Langsung ke konten utama

Sepenggal Kisah Setelah KKN


Minggu Pertama Yang Membosankan

Setelah menjalani kuliah kerja nyata selama dua bulan yang dilanjutkan dengan perayaan hari raya Idul Fitri, tibalah saatnya saya kembali beraktivitas di kampus. Tanggal 5 september 2011 yang jatuh tepat pada hari senin, menjadi hari pertama masuk kampus dalam semester tujuh. Hari pertama masuk kuliah merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh mahasiswa baru (MaBa) karena pada hari tersebut terdapat kuliah perdana.

Namun, untuk mahasiswa angkatan 2011 sepertinya agak berbeda. Kenapa???? Karena pada tahun ini, penyambutan mahasiswa baru yang biasa kami jalani sebelum-sebelumnya, yang kami kenal dengan OSPEK, tidak ada lagi. Yang ada hanya pengenalan kampus, yang diadakan pada hari pertama masuk kuliah. Pada acara tersebut, mahasiswa baru diperkenalkan dengan dunia baru mereka (kampus), aktivitas serta para pekerja di dalamnya, mulai dari jabatan tertinggi di tingkat fakultas, yakni dekan sampai dengan mahasiswa. Pada hari-hari selanjutnya, birokrasi mengadakan sosialisasi pengisian KRS ONLINE. karena aktivitas itulah, perhatian birokrasi tertuju pada maba. Jadi, kami sebagai mahasiswa lama tidak terurus untuk sementara. Aktivitas perkuliahan tertunda selama seminggu.


Hal ini sebenarnya merupakan hal yang membahagiakan bagi sebagian besar mahasiswa yang menambah waktu liburnya. Namun, hal ini juga menjadi hal yang sangat merugikan bagi mahasiswa yang tepat waktu, seperti saya dan sebagian teman-teman. Kami sudah datang lebih cepat dari kampung halaman untuk kuliah, akan tetapi harus tertunda karena kegiatan maba. Kedatangan kami ke kampus hanya sia-sia karena tak satupun mata kuliah terisi. Kami hanya datang untuk meet and greet dengan teman-teman yang lama tidak berjumpa. Kami hanya datang untuk istirahat dan bersenda gurau di kost-kostan teman sekelas kami. kami harus rela korban tenaga dan materi selama seminggu pertama. Hanya satu keuntungannya, yakni kami dapat reunian dengan teman-teman sambil cerita tentang apa saja yang kami alami masing-masing selama liburan.

Masalah Baru

Di awal masa kuliah semester tujuh ini, saya juga mngalami suatu masalah yang sangat signifikan yakni krisi air bersih. Berhubung pada saat ini, Makassar lagi di landa kekeringan alias musim kemarau. Masalah ini pada dasarnya bukan lagi masalah yang asing bagi kami karena hal seperti ini pernah kami alami pada tahun-tahun sebelumnya. Air PAM di rumah kami ngak pernah mengalir, jadi kami mengandalkan kan air sumur. Padahal air sumur kami berubah warna menjadi warna kuning dan debit airnya juga berkurang. Tiap ngalir 2/3 menit kami harus menunggu sekitar 7/8 menit baru ngalir lagi. Itupun hanya 1/3 bak mandi kami. Parahnya lagi, warna kuningnya melekat pada kulit kami jadi kulit kami pun harus menjadi agak kuning kemerah-merahan. Apalagi pada pakaian-pakaian kami. oleh karena itu, kami memutuskan untuk mandi air gallon kadang-kadang dan membawa cucian kami ke Loundry.

Selain itu, setiap hari mau ngak mau kita harus makan debu kalau keluar dari rumah. Hal ini dikarenakan jalanan masuk rumah tempat tinggal kami ngak sepenuhnya aspal dan agak berlubang sebagian. Rasa-rasanya Makassar tidak lagi dilanda Global Warming, akan tetapi seperti Global Burning. Ntah itu pagi, siang, sore, atawpun malam tetap saja cuaca panas. Dan apabila menjelang subuh sampai matahari terbit, kami dilanda kedinginan yang juga luar biasa. Benar-benar cuaca yang tidak jelas dan tidak seperti biasanya. Complete…!!!! Lengkap sudah penderitaan kami saat ini, akan tetapi kami akan tetap sabar dalam menghadapi cobaan ini meski kadang-kadang kami harus mengeluh tiada henti atas apa yang kami alami ini.

Masih Seperti Yang Kemarin

Minggu kedua di semester tujuh masih seperti minggu sebelumnya. Justru malah semakin parah dalam hal krisis air bersih. Air untuk berwudhu pun sangat hamper tak ada lagi. Saya harus hirah dari rumah temanku yang satu ke rumah temanku yang lainnya untuk mandi. Kalau sudah tak memungkinkan lagi, mau ngak mau saya harus membeli air gallon untuk mandi. Yang paling menyedihkan, shalat saya sampai bolong-bolong karena masalah ini. Ampuni dosa-dosa hambaMu ini ya Allah…!!!

Namun, yang patut saya syukuri yaitu jadwal kuliah yang hanya tiga hari. Jadi, hanya tiga hari saya harius mengusahakan air pagi-pagi untuk mandi. Jadwalnya pun sepertinya sudah sesuai dengan kondisi yang saya alami. Yang paling membahagiakan lagi, pada minggu kedua ini hamper semua mata kuliah sudah masuk. Bahkan, RPP untuk satu semester ke depannya sudah dibagikan kepada kami semua beserta tugas-tugas yang nantinya akan kami kerjakan selama satu semester ini.

Di minggu kedua ini, saya juga sudah ketemu dengan semua teman kelasku. Kami semua kembali dengan cerita kami masing-masing saat liburan selama dua bulan lebih. Pada umumnya kami berbagi tentang suka cita saat KKN karena kebanyakan dari kami sudah memprogramkan KKN di semester ini. Cerita kami semua berbeda-beda karena kami ditempatkan di lokasi yang berebeda-beda pula dengan situasi dan kondisi yang berbeda pula.

Ada yang kurang beruntung karena mendapati lokasi KKN yang mungkin tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Misalnya lokasinya yang sulit dijangkau, krisis air sehingga teman-teman harus beli air setiap hari, pelayanan dari warga setempat yang kurang meyenangkan, sampai pada masalah teman satu posko dengan sifat yang berbeda-beda. Namun, ada juga yang beruntung seperti saya ini. Alhamdulillah, saya ditempatkan di lokasi yang terbilang agak kekotaan dengan warga setempat yang ramah serta senang dengan kedatangan kami.  pelayanan dari Pa’De Bu’De tempat dimana kami tinggal sangat memuaskan. Teman2 saya juga papa nyambung dan tidak ada yang memiliki sifat-sifat yang kurang berkenang. Justru, bagi saya mereka itu semua sangat baik. Kami hidup dengan sangat nyaman di pising, Desa Mattampa Walie, kec. lamuru, Kab. Bone selama dua bulan. Really really unforgetable moment in my life..!!!:-)

Kembali Kumpul

Di akhir pekan kedua, tepatnya malam minggu, saya dan teman-teman satu posko waktu KKN kembali bertemu. Kurang lebih satu bulan sudah kami berpisah saat penarikan. Kami semua kembali ke Makassar dengan aktivitas yang berbeda-beda. Sebagian masih dengan aktivitas yang sama sebelum KKN dan sebagiannya lagi kembali dengan aktivitas yang baru. Tiga orang diantaranya sudah program mata kuliah PPL. Kami semua sibuk kembali, namun setelah saling komunikasi kami pun sepakat untuk reunian bareng. Reski selaku koordes memutuskan untuk karokean bareng di NAV. Dengan pertimbangan sekalian kami refreshing bersama dengan have fun di tempat karoke. Kami semua sepakat karokean diadakan di malam minggu karena hanya malam itu kami semua free.

Setelah shalat isya’, tepatnya jam 9 malam, kami semua telah berkumpul di depan NAV. Kami pun registrasi. Kami pun segera masuk ke ruangan seperti yang tertera dalam secarik kertas kecil yang diberikan kepada kami saat registrasi. Rasa bahagia pun terpancar di wajah kami semua. Tanpa menunggu waktu yang lama, uchy pun memulai bernyanyi dengan salah satu lagu dari Audy. Setalah itu, kami pun silih berganti bernyanyi bersama. Saking senengnya, waktu berlalu begitu singkat tanpa terasa. Kami pun meninggalkan tempat karokean dengan hati yang senang tiada terkira. JJJ

Karokean Lagi, NAV Lagi

Berhubung free day kami banyak dalam seminggu, jadi kami agak bosan kalau hanya stay at home terus. Setelah kami pikir-pikir kegiatan apa yang yang cocok uuntuk menghilangkan penat kami. Akhirnya kami sepakat untuk pergi refreshing bersama. Teman-teman di rumah sepakat untuk pergi karokean. Hanya selang dua hari setelah karokean bareng teman-teman KKN, mau ngak mau saya kembali pergi karokean. Namun, kali ini saya karokean bareng my housemate (kiki and yus). Selain kami bertiga, kami juga memanggil Sandy, Hani, Arman, and A.Edhy. Tempat yang kami sepakati pun sama, yaitu NAV. Kami memilih NAV yang di depan MP karena kami malas memasuki mall. Hmmm….!!!!! JJJ
Sama saat saya pergi dengan teman-teman KKN, kami juga sepakat untuk karokean setelah shalat isya’. Sekitar jam 8 kami registrasi dan masuk ke ruangan yang telah ditetapkan oleh pegawai di NAV. Kami menyewa ruangan medium selama dua jam. Kami semua have fun and seru-seruan di dalam. Silih berganti kami mengeluarkan suara fals kami. Maklum, kami kan bukan artis ataupun singer professional yang mempunyai kualitas suara yang bagus. Kami memilih lagu yang sesuai dengan karakter suara kami dan merupakan lagu favorit kami. tak hanya menyanyi, kami juga sempat berfoto-foto bareng, sampai-sampai waktu yang lama itu berlalu dengan sanagt singkat. Foto-foto tersebut merupakan dokumentasi kalau kami pernah karokean bareng. Hehehehehe….!!!!! J

Aktivitas Kampus

Setelah libur selama bebrapa hari, kami kembali ngampus tepatnya pada hari rabu, kamis, n jumat di pekan ketiga. Seperti biasanya, ada dosen yang malas karena punya aktivitas lain dan ada juga dosen yang tetap masuk meski punya seabrek aktivitas. Beliau adalah Prof. Muh. Amin Rasyid, dosen TEFL kami. Beliau punya seabrek aktivitas lain, tetapi baliau tetap bisa masuk memberikan kuliah karena beliau telah mengatur waktunya jauh-jauh hari sebelum perkuliahan di mulai. Beliau memang sangat disiplin dan sangat professional. Dalam memberikan kuliah pun, beliau sudah sangat ahli. Tak pernah sekalipun kami mengantuk saat menerima kuliah beliau. Sungguh dosen yang sangat patut untuk diteladani. Really…..!!!!!

Namun, salah satu peristiwa yang sudah sangat lazim terjadi di fakultas kami juga terjadi di minggu ini. Peristiwa yang kami maksud tidak lain dan tidak bukan adalah orasi dan aksi protes teman-teman mahasiswa yang tidak setuju dengan segala kebijakan yang diambil oleh ayahanda birokrasi. Itu  hanya aksi biasa, yang bisa dibilang hanya curhat atas kekesalan yang mereka alami sehubungan dengan  masalah D.O dan pembekuan lembaga yang ada di fakultas kami. Namun, tanpa kami sadari ternyata aksi teman-teman tercium oleh pihak kepolisian Makassar, malah sejak pagi memang sudah ada beberapa Intel yang mengintai teman-teman di kampus tanpa sepengetahuan kami semua.

Tepat setelah shalat dhuhur, beberapa rombongan dari kepolisisan datang dan langsung menyisir kampu. Beberapa orang teman dan senior kami berhasil ditangkap. Jujur dari lubuk hati yang paling dalam, saya kasian dengan teman-teman yang ditangkap pihak kepolisian dengan alasan yang belum begitu jelas. Bahkan, beberapa junior kami sempat pingsan dan mengeluarkan air mata atas tertangkapnya mereka. Kami semua yakin kalau dibalik kejadian ini, pihak birokrasi memiliki peran penting. Karena kami semua tahu bahwa pihak birokrasi sudah bulat dengan SK yangg mereka keluarkan tersebut dan sangat benci dengan tindakan dari teman-teman yang selalu protes dan melakukan aksi sehubungan dengan keputusan tersebut.Ngak tahu yang mesti disalahkan siapa….hmmm…really confuse with that…..!!!!

Arrival of My Best Lil Sister (RhyDhelf) in Makassar

Sama seperti minggu-minggu sebelumnya senin dan selasa merupakan free day saya. Pada hari itu biasanya saya hanya bangun shalat subuh kemudian tidur lagi. Namun, pada hari selasa, tepatnya tanggal 27 September 2011, saya bangun shalat subuh dan tidk bisa tertidur lagi. Saya lebih tertarik untuk membuka laptop dan mengotak-atik file-file yang ada di dalamnya. Setelah melihat sebentar file-file tugas saya, saya lalu teringat akan beberapa cerpen yang tersave di laptopKu yang selama ini belum sempat saya baca. Tanpa berpikir panjang, saya langsung menklik foldernya dan membacanya satu persatu dengan saksama. Cerita-ceritanya lumayan menarik, bahkan terdapat dua tiga cerpen yang sangat menyentuh bathin saya. Cerpen tersebut sepertinya menggambarkan apa yang saya alami selama ini, dalam hal ini tentunya mengenai cerita para remaja putri yang tidak pernah ada habisnya, apalagi kalau bukan masalah CINTA. Membaca kisah dari cerpen tersebut sepertinya saya membaca kisah saya sendiri. Hmmmmm….!!!! JJJ

Setelah merampungkan membaca cerpen-cerpen tersebut, saya memutuskan untuk baring-baring di ruang tengah sambil nonton TV. Mata saya pun sepertinya sudah lelah menatap layar selama kurang lebih dua jam. Oleh karena itu, keputusan saya untuk nonton sepertinya merupakan keputusan terbaik. Di samping kiki dan ayus yang masih terlelap dalam tidurnya, saya pun merebahkan badan saya dan segera mengambil remote control untuk mengontrol acara TV apa yang bagus ditonton.

Sekitar pukul 10 pagi, saat lagi asyik-asyiknya nonton, tiba-tiba saja HP saya berdering. Yah…ngak salah lagi, dua belas digit nomor terlihat sedang memanggil di layar HP-kuw. Sebelum mngangkat telpon tersebut, saya melihat dengan saksama sambil berpikir-pikir siapa lagi gerangan yang nelpon pagi-pagi. Namun, karena sekian detik melamun dan tak ada satupun pemilik nomor yang terlintas di benak saya, maka saya pun mangankatnya dengan ucapan “Assalamu’alaikum”. Belum juga salam saya terucap dengan sempurna, salam saya pun sudah terjawab, disambung dengan ucapan, “Kak saya ervi. Dimanaki? Ada Rhydhel disini, kesiniki sekarang juga”. Mendengar untaian kata tersebut, sepertinya semangat saya langsung memuncak seketika, sungguh saya sangat senang mendengarnya. Saya pun langsung membalasnya dengan berkata, “Ohw..alhamdulilah..kapan dia datang. Saya mau kesana tapi saya belum mandi nih. Badan saya juga pegal-pegal semua. Gimana kalau nanti-nanti pi d…???”. Lalu ervi kembali berkata,”awwa….ke sini maki ha…tidak pake lama, 15 menit saya kasiki waktu. Ok”. “Tuutt…tuttt…tuttt….”, bunyi yang saya dengar pertanda bahwa ervi telah menutup telponnya. Yaaa…..dia menutup telpon tanpa membiarkan saya berpikir terlebih dahulu.  

Sungguh….saya merasakan kegembiraan yang tida terkira mendengar kabar akan kedatangan Rhydhel di Makassar. Saya seperti kedatangan adik kandung saya dan memang benar karena saya telah menganggap dia melebihi dari adik kandung saya. Dia itu penyemangat saya ketika saya dirundung kesedihan, pemberi motivasi-motivasi untuk terus belajar dan berjuang, teman sharing dalam segala hal, dan sebagainya. Dan satu hal lagi, dia itu salah satu adik yang sangat care sama kesehatan dan keseharian saya, bahkan melebihi perhatian yang saya dapatkan dari keluarga saya sendiri. Kepada dial ah saya menumpahkan segala problem dan keluh kesah yang terjadi dalam diri saya setelah Allah SWT. Pokoknya, dia lah semangat hidup saya. Kehilangannya seperti kehilangan semangat hidup, begitupun sebaliknya, kedatangannya seperti kedatangan malaikat pelindung dari surga. Ini tidak berlebihan karena itulah yang saya alami.

Meski saya agak kurang fit, mendengar kedatangannya saya langsung bangun dan mempersiapkan pakaian yang saya ingin kenakan. Setelah memilih dan menyetrikan baju yang akan saya pakai, saya segera ke sumur yang ada di belakang rumah untuk mengangkat air yang akan saya pakai mandi. Di saat yang bersamaan, yus juga mau cuci muka, jadi saya kesana barengan. Setelah beberapa menit kita di sumur, kami pun pulang dengan se’ceregen air di tangan. Sesampainya di rumah, saya istirahat terlebih dahulu dan mengambil HP. Saya pu  mengetik untaian kata, “20 x 50 menit nah baru Z sampai dsna karena ritualnya baru mau di mulai…hehehh….”. kalimat tersebut saya kirim ke nomornya RhyDhelf, bebrapa detik setelah itu terdengar HP saya bergetar pertanda bahwa SMS dari saya sudah sampai pada RhyDhelf.

Tak lama setelah itu, saya segera mandi dan berpakaian. Berhubung ayus juga mau keluar jadi sekalian barengan keluarnya sampai di gerbang BTP. Setelah sampai di situ, saya langsung menghentikan angkot (pete2 07) yang melintas di perintis dekat gerbang BTP. Sekitar 30 menit dalam perjalanan, saya pun sampai dan turun tepat di depan lorong masuk ke RS. Faisal. Dengan segera saya menyeberang dan jalan kaki menyusuri lorong menuju RS. Faisal dan saat saya sampai di depan RS tersebut, saya pun segera mengirim SMS ke Ervhy mengatakan, “Ad mka d dpan RS Faisal d”. Tak lama kemudian Ervhy datang dengan mengendarai motor untuk menjemput saya.

Sekitar jam 12 siang, saya tiba di kozandnya Ervhy dan ketemu dengan RhyDhelf. Untuk mengagetkan saya dia sembunyi tapi saya yakin kalau dia memang datang. Hmmmm….!!! Dia pun keluar dari persembunyiannya dan segera memeluk saya untuk melepaskan kerinduannya, yang juga terjadi pada diri saya. Meski kita sering SMS-an hamper tiap hari namun pertemuan lah yang bisa melepaskan kerinduan yang sesungguhnya. Kami pun menghabiskan waktu bersama di kozandnya Ervhy sampai sore dengan canda tawa serta cerita-cerita lepas karena tak hanya kami bertiga, tetapi ada juga Jabrik, roommate dan temannya Ervhy. Tak ketinggalan makan2nya, hmmm…. Really Interesting…..!! J

Niatnya saya tidak mau bermalam karena sebelum keluar saya bilang sama orang-orang di rumah kalau saya akan pulang dan tidak bermalam. Namun, kerena mereka melarang saya pulang dan meminta saya untuk bermalam, saya pun akhirnya setuju. Lagian, jadwal kuliah saya esok harinya juga siang, sekitar jam 1 siang, jadi saya pikir ngak masalah juga sih. Saya juga sebenarnya masih kangen sama RhyDhelf. 

Setelah makan malam, kami pun sepakat untuk keluar jalan-jalan. Bersama dengan RhyDhelf, Ervhy, Jabrik, dan Imha (temannya Ervhy), kami ke Pantai Losari dengan tiga motor. Kami foto-foto bareng sambil menikmati keramaian di Pantai Losari dan sekitarnya. Setelah capek foto-foto, kami melanjutkan road ke KFC Ratulangi. Sebelum menuju tempat duduk, terlebih daulu kami singgah di Toilet. Sama dengan di Losari, dengan segera kami mulai take ficture di Toilet, tepatnya di depan cermin. Setelah itu, barulah kita menuju tempat duduk. Kami memilih untuk duduk di depan dengan maksud sekaligus menikmati ramainya lalu lintas di Ratulangi Street. Sambil menunggu Ervhy dan Imha yang lagi memesan kue, kami kembali take ficture tanpa memperdulikan orang-orang di sekitar kami. Hal ini juga terjadi saat kami menikmati Burger yang ditemani dengan segelas Pepsi Black. Hehehe….maklum rada narsizt dan gifho semua….!!!!
Berhubung makanan kami sudah habis dan kami juga sudah capek cerita-cerita sambil mengomentrari hal-hal aneh yang kami lihat, kami pun ssgera pulang ke kozandnya Ervhy. Sekitar jam 10 malam lewat kami tiba di rumah.. Saat sampai, Imha pun langsung pamit pulang. Saya langsung minta baju ganti sama ervhy karena saya ndag bawa dan segera ganti baju. Tapi tidak dengan RhyDhelf dan yang lainnya. RhyDhelf dan Jabrik ke Swalayan lagi untuk membeli Snack dan Coklat. Sembari memindahkan foto-foto ke laptop, kami juga menikmati snack bersama. Karena tidak ada minumannya, Ervhy keluar lagi untuk membeli minuman dan kerena dia lupa kalau saya tidak minum the, maka dia pun keluar lagi untuk yang kesekian kalinya hanya untuk beli minuman yang saya suka. Dia pulang membawa sekotak Susu Ultra Milk Coklat. Melihat lagi saya sibuk dengan laptop dan belum menyentuh susu tersebut, lagi2 Ervhy memaksa saya untuk meminumnya. Ya Allah, Sungguh Adik-adik yang sangat care….!!! Sampai-sampai mereka yang gelisah kalau saya tidak makan n minum.

Jarum jam telah menunjuk pada angka 12. Hal itu menunjukkan bahwa malam telah larut. Namun, malam yang larut tidak membuat kami larut dalam tidur, justru kami masih pada asyik cerita-cerita, SMS-an, dan nonton film. Sampai jam 2 malam, mata saya masih 120 whatt, yang lainnya sudah pada ngantuk tapi ngak bisa tidur karena melihat saya ngak tidur-tidur. Sampai-sampai Ervhy n RhyDhelf sibuk menyuruh saya berhenti SMS-an dan segera tidur. Lama kelamaan satu persatu diantara mereka sudah menutup mata, tapi tidak dengan saya. Sekitar jam 3, saya kebelet Pipis dan segera ke WC. Mendengar saya masuk WC, sepertinya Ervhy dan RhyDhelf sepakat menyembunyikan HP saya karena saat saya dengar suaranya saat saya di dalam Wc dan pas saya keluar HP saya sudah lenyap dari tempat tidur. Huhhff…dasar mereka itu yaa….!!!! Namun, cara mereka itu ngak mempan karena mata saya masih enggan tertutup. Untungnya saya bawa buku, segera saya membaca buku tersebut sampai saya tertidur. Sekitar jam 5, saya kembali terbangun. Saat saya bangun, tiba-tiba Ervhy bilang, “Dari tadi bunyi HP ta K”. Hmm..thu kan bener mereka yang sembunyi. Otomatis bunyi karena saya sudah menyetel alarm jam 4.30. Dia pun segera mengambilkan HP saya dan saya kembali melihatnya setelah saya shalat subuh. Sambil menuggu matahari terbit, saya memilih untuk mendengarkan MP3 karena mereka semua masih pada tidur. Sampai saya sudah mandi, barulah mereka bangun semua. Sekitar jam 8 pagi saya pamit dulu pulang karena saya kuliah siangnya. Saat saya pulang, saya yakin mereka semua tertidur kembali. Hmmm….wajar sih kerena kami semua capek habis jalan dan begadang malamnya.

Setelah kuliah saya berakhir, saya mengirim pesan singkat ke RhyDhelf bilang, “Aslm, jdi tdak k rmah pisang..??? kul Z sdah brez niH…”. Setelah saya shalat dhuhur dan ashar di mushallah, 1 pesan singkat diterima muncul di layar HP saya dan ternyata itu balasan dari RhyyDhelf. Dia bertkata, “Nti mlm pi K…singgah maki dlu dsni K…”. Saya pun mengiyakan mereka, lagian kapan lagi kita bisa bareng-bareng. Saya pulang lewat Vetran dan turun di Jl. Banta-Bantaeng. Di situlah saya di jemput sama Ervhy. Hujan yang turun tidak menghalangi Ervhy untuk menjemput saya. Sampai di sana saya langsung istirahat. Parahnya sakit kepala saya kambuh dan sangat menyiksa. Rasanya ingin menangis tapi karena saya ngak mau merepotkan dan membebani mereka, makanya saya tahan dengan menutup mata. Mereka mengira kalau saya tertidur karena kecapean dan begadang malamnya, padahal tidak. Saya hanya berusaha untuk menenangkan diri utnuk mengurangi rasa sakit kepala saya. Sampai-sampai Badmood saya juga membuat RhyDhelf badmood. Dalam benak say, saya merasa tidak ada gunanya jadi kakak kalau saya hanya mampu membuat adik saya sedih dan badmood. Akhirnya, menjelang magrib rasa sakitnya sudah agak mendingan. Saya bangun dan siap-siap untuk shalat magrib. Setelah shalat magrib kami ngobrol-ngobrol dan ternyata baju mereka belum kelar di sablon. Jadi, kami batal ke Rumah Pisang. Mereka kemudian menghubungi Sari dan Uchy untuk dikunjungi rumah dan kozandnya. Setelah shalat isya, kami dinner bareng dengan menu ayam krispi. Setelah makan malam, Sari sudah member kabar kalau kami bisa datang ke rumahnya. Namun, karena alamatnya tidak ada yang tahu, akhirnya saya menghubungi sari dan menanyakan tempat tinggalnya. Setelah tahu alamatnya, kami pun berangkat ke sana dan sampai sekitar jam 8 malam.

Sampainya di rumah Rosari di salah satu perumahan di sekitar kampus Parang Tambung, tepatnya di belakang Dg. Tata VII, RhyDhelf langsung melepas rindu dengan berpelukan sama sari. Kami pun cerita panjang lebar sambil nonton, makan junk food plu the gelas, serta transfer foto dari laptopku. Tanpa terasa waktu berkunjung di perumahan tersebut talah usai yang ditandai dengan berbunyinya bel di depan kompleks. Kami pun segera pamit. Rencananya, kami juga mau berkunjung ke kozand uchy tapi ternyata uchy sibuk kerja tugas sertifikasi mamanya dan setelah selesai, kozandnya pun sudah tertutup. Jadi, kami batal ke sana dan mereka segera mengantar saya pulang ke BTP di tengah malam yang masih agak ramai. Meski motor yang kami gunakan sebenarnya sudah tidak layak pakai, tapi kami bisa sampai di gerbang BTP dengan selamat dan untungnya juga polisi sudah tidak ada jadi kami bebas menggunakannya. Sesampainya di gerbang BTP, tepat di dekat penjual buah kami berhenti karena saya mau dijemput sama kiki di situ. Sembari menunggu kiki, saya melihat penjual buah masih buka dan segera membeli lengkeng untuk mereka sebagai rasa terima kasih saya telah mengantar saya pulang jauh-jauh di BTP. Mereka memang sangat baik …!!! Tak lama kemudian kiki datang bersama ahyar. Sebelum pulang saya memperkenalkan kiki kepada mereka semua. Setelah itu, kami pun say good bye karena sudah larut malam.

Eosk harinya, saat saya kuliah TEFL RhyDhelf dan Ervhy mengirim pesan singkat memberitahukan kalu mereka tidak jadi pulang karena keluarga sopir mobilnya lagi sakit dan tidak ke Makassar. Mereka menanyakan agenda tambahan apa yang bagus. Saya pun membalasnya dengan mengatakan, “wherever you wanna go….whatever you wanna do….i’ll be there for you….”. Ternyata mereka tidak mengerti tapi setelah saya beritahu artinya mereka malah ketawa dan mengatakan bahwa kalau mereka mau ke kampusnya Uchy di Tidung. Akhirnya, saya pun sepakat untuk menunggunya di Gazebo Gunung Sari sama Kia sambil nonkrong. Setelah sekian lama saya menunggu, sekitar jam 4 mereka datang dan menjemput saya di samping Auditorium karena saya enggan jalan keluar sendiri. Saya pamit sama Kia dan pergi ke Tidung bersama dengan mereka. Sesampainya di Tidung, kami memarkirkan motor dan jalan  menuju kantin FIP yang berada di area belakang. Kami ketemu Uchy dan mengahabiskan sore hari di kantin sambil cerita ditemani minuman kesukaan masing beserta roti. Sampai seluruh pengunjung kantin atau mahasiswa lain meninggalkan kantin, kami masih di sana dengan canda tawa kami. Namun, mendengar suara mesjid berbunyi kami segera meninggalkan kantin menuju parkiran. Kami kembali tinggal diparkiran bercanda sampai adzan magrib berkumandang. Kami pun segera pamit sama Uchy dan pulang. Saat sampai di Pettarani, saya minta diturunkan untuk mengambil pete-pete tapi karena Jabrik mau ke Perintis, di kampusnya, dia meminta saya untuk pulang bareng sekaligus singgah shalat magrib dulu di kozandnya Ervhy. Tanpa pikir panjang, saya pun mengiyakannya. Setelah shalat magrib, saya pun siap-siap pulang karena adik saya sudah menunggu di BTP. Saya pun kembali pamit sama RhyDhelf dan dengan ucapan salam saya meninggalkan kozandnya Ervhy sama Jabrik. Saat saya sampai di depan kampusnya, saya bilang,”Dimanaka turun”. Entah mengapa dia tidak menjawabnya dan terus menikmati perjalanan sampai BTP. Yaa….dia mengantar saya sampai di lapangan, tepatnya di Prima Net karena adikKu lagi di dalam warnet tersebut mencari tugas sembari menunggu saya. Saya pun turun dan mengucapkan terima kasih. Dia pun pamit dan segera pulang.

Merasa Kehilangan

Pada suatu malam, tepatnya malam kamis di tanggal 4 Oktober 2011, saya sempat menyapanya. Namun, entah mengapa di akhir sms saya, saya bersikap jutek dan tidak menghiraukan semua arahannya. Saya berusaha untuk terus membantah semua nasehat-nasehatnya. Sampai-sampai ancamannya pun, saya anggap main-main. Dia minta saya untuk segera dinner karena pada hari memang saya belum pernah makan nasi seharian, tapi karena perasaan saya ngak enak, makanya saya tidak mengindahkannya dan berkata, “qta bombe mka itu dek karena saya benar-benar ngak bisa mkan ml mini”. SMS-an kami pun berakhir dengan kata “hm” darinya, sangat berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Sebenarnya saya merasa tidak enak karena saya berlaku sangat cuek kepadanya. Sampai-sampai tidur saya di malam itu terpotong-potong hingga saya bangun OL dan mengirim permohonan maaf di dindingnya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya dek karena saya memperlakukan kita seperti itu. Sungguh saya sangat merasa bersalah atas segala ujaran saya sama kita dek…!!!

Hal yang tidak pernah saya duga pun terjadi keesokan harinya. Sepanjang hari saya beraktivitas di kampus pada hari itu. Pulang dan tiba di rumah setelah adzan magrib berkumandang. Saking capeknya, saya langsung baring di depan TV tanpa ganti baju dulu. Namun, bagaimanapun capek, saya masih menyempatkan diri untuk OL dan melihat perkembangan di Facebook. Seperti biasanya, status RhyDhel lah yang akan kelihatan pertama kali di homeQ dan alangkah sedihnya hatiQ saar membaca post-nya RhyDhel. Statusnya berbunyi, “Teman2..mungkin bsok z off dlu untuk semntara d FB…thanks buat semuanya…buat kak Riana Satryana…thenks bnget kakak..Bye!.

RhyDhel telah saya anggap sebagai adek saya. Dia memang bukan adek kandung tapi rasa-rasanya kedekatan saya dengannya melebihi kedekatanQ dengan adek kandungku. Bisa dibilang, RhyDhel is my soulmate. Oleh karena itu, saya sangat merasa kehilangan jika saya tidak bisa lagi saling sharing lewat sms dengannya. Saya penasaran atas dasar apa RhuDhel tidak mau muncul di FB untuk sementara dan tidak mengaktifkan Hp-nya. Mungkinkah dia lagi dalam suatu masalah??? Mengapa dia tidak berani cerita dan sharing tentang masalahnya itu sama saya seperti yang sering dia lakukan sebelum-sebelumnya??? Apakah dia benar-benar marah dan mau mem’bombe saya?? Berbagai pertanyaan muncul di benakku. Minggu ini benar-benar minggu yang sangat sepi dan menyedihkan bagiku setelah KKN…
Kembali MenyapaKu

Selama tiga hari saya dan Rhyna tidaj pernah bertegur sapa dalam SMS, telpon, ataupun di jejaring social, Facebook. Akhirnya, dia kembali memyapa saya dengan SMS-nya tapi karena SMS tersebut masuk saat saya shalat, makanya saya terlambat membalasnya. Saya baru membalasnya saat saya telah selesai shalat. Tidak lama setelah itu, dia menelpon saya. Tanpa berpikir panjang, saya langsung mengangkatnya karena saya memang sangat rindu dengannya. Hal pertama dia tanyakan adalah kabar saya dan aktivitas terakhir saya. Setelah itu, dia menanyakan apakah saya juga menonaktifkan HP saat HPnya tidak aktif karena Ervhy memberitahukan kepadanya kalau HP saya tidak aktif juga tiga hari terakhir tersebut. Selain itu, dia juga menanyakan tentang postingan saya di FB yang sudah terhapus. Saya pun menjawab semua pertanyaan bahwa HP saya aktif terus kecuali pada saat charging dan saya memang telah memposting sesuatu di wall.nya dan menghapusnya kembali karena saya tidak enak dengan postingan tersebut. Dia pun mengerti dengan semua jawaban saya.

Setelah itu, saya kembali menanyakan kenapa melakukan semua itu, kenapa harus menghilang selama tiga hari? Tapi sebelum  dia menjawab, saya mempertanyakan info yang saya dapatkan di FB yang mengatakan bahwa Rhyna menghilang selama tiga hari karena ingin membuktikan bahwa dia mampu bertahan dengan tidak berkomunikasi kepada siapa pun selama tiga hari. Saya juga memberitahukan bahwa saya telah mengomentari info tersebut dengan mengatakan bahwa, “Tanya rhyna bilang sekalian ngak usah muncul lagi, tahun depan pi sekalian”. Sungguh diluar dugaan saya, ternyata dia tersinggung dan merasa sakit dengan pernyataan saya itu. Dia langsung bilang, “sudah mi paenk, tahun depan pi ketemu ki lagi” dan “klik”. Dia mematikan telfonnya. Astagfirullah, saya sangat merasa bersalah kepadanya. Saya langsug menghubunginya kembali, tapi dia tidak mau lagi mengangkat telfon saya. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengirimkan SMS kepadanya dengan berkata, “Mohon maaf yang sebesar-besarnya dEk kalau kata-kata saya telah membuat kita tersinggung. Saya tidak bermaksud untuk itu, saya hanya main-main dengan kata-kata saya dek……maafkan saya!!!!”.

Setelah menunggu beberapa menit, balasan SMSnya pun datang. Dia mengatakan kalau dia hanya mau menuruti perminntaan saya, dia sangat sakit karena harus menerima kata-kata seperti tiu dari saya. Seandainnya temannya, dia bisa maklumi, tapi itu dari saya. Sebenarnya dia pengen cerita kenapa dia lakukan itu tapi karena sikon yang tidak mendukung dan mendengar permintaan saya itu akhirnya dia memutuskan untuk tidak cerita dan tidak mau lagi cerita tentang itu. Dia sangat sedih dengan perkataan saya dan kecewa dengan sikap saya. Dia tidak mengangkat telfon saya karena dia tidak bisa bicara live denagn saya, dia sedih dan menangis dikamar sendirian. Dan dia juga kecewa karena saya tidak membalas pesannya di FB.

Dengan segala pernyataannya itu, saya sangat merasa bersalah, saya tidak tahu mau bilang apa lagi selain kata “MAAF” dan mengenai pesan di FB, memang belum sampai. Setelah lama SMS-an, akhirnya dia pun bilang, “jangan maki minta maaf terus K, bosan maka dengar ki minta maaf….saya tidak marah k”. Akhirnya, saya pu  menuruti semua kemauannya, saya tidak minta maaf lagi. Selain itu, dia juga minta saya untuk tidak membahas lagi tentang itu lagi. Sebenarnya, saya masih penasaran dengan maslahnya. Karena saya telah menganggapnya sebagai adeK saya, jadi saya hanya mau membantunya dan menjadu tempat sharingnya tapi karena dia minta untuk tidak membahas itu lagi, jadi saya mengalah. Saya akan menuruti semua permintaannya, selama dia senang dan tidak sedih lagi. Hmmmm…!!!!

Unforgatable Weekend in Pising

Setelah shalat magrib, sekitar jam 6.45 malam, saya pamit sama Yus dan segera berangkat keluar di gerbang BTP. Namun, sebelum sampai di gerbang BTP, saya minta untuk berhenti di depan Alfa Mart karena saya mau beli coklat dan minuman isotonic. Setelah menunggu sekitar sejam, mobil yang ingin saya tumpangi ke Lamuru menghubungi dan meminta saya untuk ke depan gerbang menunggunya. Saya pun berjalan ke depan gerbang. Akan tetapi sungguh hal yang sangat menjengkelkan, saat saya sampai di depan saya tidak menemukan mobilnya dan jaringan sangat tidak memungkinkan untuk menghubunginya. Hampir setengah jam saya berusaha untuk menghubunginya, namun tak juga bisa terhubung. Akhirnya, saya memutuskan untuk masuk ke dalam BTP kembali dan Alhamdulillah tepat di depan Salon, saya mendapatkan jaringan dan berhasil menghubunginya. Dia telah menunggu di depan gerbang dari setengah jam yang lalu, mobilnya warna hijau katanya. Saya pun segera menuju ke mobil tersebut dan puluhan SMS dari sopir tersebut baru masuk semua.

Saat saya sampai di mobil, kami segera berangkat. Alangkah kagetnya diriku karena di dalam mobil hanya ada sang sopir sehingga hanya kami berdua setelah saya datang. Ingin rasanya saya bertanya saat itu bahwa apa hanya saya penumpang yang ingin pulang di mala mini? Namun, niat tersebut saya urungkan karena saya agak segan juga untuk bertanya. Saya hanya berdoa dan berusaha untuk tetap positif thinking bahwa sang sopir adalah orang baik. Untuk mengurangi rasa takut saya, saya pun memutuskan untuk SMS-an sama Rhynha. Sampai akhirnya saya tahu kalau ternyata mobil yang saya tumpangi tersebut kenal baik dengan Rhyna, ervhy, dan K Reny. Ketakutan saya pun hilang dan enjoy dalam perjalanan. Alhamdulillah-nya lagi, saat di Daya, sudah ada seorang cewek yang agak tua dari saya naik dan ingin juga pulang ke Bone. Perasaan saya semakin stabil, tidak seperti saat saya naik mobil di daerah BTP. Hehehehe….. :-)

Sekitar jam 11 malam, saya sampai di prtigaan Lapri dan segera menghubungi Rhyna bahwa saya akan segera sampai di depan rumahmu, jadi tunggu saya di depan. Di luar dugaan saya, ternyata mereka memang sudah menunggu saya di depan rumahnya sedari tadi bersama Ervhy dan Imha, temannya Ervhy yang juga saya kenal. Saat sampai, kami langsung cipika cipiki melepas kangen setelah lam ngak ketemu. Meski komunikasi diantara kami tidak pernah terputus, namun rasa bahagia saat ketemu tetap ada. Tak lama kami bersenda gurau di depan rumah Rhyna, Ervhy pamit pulang karena sudah tengah malam dan mereka ingin balik ke Makassar besok. Saya dan Rhyna pun segera masuk rumah dan cerita2 di ruang tamu, di depan TV. Setelah capek, kami pun memutuskan untuk naik tidur di kamar dan tak lupa cuci muka terlebih dahulu sebelum naik. Akan tetapi, setelah masuk di kamar dan bersiap untuk tidur, kami tak juga langsung tidur, kami masih cerita-cerita sampai mata tak sanggup lagi dan kami berdua tertidur pulas.

Tepat pukul 5.45, saya terbangun dan tak sempat lagi untuk shalat subuh karena sinar matahari sudah mulai menerangi jendela kamar Rhyna. Mungkin karena capek sehingga dzan subuh pun tak terdengar olehku. Selain itu, tidur saya juga terputus-putus, saya sempat terbangun beberapa kali saat tidur. Hal itu memang biasa terjadi kalau saya pertama kali bermalam di rumah orang lain. Tak lama setelah saya bangun, maminya Rhyna melihat saya di kamar dan menyapa saya dengan berkata, “Kapan datang, nak?”. Saya pun menjawab dengan berkata, “tadi malam, bu” dan tak lupa juga saya menyalami dan tersneyum kepadanya. Tak lama kemudian, Rhyna terbangun karena mendengar kami berbicara. Orang tua Rhyna meminta saya untuk segera turun di bawah untuk duduk sambil minum teh. Setelah mengiyakan panggilan mereka, saya pun segera turun dan cuci muka terlebih dahulu.

Kami duduk di depan TV sambil minum teh, namun saya minum milo karena Rhyna tahu kalau saya ngak minum teh. Saat kami sedang cerita-cerita, Irnha datang karena mengetahui kedatangan saya semalam. Dia ikut bergabung dengan kami, namun karena dia mau mencuci jadi dia pamit pulang dulu sebentar. Setelah maminya Rhyna berangkat ke sekolah karena beliau ada workshop, saya memutuskan untuk naik ke kamar. Niatnya ingin membereskan kamar, tapi ternyata kamar sudah rapi. Saya yakin kalau Rhyna telah merapikannya saat saya cuci muka tadi. Saya pun memeriksa Handphone saya dan ternyata, ada SMS dari Uchy yang mempertanyakan keberadaan saya. Saya pun membalasnya dengan mengatakan kalau saya telah datang di pising dan langsung di rumahnya Rhyna. Tak lama kemudian, dia datang dan menanyakan saya pada Rhyna. Namun, Rhyna ingin mengelabuinya dengan berkata kalau saya telah pulang. Dia ngak percaya pada Rhyna sampai2 dia ingin taruhan kalau saya tidak ada di rumahnya Rhyna. Akhirnya, Rhyna membukakan pintu kamar dan membiarkannya masuk. Dan apa yang terjadi, saya langsung di cubit2 olehnya, ya Tuhan…mungkin karena saking kangennya sama saya kaleeee….hehehehe. Sebagai rasa terima kasih saya, saya pun memberinya coklat yang saya beli semalam sebelum saya berangkat. Setelah berguling-guling di kamar, kami pun turun di bawah. Kami bersenda gurau, main2 gitar sambil menikmati kue. Karena Rhyna tahu kalau jam 8 adalah waktunya bagi saya untuk minum obat, dia pun mengajak kami untuk menggoreng nasi dan segera sarapan pagi. Uchy dan Rhyna berekpresi berdua membuat nasi goreng. Saya tahu mereka berdua tidak ahli dalam memasak namun saya yakin kalau mereka juga mampu melakukannya. Hemmmm….setelah memasak dengan cara mereka berdua, kami pun menikmatinya bersama. Tak lama kemudian bapaknya Rhyna datang dan juga ingin mencoba masakan mereka. beliau ingin tahu seberapa jauh kemampuan masak mereka. Saya pribadi bisa mengatakan kalau mereka sudah bisa membuat nasi goreng hanya saja saya merasa keasinan dengan masakan mereka, tapi yang lain justru mengatakan tidak bahkan masih merasa kurang asin. Orang pising memang suka asin, saat saya KKN dan pergi rekreasi bareng di Bantimurung, saya juga merasa keasinan. Di luar dari semua itu, saya merasa sangat senang karena mereka telah memasak untuk saya. Mereka menghargai kedatangan saya dengan menjamu saya dengan sangat baik. Sungguh, saya merasa ngak enak dan bertanya dalam hati, apakah saya sanggup membalas semua itu????

Setelah sarapan, kami kembali duduk2 sambil cerita-cerita. Tak lama kemudian Irnha kembali datang dengan wangi yang segar karena dia sudah mandi. Namun, karena Uchy memcuci tadi sebelum ke rumhanya Rhyna, jadi dia pamit dulu untuk menyelesaikan cuciannya dan kembali membawa netbook. Hampir bersamaan dengan kedatangan Uchy, Eka juga datang. Sebelum dia melihat saya, Rhyna meminta saya untuk sembunyi di kamar. Saya pun segera ke kamar dan teapa saat saya masuk di kamar, eka juga membuka pintu dan masuk. Dia langsung menanyakan saya. Rhyna dkk berbohong dengan mengatakan kalau saya tidak datang. Dia kedengarannya tidak percaya, dia kecewa karena dia minta izin keluar hanya untuk ketemu saya. Dia pamit sama orang tuanya mengatakan kalau dia ingin ketemu sama anak KKN karena dia masih dalam masa hukuman atas kesalahannya. Hmmm….dia hamper saja ingin pulang, tapi Rhyna segera memanggilnya untuk melihat kasur barunya di kamar. Dia pun ke depan kamar, awalnya dia tidak melihat saya. Akhirnya, saya pun berbalik dan langsung menyapanya dengan berkata, “Hai Eka”. OMG….dia langsung berteriak memanggil namaku dan melompati sambil mencubit-cubit pipi saya. Dia memperlakukan saya kayak anak kecil. Eka…..eka….eka….Dia begitu terharu dengan kedatangan saya, sampai dia hamper menangis melihat saya di depannya.hehheheeh

Kami melihat foto-foto saat mereka pergi di ponre-ponre di kamar bersama. Tak hanya itu, kami membongkar semua foto-foto Uchy. Namun, karena Uchy belum mandi jadi dia kembali ke rumahnya lagi. Tinggal saya, Irna, Eka, dan Rhyna. Kami keluar di depan TV mengutak-atik netbook-nya Uchy. Tak lama kemudian, Anhy datang dengan wangi handbody yang tidak asing bagi saya. Sama dengan anak-anak brendit lainnya, dia langsung memburu saya. Hemmm…..pertemuan dengan brendit yang mengesankan. Sekitar jam 11 lewat, Ervhy datang bersama Imha. Dia ingin pamit ke Makassar. Sebenarnya, saya agak sedih karena di saat saya datang, mereka harus kembali dan kami belum sempat bersenda gurau bersama di kampung halamannya yang juga merupakan tempat yang takkan terlupakan olehku. Kami semua salaman dan mereka berdua pun segera pergi dengan sepeda motor. Daaaa……Hati-hati di jalan ya, dek (itulah ungkapan terakhirku untuk Ervhy dan Imha).

Setelah itu, kami kembali masuk nonton TV dan tak terasa sudah siang. Semua orang suda pada mandi, termasuk Uchy ynag baru saja datang. Tinggal saya dan Rhyna yang belum mandi. Bapaknya Rhyna meminta kami untuk mengurus ikan yang beliau sudah beli karena sebentar lagi waktu makan siang sudah tiba. Saya, Rhyna, Anhy, juga Eka masuk ke dalam untuk masak-masak. Saya mengurus ikan bersama Anhy dan Rhyna. Anhy dan Rhyna menyalakan api karena mereka ingin makan ikan bakar, di saat yang bersamaan Eka juga menggoreng telur sebgai lauk yang lain. Sambil menunggu ikan yang masih sementara di bakar, saya membuatkan sambal dan menyiapkan bumbu untuk telur yang lagi digoreng sama Eka. Setelah semua telur selesai digoreng, saya pun mengambil alih pekerjaan Eka dan memasak bumbu yang sudah ditumbuk tadi. Setelah semua selesai, ikan bakarnya juga sudah masak. Kami pun segera menyiapkan hidangan makan siang dan makan siang bersama. Makan siang saya kali ini sangat special karena saya makan siang bersama The Brendit dan Bapaknya Rhyna. Thanks God sudah mempertemukan saya dengan mereka semua…..!!! JJJ

Alangkah senangnya lagi, kami juga mendokumentasikan makan bersama kami. sayang Ervhy ngak bisa makan bersama kami semua. Setelah makan, kami membereskan ruang makan dan kembali ke depan TV. Sebelum saya beranjak dari dapur, tiba-tiba saja terdengar panggilan untuk Rhyna dari seorang cowok. Rhyna langsung bilang, Rahmat itu K Anha. Dia langsung memanggilnya ke depan, dan tak lama kemudian yang dipanggil pun sudah berada di ruang tamu depan TV. Rhyna pun memanggil saya yang masih di tempat cuci piring karena saya ingin mencuci tangan saya yang bau ikan setelah makan. Tak lama kemudian, saya keluar dan langsung bertatap muka dengan Rahmat karena dia duduk di kursi yang langsung terlihat jika kita berdiri di pintu masuk dapur. Saya pun langsung tersenyum dan segera menyalaminya seraya berkata “minal aidin”. Dengan lebaynya, dia berkata, “Tadi malam, saya bermimpi dan Tuhan berbisik kepadaKu bahwa Engkau akan ketemu jodohmu besok”. Hmmm….ungkapannya menyiratkan makna kalau saya adalah orang yang dimaksud Tuhan tersebut. Saya hanya tersenyum kepadanya….!!!! JJJ
Setelah itu, dia langsung ke belakang untuk main PS. Dan kami pun kembali bersenda gurau sambil mentransfer-transfer data. Sekitar jam 2, saya dan Rhyna pergi mandi di belakang, di rumah K Emmang, kakaknya Rhyna, tempat dimana Rahmat main PS. Saat saya melintas di sampingnya untuk masuk mandi, saya mendengar dia berdehem. Saya pun membalasnya tanpa berbalik kepadanya yang lagi sibuk main PS. Saya langsung masuk Wc dan segera mandi. Setelah selesai, saya mempersilahkan Rhyna masuk dan minum obat sebelum saya ke rumahnya Rhyna di depan untuk shalat dhuhur. Saya kembali melintas di dekatnya tanpa menyapanya. Lagian, dia juga sibuk dan konsentrrasi dengan mainannya. Hmmmm…!!!

Setelah shalat dhuhur, saya turun di bawah di depan TV melihat anak-anak yang lagi sibuk nonton Came Rock. Selagi mereka pada sibuk dan konsentrasi dengan subtitle yang mereka harus baca, saya mengusili mereka dengan memotret mereka dari kursi. Mereka tak sadar kamera, hehehhe…..!!! Tak terasa waktu asha r telah tiba dan saya baru meyadarinya saat jam menunjukkan pukul 4 sore. Saya pun segera mengambil air wudhu dan naik ke kamar untuk shalat. Setelah shalat, saya ganti pakaian dan mengajak anak-anak untuk nongkrong di luar sambil menunggu K Misna yang mau datang menjemputku untuk berkunjung ke rumah, dimana dia tinggal di lamuru. Namun, sebelum kami keluar, imam lewat di depan rumah dan Rhyna memanggilnya singgah sebentar karena saya menyuruhnya. Saya pun langsung mengucapkan minal aidin padanya. Setelah itu, kami semua keluar nongkrong di depan. Tak lama kemudian, K Misna datang, hamper besamaan dengan datangnya maminya Rhyna dari sekolah. Setelah cerita-cerita sebentar di pinggir jalan, K Misna mengajak saya untuk ke rumahnya. Sebelum berangkat, saya pun pamit dulu sama anak-anak dan orang tua Rhyna bahwa saya ke Poleonro sebentar dan saya akan kembali sebelum magrib. Kami berangkat ke Poleonro dengan menegendarai motor. Sekitar 10 menit, saya sampai di rumahnya K Misna. Setelah saya dipersilahkan duduk, K Misna masuk ke dalam untuk membuat minuman untuk saya katanya. Akhirnya, sepupunya selaku tuan rumah keluar di ruang tamu menemani saya sambil cerita-cerita sebentar. Tak lama kemudian, K Misna keluar dengan membawa secangkir teh. Kami pun ngobrol-ngobrol sebentar seputar pengalaman kerja selama menjadi guru di SMPN 3 Lamuru. Berbagai suka duka dan kejadian-kejadian lucu k Misna ceritakan pada saya. Selain itu, kami juga cerita-cerita tentang berbagai hal lainnya.

Tak terasa sudah setengah 6, sebentar lagi magrib. Kami pun keluar untuk mencari jalkot seperti yang k Misna janjikan pada saya sebagai traktirannya, namun karena saya kurang beruntung, saat kami sampai di tempat dimana biasa dijual jalkot ternyata ngak ada dijual. Akhirnya saya meminta k Misna untuk mengantarkan saya pulang ke Pising. Namun, sebelum terus ke Pising terlebih dahulu kami singgah pamit sama sepupunya k Misna. Mereka bilang kenapa ngak sekalian bermalam disini saja.hehehehe…..Kami sampai di Pising, di rumahnya Rhyna tepat saat adzan magrib berkumandang. K Misna pun segera pulang sebelum hari makin gelap. Saat saya sampai, sebagian anak-anak sudah pulang,tinggal Irnha dan Anhy yang belum pulang. Setelah duduk sebentar di depan, orangn tua Rhyna meminta kami untuk segera masuk rumah, Irnha dan Anhy pun pulang dan kami pun juga masuk. Namun karena saya ngak shalat, jadi saya ke kiosnya K Wiwi sebentar untuk membeli pembalut lalu masuk rumah. Setelah shalat magrib, saya dan Rhyna ke belakang untuk ganti pembalut. Setelah ganti pembalut, kami cerita-cerita dulu sebentar dengan kk iparnya Rhyna yang juga merupakan sepupynya Ria,teman SMA.ku. setelah itu, kami ke depan lagi karena kami mau ke rumahnya k Reny dan Pa’de. Namun, sebelum turun ke rumahnya k Reny, kami disuruh makan terlebih dahulu. Jadi, kami pergi makan lagi. Habis makan, duduk sebentar cerita di depan TV sambil menunggu semuanya selesai makan. Sekitar jam 7.30 p.m, saya turun di rumahnya k reny sama Rhyna naik motor. Saat sampai di rumahnya k Reny, ternyata k Reny belum pulang. Jadi, saya mengirimi k Reny  SMS untuk menanyakan keberadaannya dan Alhamdulillah katanya sebentar lagi dia sampai. Bunda pun mempersilahkan kami masuk dan langsung menyuruk kami makan. Sebenarnya saya masih kenyang karena sudah makan sebelum turun. Namun, untuk menghargai, saya segera berdiri untuk mengambil makanan. Sambil makan, kami cerita-cerita sama Bunda. Tak terasa makanan saya pun habis dan langsung disuguhi lagi kue. Ya allah, saya sangat kenyang dengan semua itu. Tak lama kemudian k Reny datang sama k Abba, suaminya. Saya langsung mengucapkan selamat kepada mereka berdua dan duduk cerita-cerita bersama di ruang tengah. Kami bersenda gurau bersama dengan Rudhy, adekknya k Reny ynag hanya tersenyum mendengar kami cerita….hehehhe JJJ
Karena merasa sudah agak lama kami cerita, saya pun pamit sama k Reny karena sebelum pulang kami juga mau singgah di rumah Pa’de. Kami pun ke rumahnya Pa’de, akan tetapi sungguh malang nasib kami karena saat kami sampai Pa’de Bu’de sudah berangkat ke pangantin setelah shalat isya. Kami hanya ketemu sama ketiga anaknya Pa’de (febry, fendy,& syawal); mama Tang berserta dua orang anaknya (hasna & Hasni); dan K Adda yang lagi nonton bola Indonesia vs. Thailand bersama Febry & Fendy. Kami memutuskan utuk menunggu Poa’de B u;de datang, tapi setelah lama menunggu dan beliau tak juga datang akhirnya saya memutuskan untuk pamit dan segera pulang. Namun, saya sempat mengatakan bahwa insya’ Allah saya akan datang lagi besok sebelum berangkat ke Makassar.

Saat tiba di runahnya Rhyna, saya merasa capek dan nagntuk. Sorenya, kami sepakat untuk menggoreng-goreng ubi, namun karena kami kambali agak kemalaman, warung k Wiwi sudah tutup dan rencana kami ngak jadi. Saya langsung masuk, sementara Rhyna keluar sebentar ntah kemana. Tapi, saat dia kembali, dia datang bersama Anhy. Kami duduk sebentar di kursi, namun karena bosan kami naik ke teras rumah di atas. Kami cerita-cerita bertiga sambil memandangi bintang-bintang di langit dan merasakan dinginnya angin malam di Pising. Sekitar jam 11 malam, Anhy meminta saya masuk ke dalam untuk tidur karena melihat saya seperti sudah mengantuk. Kami semua pun masuk rumah, duduk sebentar di depan kamar lalu masuk di kamar untuk tidur. Akan tetapi saat di kamar, kami tak langsung tidur, saya dan Rhyna mengutak-atik netbook sebentar, sementara Anhy sibuk SMS-an sambil charging HP, “hmmm….kapan full-nya kalau begitu”, dalam hati saya bergumam.

Setelah mata saya tak sanggup lagi menahan kantuk, saya mematikan netbook dan tanpa terasa saya tertidur. Lagi lagi tidur saya ngak nyenyak, tapi kali ini bukan karena saya capek atau kenapa melainkan karena saya sakit perut, seperti yang sering saya alami di hari pertama kedua kalau saya haid/menstruasi. Saya terbangun pagi2 sekali menahan sakit, naik turun kasur rasa sakitnya tak juga hilang. Sampai Rhyna dan Anhy terbangun, saya kembali ke kasur dan bersembunyi dalam selimut karena sakit. Rasa sakitnya baru agak mendingan sekitar jam 8. Maminya Rhyna sudah berangkat ke sekolah, baru lah saya bangun. Itupun masih agak nyeri. Tapi karena saya ngak enak tinggal di kamar terus jadi saya berusaha manahannya dan segera turun ke bawah. Saya langsung disuruh makan dan minum obat sama Rhyna. Setelah itu, kami duduk dan baring di kursi sambil minum milo  & makan kue. Rhyna kembali mengambil gitar dan main gitar sambil menyanyi serta SMS-an sama Yus. Saya hanya mendengarnya sambil menahan sakit. Dan Alhamdulillah sedikit demi sedikit sakitnya hilang.

Sekitar jam2 10 pagi, Anhy datang dan sudah segar karena dia sudah mandi. Berselang sedikit k Lina juga sudah mandi karena dia mau pergi main lagi di salah satu acara pengantin di desa itu juga. Namun, sebelum berangkat kami sempat cerita-cerita sebentar tentang Facebook. Facebook-nya k Lina lagi bermasalah. Rhyna pun mengatakan untuk segera konfirmasi ke saya karena dia tahu kalau saya serinh mengatsi berbagai masalah di FB. Bahkan dia bilang kalau saya itu Miss OL, dan memang hal itu benar adanya…. JJJ Setelah saya lihat, ternyata hanya butuh konfirmasi pendaftaran lewat E-mail. Setelah dicoba bebrapa kali karena jaringan yang ngak bagus, akhirnya masalah tersebut berhasil terselesaikan. Dia pun berang kat untuk main. Setelah itu, kami bertiga segera ke belakang karena K Emmang meminta Rhyna untuk menjaga Rena karena ibunya juga mau pergi main.

Kami menjaga Rena sambil nonton TV smapai siang kami di rumahnya k Emmang. Rencananya kami mau menggoreng ubi di situ tapi kami juga rada-rada malas. Maunya langsung makan, jadi ngak jadi deh…. J sampai saya sudah mandi, kami masih di rumah k Emmang. Setelah jam 2 siang, kami ke depan karena maminya Rhyna juga sudah datang. Rena juga di bawa ke depan karena mamanya belum datang. Ngak lama duduk di kursi main2 sama Rena, kami di suruh pergi makan siang bareng lagi. Saya makan bersama Rhyana, Anhy, Irna, Wahyu (ade’nya Rhyna), juga k Aan (kk’nya Rhyna yang juga suami k Lina). Memang tidak ada hentinya kami makan-makan, bagaimana tidak setelah makan siang, maminya Rhyna langsung menyuruh kami untuk duduk2 di depan TV sambil makan-makan ubi goreng. Namun, karena saya ngak begitu suka dengan ubi kayu alias singkong jadi saya tidak sempat mencobanya. Saya hanya melihat-lihat orang makan. Tak lama k Lina datang bersama temannya. Setelah ngobrol2 sebentar, temannya meminta Rhyna untuk menambahkannya sebagai temannya di FB karen aFB lamanya ngak bisa terbuka sehingga dia bikin FB baru lagi. Dia Tanya k Lina yang kemarin juga bermasalah FB-nya. K Lina bilang FB saya sudah bagus kembali berkat Anha sembari menunjuk ke arah saya. Dia pun meminta saya juga untuk memperbaikinya. Saya pun mencoba melihatnya dan ternyata masalahnya berbeda dengan masalah Fb-nya k Lina. FB k Unna sudah di Hack sama seseorang, yang mungkin temannya sendiri. Saya berusaha memperbaikinya tapi jaringan agak tidak bersahabat,jadi saya memakai HP saya untuk mengatasinya. Seteelah menngikuti beberapa petunjuk yang diberikan, akhirnya saya berhasil mengatasinya dengan mengganti Password-nya. Saya merasa senang karena bisa membantu kk yang baru saya temui bahkan belum saya kenal. Apalagi dia, dia begitu senang sampai-sampai saat dia mau pergi main sama k Lina dia meneriaki saya hanya untuk bilang terima kasih. Saya hanya berkata iye, yang mungkin dia ngak dengar  karena saya lagi di atas menyetrika kerudung.

Setelah saya siap, saya bersama Rhyna, Anhy, dan Irnha jalan-jalan turun ke rumah Pa’de, sekalian pamit sebelum balik ke Makassar. Dan Alhamdulillah, pa’de bu’de sudah di rumah dan lagi istirahat. Saya masuk di rumah Pa’de semntara anak-anak turun ke rumah k Reny. Setelah lama di rumah Pa’de, saya pamit pulang dan langsung ke rumah k Reny karena mereka menunggu di situ. Hmmm…..ternyata mereka lagi melihat kado yang saya bawa semalam. Kami pun segera pulang dan saya juga pamit sama k Reny. Setelah smapai di atas, kami nonkrong di depan rumahnya Rhyna menunggu mobil datang. Kami berfoto-foto ria, ngemil biscuit bareng, dan tak lupa juga main gitar sambil nyanyi. Sampai stelah shalat magrib, mobinya baru datang. Saya pun pamit kepada semua orang yang ada di situ, sama the Brendit, kecuali Eka, sama orang tua Rhyna, sama K wiwi dan k Rus. Mereka menemani saya smapai saya nai di mobil, bahkan dia membayarkan sewa mobil saya ke Makassar. Ya allah….slangkah baiknya mereka semua. Saya merasa sangat beruntung karena telah dipertemukan dengan mereka semua yang saya anggao seperti keluarga saya sendiri sebagaimana mereka memperlakukan saya layaknya anak mereka juga. Weekend saya kali ini benar-benar menyenangkan. This is unforgetable weekend for me….Thanks a lot for Rhyna and family…. JJJ>>>!!!
12-14 Nov 2011

Menahan Berbagai Penyakit

Sehari menjelang idul fitri 1432 H, saya harus menerima kalau ternyata berbagai penyakit telah menggerogoti tubuhku. Sakit kepala dan sakit perut yang hampir tiap hari membuat saya mengeluh dan kesulitan beraktivitas, ternyata tidak seberapa. Diagnose dokter lebih parah dan tidak pernah terlintas di pikiranku kalau saya akan menderita penyakit seperti itu. Infeksi dan gangguan hati serta infeksi dan gannguan ginjal telah bersarang dalam tubuhku. Bahkan, kata dokter gangguan ginjal yang saya derita berpotensi gagal ginjal, yang tentunya akan berujung pada operasi ginjal sebagai solusinya.

Kenyataan itu sebenarnya membuat saya shock tapi saya berusaha untuk tidak memperlihatkan pada orang2 terdekat saya, termasuk pada Ridhell yang begitu care dengan kesehatan saya. Saya selalu bersikap tegar dan berpura-pura kuat di hadapan mereka semua. Malahan, saya dianggap keterlaluan karena seperti tidak peduli dengan penyakit saya sendiri.

Awalnya memang ngak begitu mengganggu tapi lama kelamaan, saya benar-benar tak sanggup lagi. Saya tidak bisa lagi berkativitas dengan leluasa seperti sebelum-sebelumnya. Parahnya lagi, setiap kali saya duduk mengetik di depan laptok mengetik selama berjam-jam, punggung saya terasa remuk dan pinggang saya terasa mau putus. Sungguh sangat menyiksa, tiap hari rabu kamis saya harus merasakan itu semua karena tiap hari itu saya harus menyelesaikan seabrek tugas mingguan, tepatnya RPP.
BTP_Friday, 23 Dec 2011


Berubah, Terasa Berbeda

Desember 2011, tepat sudah tiga bulan saya kenal dengan dengan Anak2 Brendit.nya Pising, termasuk Rhyna. Namun, entah mengapa saya merasa ada yang berubah dengannya. Perubahan itu sangat terasa, sedikit demi sedikit sepertinya dia jauh dari kehidupanku lagi. Komunikasi diantara kami pun tidak lagi intens seperti sedia kala. Dulu yang tiap hari pasti saling menyapa, sekarang ngak lagi. Baik itu dalam SMS, telpon, ataupun tegur sapa di dunia maya.

Masih teringat dengan jelas di benakku dan terngiang di telingaku kata2 darinya beberapa waktu yang lalu. Jika dahulu dia sampai sakit kepala jika tidak menyapaku jika tidak menyapaku dalam sehari. Sampai dia kerjain aku pakai nomor baru karena dia mau menyapaku namun kartu AS.nya lagi minus kredit. Tapi mengapa sekarang sepertinya kata2 itu ngak ada artinya lagi. Mungkin kah hal itu hanya ungkapan yang tak bermakna untukku??? Saya juga kurang tahu akan hal itu, semuanya masih tanda tanya besar bagiku saat ini.

Jujur, ku merasa kehilangan. Lagi2 semangatku sirna seketika jika tak tahu kabar dari Rhyna. Mungkin karena saya sudah terlalu dekat dengannya, bahkan saya telah menganggapnya sebagai adek saya sendiri. Tapi, saya juga ngak bisa memaksakan kehendak. Saya ngak pantas untuk menuntut apa2 darinya. Semua kebijakan dan langkah yang dia tempuh, mau ngak mau, rela ngak rela, saya harus menerima dan mendukungnya. Saya hanya bisa bilang, tetap semangat, dek! Doaku akan selalu ada untukmu!

BTP,_Saturday, 24 Dec 2011, 16:22
Meaningless in December

Lagi dan lagi, sedah dua tahun terakhir memang tidak pernah ada kisah manis yang terukir indah di bulan Desember. Yang ada hanya kekecewaan atas segala harapan yang gagal tercapai. Jika pada tahun 2010, saya gagal menpertahankan cinta sejati, pada tahun ini, saya gagal dalam mencapai berbagai hal. Antara lain, gagal meng’ACC’kan judul skripsi n’ seminar proposal, gagal menghadiri hari bahagia Rhyna (menghadiri Ultah Rhyna), serta gagal ke Bulusaraung n’ Bawakaraeng bareng teman2 PALAPA. Gagal meng’ACC’kan judul n seminar karena PA begitu sibuk sampai2 ngak punya waktu buat saya selaku anak bimbingannya, sekali beliau menbuat saya down dengan menolak kehadiranku untuk konsul, semangatku langsung drop dan langkahku terhenti saat itu juga.

Kegagalan yang kedua di akhir tahun ini, yaitu tidak bisa menghadiri acara Ultahnya Rhyna, padahal jauh2 hari sebelumnya saya sudah janji untuk hadir di hari bahagianya tersebut. Sebagai KK yang dekat dengannya sejak tiga bulan terakhir ini rasanya tiada lah artinya. Sepertinya ku belum layak untuk menjdi KK terdekatnya. Ku telah gagal untuk mencapai semua itu. Tapi apalah dayaku, sungguh ku ingin hadir di acaranya. Namun, mungkin Tuhan berkehendak lain karena izin dari ortu tak mampu ku dapatkan pada hari itu. Di luar daripada itu, tepat pada tanggal 19 desember penyakitku tiba2 kambuh semua. So, ku hanya mamou memenuhi satu harapannya, yaitu mendapatkan boneka Spongebob di hari Ultanhya. Sebenarnya dia sudah cukup senang dengan itu tapi saya ngak puas karena kado tersebut ngak sampai tepat waktu, sampainya sehari dari tanggal yang ia harapkan. Maafkan aku dek, saya belum bisa menjadi KK yang baik bagi kita. Saya belum bisa selalu ada, entah itu disaat kita sedih maupun di saat kita senang. Sungguh menyedihkan, ni semua bukanlah kuasa n’ kehendakku, dek!!! LLL

Target ketiga yang gagal tercapai adalah mendaki ke Bulusaraung n’ Bawakaraeg bereng teman-teman di PALAPA. Hal pertama yang menjadi pertimbangan mengapa saya batal ke Bulusaraung karena Rhyna n’ Ervhy ngak pernah setuju kalau saya pergi mendaki lagi. Mereka melarang saya karena penyakit yang saya derita tidak mendukung kalau saya pergi. Tentunya saya akan sangat capek, sementara hal itu sebaiknya saya hindari untuk mengurangi keseringan kambuhnya penyakitku. Kedua, cuaca ngak begitu bagus saat itu jadi saya berpikir lagi untuk naik. Lagian, saya juga sudah oernah ke sana. Lain halnya dengan Bawakaraeng, tapi mau gimana lagi, sikon tidak mendukung.

Di luar dari semua itu, sebenarnya ada suatu hal yang hampir membuat akhir tahun ini menjadi lebih bermakna. Hal tersebut adalah datangnya sapaan dari orang yang selama setahun ini ku rindukan. Tapi, ternyata tidak. Dia memang menyapaku tapi tak sedikitpun makna tersirat dari sapaannya seperti sedia kala. Dia begitu cuek n’ sepertinya lupa dengan segala kenangan yang pernah terukir diantara kami, setahun yang lalu. Membalas rasa rinduku pun dia enggan. Dia hanya menanyakan yang bagi saya merupakan basa-basi n’ ngak penting. Sepertinya memang perasaan itu sudah sirna n’ terhapus bersih dari lubuk hatinya. Ya Allah, ini kah takdirku??? Mengapa kau anugrahiku perasaan yang tak mampu terbalaskan??? Mengapa kau pertemukanku dengan cerita cinta yang seperih ini??? Mengapa? Mengapa? Mengapa?

Well. Ku akan rela n’ ikhlas untuk menyambut penghujung tahun ini dengan segenap kekecewaan. Dengan harapan, segenap resolusi yang telah tertanam dalam jiwaku dapat terwujud di tahun yang akan datang…!!! JJJ
@Home in BTP_24 Dec ’11_19:48

Kesedihan di Awal Januari

Pergantian tahun merupakan hal yang paling di tunggu2 bagi sebagian besar orang, apalagi di malam harinya. Di kota metropolitan seperti Makassar, penuh sesak dengan orang dengan segala macam acara, entah itu di pantai, di tanjung, di mall, ataupun di tempat2 umum  yang menyenangkan lainnya. Tak hanya orang2 yang berdomisili di Makassar tapi juga warga yang datang dari luar kota Makassar yang memang berniat untuk menyambut malam pergantian tahun di Makassar.

Meskipun seperti itu, saya menyambut malam pergantian tahun dengan tetap stay at home with my housemate. Meski kami ini berdomisili di Makssar tapi kami memang tidak pernah merayakan malam pergantian tahun di luar rumah. Kami paling stay at home, watching TV together n tentunya dengan segenap cemilan ataupun junkfood lainnya. Apalagi, memang kami juga dianjurkan untuk tidak keluar kemana-mana di malam pergantian tahun oleh orang tua kami. Kenapa??? Tentunya karena mereka sangat khawatir dengan keselamatan kami. yaaa…..kami semua ngak mempermasalahkan larangan-larangan seperti itu karena pada dasarnya itu demi kebaikan kami semua.

Bagi orang, mungkin mereka akan berstatement “kasian” pada kami, tapi itu hak mereka dan kami tidak peduli dengan semua itu. Toh, kami happy-happy ajha kog. Yahhhh….di  malam itu, saya pribadi memang sangat happy, karena apa??? Saya masih bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang saya sayangi, yang jauh dari saya. Mereka itu Anhy n Rahmat. Bagi saya, hal-hal kecil seperti itu merupakan kebahagiaan yang tidak ternilai harganya.

Tapiiiiii…….kebahagian yang saya rasakan ngak berlangsung lama. Malam tanggal 3 januari, Rakhmat, orang yang saya sudah anggap sebagai sahabat sekaligus keluarga ternyata memutuskan untuk tidak berkomunikasi dengan saya lagi. Bahkan, dia sampai akan menganggap dirinya “Munafik” jika masih berkomunikasi dengan saya. Dia memutuskan hal tersebut karena dia ngak terima dan sakit hati karena saya menolak untuk tidak menjalin hubungan “Pacaran” dengannya sementara dia mengetahui kalau pada dasarnya saya care n’ sayang padanya. Dia ngak terima dengan keputusan saya, yang sampai saat itu hanya bisa menganggapnya sebagai kk sekaligus sahabat. Jujur, saya sangat sakit n’ terpukul dengan keputusannya itu. Kenapa???? Dua hari di awal tahun ini (2012), dia sangat baik, care, n perhatian banget sama saya. Dia juga mengumbar seabrek janji pada saya, termasuk “dia tidak akan pacaran selama saya belum menemukan orang yang mampu membuat saya bahagia”. Tapi ternyata itu hanya sebatas “rayuan gombal n’ Sanjungan” yang mampu membuat saya terlena sesaat. Ya allah, ternyata Rahmat belum berubbah sepenuhnya, dia masih seperti yang dulu. Dia bahkan sangat tega menyakiti perasaanku, yang sebelumnya menghujaniku dengan kata “sayang n’ kangen”. Okay…saya terima dengan semua ini. Ternyata Rakhmat sama saja dengan orang yang saya sayang sebelumnya.
Sungguh,,,,,kalian berdua sangat tega menyakitiku. Kalian tidak pernah bisa mengerti dengan perasaanku. Kalian tidak pernah tahu n’ menghargai seberapa besar rasa sayang itu ada untuk kalian. Tapiiii…saya bisa bilang kalau sebenarnya kalian itu beruntung karena saya bukanlah orang yang emosian. Saya tidak akan pernah mengamuk n menuntut yang lebih apabila diperlakukan dan disakiti seperti ini. Saya hanya bisa menangis, merenungi, dan berusaha untuk tegar. Saya berusaha untuk mencari hikmah dibalik kesakitan dan kepedihan yang kalian torehkan.

Hal yang paling menyedihkannya lagi, di minggu kedua di bulan Januari ini, saya jatuh sakit. Selama seminggu, saya terbaring lemah di rumah. Tak bisa ngapa-ngapain. Sakit sesungguhnya bukanlah hal baru bagi saya. Saya bilang meyedihkan karena di saat saya sakit, orang-orang yang saya sayangi tak ada yang menginagt, menyapa, anatupun menjenguk saya. Seandainya tidak ada Anhy, yang sekarang berdomisili di Kalimantan, tidak ada yang turut berduka dan mendoakan saya segera sembuh.
Sungguh….inilah awal tahun yang sangat menyedihkan bagi saya.

@ BTP, 21 Januari 2012_02:00

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Spend Weekend in Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge

Midday View of Sunset Rumah 40 Villa & Resto, Boneoge - Donggala Time flies so fast. I’ve been staying here for more than 2 years. Yeah, I’m not the local here. I come and stay here for work. If you ask me, “What do you do for a living?”, the answer is “I’m in teaching.” Being a practioner in Education like lecturer, I’m full of works. Many others think that lecturer will be on holiday on the semester break, but FYI it’s not happened on the reality. Semester break is only for students, not lecturers. Final test correction, BKD report, lesson plan, and research proposal are to do lists of lecturers in January. To deal with those activities, of course, I have to be smart in time management. So, I can do relaxation at the end of the month, before coming to the next semester. Unexpectedly, Anna Rufaida, my friend in Tadulako University who works as an operator staff in Language and Art Education Department, invited me to join in her travel plan to Boneoge, Donggala. After knowing whoev

Bits and Pieces of My Life: Hustle Culture and Multitasking

Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this?   Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ).  After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying:  "

Story of My 18th August

08.18.16 My 26 th Birthday              Bulan Agustus kerap kali menjadi bulan yang paling saya nanti-nanti setiap tahunnya. Itu tidak lain dan tidak bukan hanya karena satu hal, yaitu hari kelahiran. Tiap kali, Bangsa dan orang-orang Indonesia usai merayakan Hari Kemerdekaan, saya pun kembali diingatkan dengan hari dimana saya pertama kali melihat dunia yang fana ini. Tiap kali hari itu datang, saya selalu dan senantiasa bersyukur karena masih dianugrahi umur yang panjang. Namun, di sisi lain, saya pun menyadari bahwasanya saya juga semakin dekat dengan kematian. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan dunia itu fana. Dunia hanyalah tempat persinggahan bagi hamba-Nya, sekaligus tempat untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Dan, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat.