Langsung ke konten utama

My 21st BirthDay in Pising


Hari kemerdekaan RI yang selalu diperingati setiap tanggal 17 Agustus merupakan hari yang selalu ku nanti-nanti setiap tahunnya. Selain karena rasa cinta tanah air saya yang selalu terpatri di sanubariKu, juga karena di penghujung tanggal 17 akan menjadi detik-detik kebahagiaanKu. Yaaa….. saya terlahir di dunia ini tanggal 18 Agustus di Tahun 1990. Tepatnya di sore hari saya terlahir dari rahim seorang wanita yang akan selalu kuCintai sampai kapanpun. Dia itu tidak lain adalah ibu saya, yang bernama Hj. Hajerah, S.Pd. berkat adanya rasa cinta antara ibu saya dan ayah saya, yang bernama Saleng sehingga saya bisa ada di dunia fana ini. Meski kehidupan dunia hanyalah sementara, namun saya sangat bersyukur bisa terlahir dan menjalani hidup di dunia ini.

Saat-saat ini merupakan saat-saat terindah bagi saya. Tiap tanggal 18 Agustus, saya selalu bersyukur dan berterima kasih kepadaNya karena saya masih di beri umur yang panjang untuk hidup di dunia ini. Itu artinya, saya masih diberi waktu untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki gerbang kehidupan yang kekal nan abadi, di akhirat kelak. Sebagai wujud rasa syukur saya, setiap hari itu, saya selalu berpuasa. Hal ini  saya lakukan karena saat saya tinggal di asrama PMH, saya pernah mendengar salah satu udstazah saya mengatakan bahwa ketika umur kita bertambah ada baiknya jika kita berpuasa dan mengundang teman-teman untuk makan bersama ketika berbuka puasa. Bukannya malah berpesta ria seperti yang sering kita lihat di sekitar kita. Namun, karena saya bukanlah orang yang hidup dengan berlimpah ruah harta benda jadi saya tidak pernah mengundang teman-teman saya. Saya hanya berpuasa dan berbuka puasa bareng dengan sahabat saya juga housemate saya. Dia selalu member ucapan selamat kepada saya tiap tahunnya sejak kami kenal di SMA dulu. Hal tersebut berlangsung sampai sekarang ini.

Namun, perayaan berbeda terjadi saat saya Ulang Tahun yang ke-21. Hal ini dikarenakan saat itu saya berada di Pising, Desa Mattampa Walie, Kec. Lamuru, Kab. Bone. Saat itu saya sedang menjalani Kuliah Krja Nyata atau yang lebih dikenal dengan istilah KKN di daerah tersebut. Hari rabu pada tanggal 17 Agustus 2011, merupakan hari tersibuk saya sekaligus hari membahagiakan bagi saya. Kenapa???? Pada hari itu, kami seluruh mahasiswa KKN dianjurkan untuk mengahdiri upacara peringatan detik-detik proklamasi di kecamatan, tepatnya di lapangan yang terletak pas di belakang SMPN 1 Lamuru. Namun, karena harus menyelesaikan Laporan KKN, jadi saya berhalangan hadir ke upacara tersebut, hanya cowoknya yang sempat hadir dan ikut serta dalam upacara tersebut bersama Bapak dan Ibu Kepala Desa.

Setelah upacara selesai, Ibu desa pun kembali. Saat itu pula lah, kami siap-siap untuk meyediakan menu buka puasa pada ore harinya di kantor camat. Setiap desa diharuskan membawa 30 bungkus Nasi Kotak dan Es buah buah yang akan menjadi menu buka puasa kami bersama dengan peserta upacara penurunan bendera, termasuk anak Paskibraka dan segenap mahasiswa KKN sekecamatan Lamuru. Setelah selesai kami pun istirahat untuk mengumpulkan tenaga kembali. Sore harinya, kami myediakan semuanya dan berangkat ke kantor Camat bersama dengan Bapak dan Ibu Kepala Desa dengan mengendarai mobil Bapak desa sendiri yang dikemudikan oleh Bapak Dusun Pising, Pak Dahlan. Sebelum ke kantor camat terlebih dahulu kami mengantar Bapak Kepala Desa ke Lapangan karena beliau harus mengikuti upacara penurunan bendera. Setelah itu, kami langsung ke kantor camat dan ketemu dengan mahasiswa KKN lainnya. Kami pun menyerahkan menu yang kami bawa kepada panitia di kecamatan. Kami pun bersenda gurau dengan teman-teman di ruang serbaguna sambil menunggu para peserta upacara datang dari lapangan. Sekitar jam setengah enam sore, mereka semua datang dan langsung mengambil menu buka puasa masing-masing yang telah diatur oleh panitia dan mengambil tempat duduk yang disukainya. Ketika beduk bergemuruh dan adzan berkumandang, kami pun menyantap menu yang sudah ada di tangan kami masing-masing. Dengan penuh suka ria kami makan bersama, sesekali terdengan suara tawa diantara kami. Setelah selesai, kami pun meninggalkan kantor camat denga segera karena kami harus menunaikan shalat magrib. Sesampainya di rumah, kami istirahat sebentar lalu mengambil air wudhu untuk shalat magrib.

Setelah shalat magrib, kami semua sibuk merampungkan  persiapan untuk acara perpisahan yang akan diadakan setelah shalat tarwih di depan posko kami, tepatnya di panggung ramadhan tim sepak bola pising yang lebih akrab di telenga dengan sebutan PISPUT FC (Pising Putra FC). Kami mengisi dos kue, membungkus semua kenang-kenangan yang akan dibagikan saat acara berlangsung, menyiapakan dan menentukan siapa-siapa pengisi acara tersebut, serta beberapa persiapan lainnya. Saat itu, saya berserta teman-teman tidak sempat mengikuti shalat tarwih di mesjid.  Beberapa teman ke Lapri untuk membeli makan katanya, kecuali saya dan adi. Saya mempersiapkan diri karena saya merupaka salah satu pengisi acara, sedangkan adi ke basecampnya. Katanya sih mau mandi dulu. Tepat setelah shalat tawih selesai, teman-teman pun datang dari Lapri dan berkumpul di ruang tamu sekaligus siap-siap ke panggung untuk mngatur segala sesuatunya di sana. Kami semua turun ke panggung dengan membawa semua kenang-kengangan serta hadiah yang akan kami bagi-bagikan kepada segenap warga yang berprestasi dan berpengaruh selama kami melaksanakan KKN di desa tersebut.

Sekitar jam 10 malam, beberapa warga sudah memenuhi dan menduduki semua kursi yang kami sediakan di depan panggung. Termasuk Bapak dan Ibu kepala Desa Mattampa Walie beserta jajarannya, warga desa setempat dari anak-anak, kaum remaja putra dan putri, samapi kaum dewasa yang berdomisili di desa tersebut. Kami pun memulai acara perpisahan tersebut dengan ucapan Basmalah yang di pandu langsung oleh pembawa acara (MC) yang tidak lain oleh saudari Jumriati, teman satu posko saya yang juga menjabat sebagai Sekertaris Desa Mattampa Walie. Acara pun berlanjut dari pembacaan ayat suci alQur’an sampai penutup dengan tidak sempurna. Dalam hatiku saya agak malu dengan warga setempat, tapi tiada guna lagi menyesali apa yang telah terjadi. Intinya, tujuan kami telah tersampaikan walau tidak sempurna. Sembari menikmati menu yang kami sediakan, kami dari teman-teman KKN memberikan persembahan terakhir kami untuk menghibur warga setempat sebelum kami angkat kaki dari desa tersebut. Desa yang telah memberi kami tumpangan selama dua bulan lamanya. Desa yang tidak akan pernah kami lupakan atas puluhan, ratusan, bahkan ribuan kenangan yang telah ia berikan. Desa Mattampa walie kan selalu terpatri di Hati kami.


Tidak hanya kami dari mahasiswa KKN, akan tetapi dari remaja-ramaja yang telah akrab dengan kami selama kami disana. Tak ketinggalan persembahan dua buah lagu dari Bapak dan Ibu Kepala Desa. Begitu Romantisnya mereka, sampai-sampai kami irih dengan kekompakannya. Terima kasih banyak Pa’De…..terima kasih Bu’De…….terima kasih semuanya……jasa-jasa serta kebaiakan kalian semua takkan pernah kami lupakan sampai kapanpun. Acara tersebut berlangsung sampai tengah malam. Kami semua senang sekaligus sedih tiada terkira. Senang karena kami bisa bersenang-senang bersama dengan warga setempat, sedih karena kami kan segera meninggalkan tempat tersebut. Tapi, kami yakin bahwa perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, justru akan menjadi awal bagi kami untuk bisa saling menjalin silaturrahmi yang awalnya mungkin kami tidak kenal.

Kebahagiaa saya tidak berhenti sampai di situ. Bagaimana tidak???? Saat saya duduk di depan panggung, tiba-tiba saja salah satu remaja putri lewat di depan saya, yang tidak lain adalah Ridhelf (remaja purti yang dekat dengan saya sejak acara lomba 17an). Dia menyiram saya dengan beberapa gelas air aqua. Yaaa…….umur saya telah bertambah satu tahun lagi pada jam dan detik tersebut. Saya genap berusia 21 tahun. Tidak hanya itu, dia dan uci juga mempersembahkan beberapa lagu untuk saya. Tak ketinggalan ucapan dari orchestra pengiringnya, ynag tidak lain adalah kakak kandung dari Rhyna. Dia itu memang agak dekat dengan kami semua, malam-malam terakhir kami selalu dihibur dengan kedatangannya di posko. Apalagi, dia datang dengan tangan kosong, dia membawa dan menyimpan keyboardnya di posko sehingga kami pun bisa memainkannya kapan pun kami mau. Meski harus kembali ke posko dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan, akan tetapi saya merasakan kebahagiaan yang tiada terkira. So happy I’m that nite...!!!! Hmmmmmm……..Thanks my lil dear, rhydhell…..thanks my lil sizta, suci savitri….n thanks semuanya…….mmmmuaaahhhhh…….love u all 4ever……!!!!!!!

Dinginnya malam itu tak mengurangi sedikit pun rasa bahagia saya. Ucapan selamat datang silih berganti di malam itu, baik yang secara langsung maupun yang lewat pesan singkat. Namun. Di luar dugaanKu, ternyata surprise dari teman-teman belum berakhir. Setelah saya berganti pakaian, Rhyna dan Eka tiba-tiba saja berselisih di hadapan saya. Berhubung saya ngak suka melihat pertengkaran, saya pun melerainya dan menasehati Rhyna. Tapi ternyata, setelah beberapa menit berlalu, saya baru menyadri kalau mereka berdua beradu acting di depanKu. Astagaa…..maksih dek atas Short Drama-nya. Setelah itu,  saya kembali diguyur air bertimba-timba dari kolam ikan yang ada di depan rumah. OMG……so cold, u know…..bau lagi…..hmmm…..!!!! Sampai volume air di kolam tersebut  benar-benar berkurang, barulah beberapa teman keluar dari pintu membawa dua kue tart yang telah dihiasi dengan candle light. Satu dari Rhidhell dkk dan yang satunya lagi dari teman-teman KKN. OMG….so surprise for me….!!!! Sebelum meniup candle lightx, mereka juga meminta saya make a wish. Saya pun memenuhi permintaan mereka untuk segera make a wish. Obsesi serta wish saya di usia 21 ini tidak lain adalah kesuksesan dalam dunia pendidikan, kesehatan serta kebahagiaan bagi orang-orang yang saya cintai dan orang-orang yang mencintai saya. Setelah itu, kami pun masuk rumah dan menikmati kue tart bareng. Kebersamaan tersebut berlangsung sampai dini hari, tepatnya sampai jam menunjukkan pukul 02.00. Oooo……that’s unforgetable moment in my life…..!!!!!


Make a Wish

Cheese Cake from Rydhell,dkk

Take Pic Together with The Cake :)

Aku yang lagi Disiram Air Kolam Ikan oleh Rydhell,dkk & K Reny malah Fotoin Aku,,,Yahhh!!!

Ervhy, Ekha, Rydhell, Anhy, Irnha, Uchy,,,plus K Reny yang megang HPquw :)

Potong Kue dalam Keadaan Basah Kuyup,,MMmmm!!!

Wahhh,,,Untuk Pertama Kalinya, Potong Dua Kue ULTAH Sekaligus,,,So Happy :)

Foto bareng Jum dalam Keadaan Basah karena Percikan Air dari Rydhell

Kue ULTAH Special dari Teman Posko,,,Senang meski Tulisannya Salah,,:D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.