan Fiank.

Beberapa menit kemudian, Key datang dari kampus. Sebenarnya saya ingin segera pulang pada siang itu tapi adek Key minta pulangnya ba’da ashar saja karena dia juga akan ke NTI membeli tiket di Bintang Prima, sekalian saya ikut katanya. Saya pun mengiyakan. Sambil menunggu waktu berlalu, saya cerita-cerita sama Kak Lina. Dia menceritakan tentang masalahnya dengan Uchy secara menyeluruh. Oleh karena itu, saya pun bisa tahu kebenaran yang sesungguhnya dan sepertinya sudah sangat sulit untuk kembali seperti dahulu lagi. Yaaa,,,,saya hanya bisa berdoa yang terbaik untuk semuanya. Tak hanya itu, Kak Lina juga berbagi cerita tentang kisah pribadinya. Senang rasanya bisa berbagi cerita satu sama lain karena dari semuanya itu, kita bisa belajar untuk lebih dewasa lagi dan tentunya untuk lebih bisa memaknai hidup. Saking asyiknya, yang tadinya saya akan pulang setelah shalat ashar, molor sampai setelah buka puasa. Berhubung adek Key juga ketiduran sampai jam setengah 5 dan kasihan kalau kami ke NTI jam segitu karena kami tidak bisa memastikan bisa buka puasa dimana. Seperti yang kami ketahui bersama, jalanan di sore hari saat-saat menjelang buka puasa pasti macet.

It’s OK, saya kembali berbuka puasa di rumah Ridel, tentunya dengan menu buatan Mama Aji. Itung-itung sekalian buka puasa bersama bareng Kak Lina juga sih. Setelah buka puasa, saya akan segera pulang karena sudah ditelpon Ayus yang mencari saya sejak kemarin-kemarinya, juga telpon dari Mama di Bone yang menanyakan apakah saya sudah pulang ke rumah atau belum. Namun, langkah saya kembali terhenti. Baik Mama Aji, Ridel dan Kak Lina meminta saya untuk makan dulu sebelum pulang. Mau ngak mau, saya kembali duduk untuk makan malam bersama mereka semua. Walau sedikit demi menghargai permintaan mereka selaku tuan rumah. Setelah makan malam, saya pun pamit pulang diantar oleh Key yang sekalian mau pergi beli tiket. Sebelum masuk ke rumah di NTI, saya mengantar Key ke perwakilan Bintang Prima dulu. Namun ternyata tiketnya belum tersedia. Malam itu, adek Key pulang tanpa tiket. Jauh-jauh ke NTI, dia hanya mengantar saya. Rasanya saya yang tidak enak karena merepotkannya, akan tetapi adek Key mengatakan “tidak apa-apa”. Saya pun hanya bisa mengucap terima kasih kapadanya. Thanks GOD sudah mempertemukan saya dengan orang seperti adek Key, yang baik hati. Tidak kalah baiknya dengan Ridel sekeluarga. Mereka adalah orang-orang terbaik yang pernah saya temui.

Malam itu, saya tidak bermalam di rumah karena tak lama setelah sampai di rumah Ayus datang untuk ngeprint sekaligus menjemput saya ke BTP. Saya bermalam di BTP, di rumah Yus bersama Ayus dan Kiki. Akhirnya, saya bisa kembali sahur bersama mereka sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Minggu, 13 Juli 2014
Esoknya, kami semua hanya stay di rumah. Tak satupun diantara kami memiliki aktivitas karena pada dasarnya memang hari minggu, weekend. Kiki memanfaatkan hari minggu untuk istirahat sedangkan saya bersama Ayus dan Yus hanya nonton TV sambil Online. Setelah shalat dhuhur, Kak Lina mengirim BM mengatakan apakah saya mau  ikut dalam surprise party untuk Ervy. Ehmmm,,,yaa,,,, sebenarnya saya ingat dan tahu kalau hari itu adalah hari Ulang Tahunnya Ervi. Namun, saya sengaja tidak memberikan ucapan apa-apa, baik itu secara langsung ataupun via sosial media. Padahal malamnya, saya belum tidur dan sempat melihat statusnya kalau dia mendapatkan surprise party dari teman-temannya. Karenaaaa,,,saya berniat memberikan ucapan padanya di penghujung waktu, saat-saat terakhir di tanggal 13. Akan tetapi, karena Kak Lina mengajak saya untuk ikut di acara surprise party sekaligus buka puasa dan dinner bersama, saya pun mengiyakan. Yang tadinya ingin member ucapan Ultah belakangan, dibatalkan. Tentu saja, saya memberikan ucapan pada saat kami semua berkumpul di acara tersebut.

Setelah keliling mencari tempat yang kosong, Ridel dan Kak Lina akhirnya memilih KFC Pettarani sebagai tempat acara. Saya langsung ke tempat tersebut dan sampai beberapa saat menjelang waktu berbuka puasa. Saat saya sampai, mereka semua sudah ada di sana (Kak Lina, Fiank, Ridel, Key, Ervi, Febri, A. Ulhy, Sukma dan temannya). Berhubung saya tidak tahu menahu prosesnya, saya hanya mengikuti arah kemana mereka menyuruh saya pergi. Tepat saat bedug dan adzan berkumandang, kami semua berkumpul, pesanan kami pun tiba. Acara buka puasa kami diawali dengan prosesi tiup lilin oleh yang bersangkutan, yang Ulang Tahun, adek Ervi. Setelah itu, kami semua menikmati menu yang telah kami pesan. Saya makan sepiring berdua dengan Ervi karena saya juga tidak yakin bisa menghabisi satu porsi. Seperti yang kami ketahui kalau di bulan puasa itu, makanan tidak mudah turun. Mungkin itulah berkahnya Ramadhan, bagaimanapun banyaknya dan nikmatnya makanan yang tersedia, kami tak pernah sanggup mencicipinya semua. Minum seteguk saja, rasanya sudah cukup meskipun kami kehausan dan kelaparan di siang harinya.

Buka puasa dan dinner selesai, kami tak serta merta berajak dari tempat duduk kami. Canda tawa serta gossip menjadi hal yang tak terlupakan, apalagi foto-foto. hehehe,,,,itulah habit kami kalau sudah ketemu, hal-hal seperti itu semua menjadi sebuah keharusan.  Kami meninggalkan KFC jam 7 lewat, menjelang waktu shalat tarwih. Saya bersama Kak Lina, Fiank, Ridel, Key dan Ervi langsung ke kozannya Ervi. Sementara, yang lainnya ke tempat tujuan mereka masing-masing. Saya hanya istirahat sejenak di sana dan pamit pulang sekitar jam 9 malam setelah shalat isya. Saya pulang dintar keluar oleh Ervi menunggu pete-pete dan alhmadulillah, saya sampai di BTP kembali sekitar jam 10 malam.

Alhamdulillahi Rabbil Aaalamiiinnn,,,,!!!
Inilah berkah Ramadhan yang saya dapatkan pada tahun ini.
Menikmati kebersamaan dengan orang-orang baik yang telah saya temui di sepanjang hidup saya selama ini.
Mereka semua adalah orang-orang yang takkan pernah bisa saya lupakan.
Terima kasih Tuhan telah mempertemukan saya dengan mereka semua dan juga telah memberikan saya kesempatan untuk melewati momen-momen kebersamaan dengan mereka semua.
Puji Syukur tiada terkira kupanjatkan kepadaMu, Ya Allah,,,:)


Love You as Always,
IR188

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.