Langsung ke konten utama

Cerita di Bulan Maret


10 Maret 2013

Sekitar pukul 16.40, aku meninggalkan BTP menuju ke kota kelahiranku. Namun, kepulanganku kali ini ngak langsung ke rumahku sendiri melainkan ke Bone bagian barat, tepatnya Pising. Yaaa,,,,aku ke rumahnya Ridel karena ada acara di sana. Kakak kandungnya yang kedua menikah pada tanggal 11 maret 2013.Pada dasarnya, dia bukan keluarga sih tapi rasanya sudah aku anggap sabagai keluarga aku sendiri.Oleh karenanya, aku menyempatkan diri menghadiri acara tersebut. Di sisi lain juga aku kebetulan lagi ngak ada aktivitas. 

Lama perjalanan yang sepertinya agak berbeda saat aku ke sana sebelum-sebelumnya, kali ini terasa agak cepat. Mungkin karena kecepatan mobilnya yang agak cepat karena aku menaiki mobil yang berbeda. Sekitar jam 9 malam, aku sudah tiba di sana.Begitu aku turun dari mobil, seketika juga terlihat Ridel bersama Irna dan Ani keluar dari rumahnya Irna.Aku langsung diajak masuk di rumah tersebut.Di rumah itu, ada K Lina sekeluarga, Erik, Ardi, dan satu orang lagi yang tidak aku kenal.

Tak lama aku duduk di rumahnya Irna, aku diminta Ridel ke rumahnya untuk ketemu dengan maminya. Begitu aku tiba di pintu rumahnya, papinya langsung melihatku karena kebetulan dia lagi duduk di depan TV. Kuucapkan salam sebelum masuk dan langsung salim kepada beliau. Di ruangan itu tak terlihat maminya.Aku diarahkan papinya ke dapur karena maminya lagi ada di dapur.Aku langsung masuk, aku panggil dengan sapaan, “ibu”.Dia berbalik kaget yang disertai dengan senyum.Sembari menunggu sampai pekerjaannya selesai, aku keluar kembali ke ruang tamu.Di ruangan itu juga ada salah seorang tentenya Ridel bersama dengan seorang anak perempuan, yang bernama Rani.

Begitu maminya selesai mencuci piring, dia keluar dan aku pun langsung salaman dan berpelukan dengannya. Dia pun menanyakan bagaimana aku bisa tahu dan datang ke sana. Aku pun menjawabnya, hingga akhirnya kami pun bercerita.Aku ditawari kue dan buah-buahan.Namun, karena Ridel tahu kalau aku belum makan, aku disuruh turun makan ke dapur, yang berada di samping rumahnya Irna. Aku turun ke sana bersama Ridel dan Papinya. Saat kami sampai di depan rumahnya Irna, kebetulan anak-anak lagi keluar dari rumah. Aku ajak semuannya untuk ikut makan bersama, namun hanya Ani yang ikut.Ridel ngak ikut makan karena katanya dia sudah kenyang.
Setelah makan, aku memutuskan untuk bermalam di rumahnya Ani saja karena aku tahu kalau di rumahnya Ridel lagi ada banyak orang. Aku malu-malu tidur disana, meski sebenarnya aku dipanggil sama maminya untuk bermalam di rumahnya. Namun, Ridel juga ngak keberatan dengan keputusanku.Aku pun menuju ke rumahnya Ani untuk segera beristirahat.Aku cuci muka, shalat, dan tidur.


11 Maret 2013

Mendengar ramainya orang di pasar, yang ada di samping rumahnya Ani, aku terbangun dari tidurku pukul 5.30.Akupun bergegas ke kamar kecil untuk berwudhu dan menunaikan shalat subuh, sebelum waktu subuh berakhir.Karena setelah selesai shalat subuh, Ani belum juga bangun dari tidurnya, aku juga kembali baring. Namun aku ngak sampai tertidur kembali, hanya menunggu Ani sampai terbangun.Aku juga iseng mengganggunya sampai akhirnya dia terbangun.Aku keluar duduk di teras rumah sambil melihat-lihat orang di sekitar beraktivitas. Tak lama kemudian, Ani keluar membawa dua gelas susu coklat bersama kua tradisional “apang”. Katanya sih di beli di pasar. Sambil cerita2, kami menikmati susu dan kue tersebut.

Tak terasa, matahari beranjak dari ufuk timur. Jam pun sudah menunjukkan pukul 8.30. Aku masuk ke kamar dan mempersiapkan pakaian yang akan aku pakai. Aku menyetrikanya.Setelah itu, aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Namun, karena airnya terbatas, Ani, yang tadinya mau mandi setelah aku, terpaksa harus ke rumah neneknya, yang juga berada disamping kiri rumahnya, untuk mandi.Aku pun berpakaian di kamar sendirian.Begitu aku selesai pakaian, Ani juga selsai mandi.Tak lama kemuadian, Uchy datang dan langsung memelukku.Katanya, kenapa aku baru datang lagi. Hehe…ini juga karena ada acara lagii!!! 

Setelah kami semua berez, aku memutuskan untuk ke rumah Pa’De sebentar, membawa fhoto KKN aku, yang sudah lama ngak sampai2 juga.Aku ditemani Ani, Uchy, dan Irna turun.Syukur walhamdulillah, aku bisa ketemu Pa’De di rumahnya.Berhubung lagi hari kerja dan masih pagi, jadi otomatis aku ngak mendapati Bu’De di rumah.Bu’De lagi di sekolah.Setelah aku memberikan photo tersebut dan cerita2 sebentar, kami pun kembali naik ke rumahnya Irna.Kami nongkrong di depan rumah Irna. Aku menghubungi Ridel, yang kata maminya dia sudah ada di pelaminan.Benar adanya, dia membalas SMSku dan memintaku untuk ke pelaminan.Akhirnya, aku bersama Uchy ke pelaminan duduk2.Ani ngak ikut bersama karema dia ngak PD dengan sandalnya. Di sana juga ada teman2nya Ridel, yang aku juga ngak tahu namanya satu persatu. Namun, aku kenal muka2nya karena aku pernah ketemu mereka sebelumnya di kampus. Juga pernah makan bersama di warung depan kampus. Kami duduk di pelaminan dan mengikuti seluruh rangkaian acara pernikahan pada hari itu selesai.Uchy dan sebagian temannya Ridel juga naik menyumbangkan lagu untuk menghibur orang2 yang ada di pelaminan dan sekitarnya.  Berhubung kami juga ngak ngapa2in di sana, selain hanya duduk dan makan, sekitar jam 2 siang, aku bersama Uchy beranjak pergi duluan daripada teman2nya Ridel. Teman2nya Ridel menunggu sampai taka da lagi undangan yang datang.
With Suci Safitri Amir

Beranjak dari pelaminan, aku ke rumahnya Irna.di sana sudah ada Eka, Ani, Irna, serta K Lina dan keluarganya dari Takalar. Hanya sebentar aku di rumah itu, aku ke rumahnya Ani untuk shalat dhuhur.Namun, setelah shalat dhuhur, aku kembali lagi.Sampai menjelang magrib, kami hanya duduk2 dan cerita2.

Menjelang magrib, Uchy kembali ke rumahnya.Sementara aku dan yang lainnya ke rumahnya Ani. Kami semua bingung mau memakai baju apa malam harinya. Tadinya, aku ngak kepikiran untuk memakai kebaya dan menunggu tamu di acara malam.Namun, karena K’Lina meminta aku.Aku jadi ngak enak kalau menghiraukannya. Aku juga memikirka apa kata Ridel nantinya, jika aku hanya datang makan dan tidak malakukuan apa2. Aku ngak enak! 

Untungnya, aku membawa kebaya mamaku.Jadi aku bisa memakai itu, meski sebenarnya agak kebesaran sih. Sebagai syaratnya juga, aku ngak akan memakai baju jika yang lainnya ngak. Oleh karenanya, aku meminta semua anak2 yang ada di rumahnya Ani untuk siap2.Akhirnya semuanya ikut, Eka, Irna, Ani, Uchy, Irma, dan Dia. Hanya Indah yang ngak ikut.

Kami semua prepare di rumahnya Ani. Begitu Uchy datang, kami semua bergantian memintanya untuk me-make_up_i kami satu persatu. Hahaha..secara dia sudah biasa bergaya. Tamu pun sudah berdatangan, kami belum juga memasuki pelaminan.Kami semua janjian untuk masuk bersama Ridel dan teman2nya juga. Sekitar jam 8 malam, kami baru masuk pelaminan lewat belakang karena sudah banyak orang. Hehe!!!

Kami duduk di pelaminan, tak seperti bagaimana selayaknya pagar betis.Kami hanya duduk, cerita, dan melihat para tamu keluar masuk. Malam itu, aku sempat ketemu dan cerita sama Bu’De, K’Reni, dan K’Unna. Aku juga dipanggil sama Bu’De dan K’Reni ker rumahnya bermalam. Aku hanya bissa bilang terima kasih karena aku sudah memutuskan untuk bermalam di tempat yang sama dengan malam sebelumnya. Alangkah bahagianya bisa bertemu dan berbincang dengan mereka semua meski hanya sebentar.Undangan ke rumahnya bermalam, bagiku itu sangat berharga.Kenapa???Aku bukan siapa2 mereka, akun hanya pernah tinggal dan KKN disana selama dua bulan.Namun, rasa kekeluargaan tercipta diantara kami sepertinya takkan pudar seiring berjalannya waktu. Sesuatu yahhh!!!

Malam semakin larut, tamu undangan pun mulai berkurang.Sesi photo2 bagi kedua mempelai pun dimulai.Silih berganti keluarga naik berfoto bersama. Aku bersama yang lainnya juga sempat dipanggil sebelum sesi foto berakhir,namun karena kami sedang makan. Jadi, kami ngak ikut foto.Kami hanya berfoto bersama di pelaminan setelah kedua mempelai dan tamu undangan meninggalkan pelaminan.Tepat ketika SMS dari macenya Uchy masuk, yang meminta untuk pulang saat itu juga, kami meninggalkan pelaminan bersama.Sebagaimana yang Uchy bilang, kalau dia hanya diizinkan sampai pukul 10 malam. Jam memang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Bersama dengan teman2nya Ridel, kami semua ke rumahnya Ani, sementara Uchy kembali ke rumahnya.Kami semua bersenda gurau di ruang tamu selama satu jam.Ridel dan teman2nya pun naik ke rumahnya saat mereka semua sudah pada ngantuk. Begitu mereka semua naik, anak2 yang lain masuk makan bersama di rumahnya Ani. Aku ngak ikut makan bersama mereka karena rasa-rasanya aku masih kenyang setelah makan di pelaminan.setelah makan, mereka semua tidur. Ada yang tidur di kamar, ada juga yang tidur di depan TV. Sementara aku masih tinggal di ruang tamu.Aku menyempatkan diri mengecek semua akunKu.LINE, WeChat, WhatsApp, FB, dan berakhir di Twitter.Aku sempat mention2an bareng Uchy. Ehhh..satu lagi, aku juga sempat meng_Upload foto di Instagram. Setelah aku merasa ngantuk, aku beranjak dari ruang tamu ke kamar kecil untuk cuci muka, wudhu dan shalat isya sebelum tidur.Namun, ternyata aku ngak bisa langsung tidur. Selain karena aku merasa segar setelah cuci muka, suara Electon juga membuatKu ngak bisa tidur. Aku baru bisa tertidur skitar jam 2 malam. Capek dan melelahkan tapi juga menyenangkan bisa menghabiskan malam bersama mereka semua.
With Ridhel

Uchy & Ridhel
 
Uchy, Me, Anhy, & Ridhel's Mother


12 Maret 2013

Aku terbangun saat matahari sudah terbit.Aku ngak dapat waktu subuh.Meski demikian, aku ngak melanjutkan tidurku. Aku bangun dan prepare untuk pulang. Aku pun menghubungi K’Misna untuk minta nomor mobil yang bisa aku hubungi. Berhubung dia punya langganan yang biasa naik ke bone kota dari Lamuru. Syukur walhmdulillah, aku mendapatkannya dan berangkat jam 8 dari Lamuru.Aku pun segera mandi dan siap-siap. Setelah selesai berpakaian dan mengemasi barang2ku, aku duduk di ruang tamu sebentar, juga minum susu lagi. 

Sambil menunggu mobilnya datang, aku naik ke rumahnya Ridel untuk berpamitan.namun, karena mobilnya ngaret, aku pun diminta untuk sarapan dulu. Sebenarnya, aku ngak bisa karena sebelum naik, aku sudah makan juga di bawah, di rumahnya Abi bareng Uchy dan Ani.Akan tetapi, Ridel dan papinya tak terima alas an. Aku harus makan dulu, aku pun makan lagi. Teman2nya Ridel belum juga bangun, aku sudah sarapan dua kali,,hehehe. Setelah makan, aku keluar duduk dibawah rumahnya Ridel.Tak lama kemudian, temannya bangun.Sayangnya, baru juga kami mulai cerita2, mobil yang ditunggu datang.Akupun memanggil Ridel karena aku mau turun mengambil barangku di rumahnya Ani.Aku berpamitan dengan Ridel, ortunya, tantenya, kakaknya (pengantin baru), dan satu orang yang tidak aku kenali.Juga dengan teman-temannya Ridel. Kami say “goodbye” for a while. Hal tak terduga, maminya Ridel memberikan bungkusan untuk aku bawa pulang. Yaaaa,,,dengan berat hati aku pun menerimanya. Dalam hati aku terbersit, kenapa aku harus dikasi yang beginian lagi.Tapi, biar bagaimanapun aku harus bersyukur dengan kebaikan mereka semua padaKu.

Aku pun turun ke rumahnya Ani diantar sama Ridel. Aku pamit sama Ani sekeluarga dan juga sama Uchy. Aku ngak sempat melihat Eka sama Irna, tapi itu bukanlah hal yang patut dipermasalhkan. Aku bisa menghubungi mereka nantinya.Dengan ucapan “terima kasih atas semuanya dan sampai jumpa lagi”, aku pulang.

Bye....Bye....:-)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.