Hari kamis, tanggal 17 Januari 2013, ku berangkat dari rumah pagi2
seperti hari sebelumnya. Jadwal kemana ku akan pergi pada hari ini sudah ku
rencanakan sebelum saya meninggalkan rumah. Pertama-tama, ku akan singgah di
Bank BTN untuk membayar SPP daripada Rhydel dan Ervhy. Namun, saat aku sampai
di Bank BTN terlihat secarik kertas tertempel di pintu masuk Bank, yang
bertuliskan “Jaringan untuk SPP UNM masih error”. Yaaa….bagaimana ini! Namun,
sebelum beranjak pergi dari depan Bank, ku sempatkan untuk bertanya sebentar
pada security-nya tentang kapan bisa di akses kembali. Security tersebut hanya
bilang “coba cek jam2 11!”
Daripada menunggu di depan Bank tidak jelas, ku memutuskan untuk menuju
kampus. Awalnya aku bingung, ke kampus Parangtambvug atau Gununng Sari karena
ku ingin pergi ke kedua lokasi tersebut. Jadi, ku memutuskan untuk sms Accel
dulu untuk menanyakan apakah dia bisa menemaniku ke Gunung Sari pagi2. Akan
tetapi sepertinya dia belum bangun karena smsKu tidak dibalas. Ku ingin
menelponnya tapi ku tak punya pulsa untuk itu. Akhirnya, aku naik pete2 sampai
di samping lorong masuk Kopertais dan singgah untuk mengisi pulsa. Setelah itu,
ku hubungi HPnya dan benar dugaanku. Dia masih tidur karena tak kunjung menjawab
telponku.
Setelah berpikir sejenak, ku hubungi partnerku, Nuryani. Aku mengajaknya
ke kampus Gunung Sari untuk menemaniku ketemu dengan Prof. Heri Tahir, Pak PR
III. Kebetulan sekali, dia memang berniat untuk ke kampus hari ini, jadi dia
bersedia untuk itu. Kami janji ketemu di depan rektorat. Beberapa menit
kemudian, aku sudah sampai di Kampus dan menunnggu Yani di depan rektorat. Tak
lama kemudian, yani pun datang dan kami langsung naik di lantai 2 gedung
rektorat. Sebelum memasuki salah satu ruangan, kami memutuskan untuk bertanya
dimana ruangan PR III. Pak satpam pun memberikan kami petunjuk untuk belok kiri
menuju ruangan 202. Saat kami berada di pintu ruangan, tertulis di samping
pintu masuk ruangan prof bahwa “PR III keluar”. Staff ruangan tersebut
menagatakan kalau Pak PR III baru saja ke Pinisi dan kemungkinan akan kembali
sebentar lagi. Jadi, kami tidak langsung pergi. Melainkan, kami menunggunnya
sambil cerita2 sama Wahyu, Mahasiswa Bhs. Indonesia yang bekerja sebagai staff
di situ. Setelah menunggun lama, Prof tak kunjung datang dan jam menunjukkan
sebentar lagi akan istirahat jam makan siang. Akhirnya, kami memutuskan untuk
pergi ke Parang Tambuung saja dulu. Aku juga punya urusan di sana, egitupun
Yani.
Lima belas menit sebelum istirahat jam makan siang, kami sampai di
kampus Parang Tambuung. Kami langsunng ke jurusan menyelesaikan urusan kami dan
Alhamdulillah beberapa pegawai masih ada di tempat kerjanya. Setelah selesai,
kami turun makan di kantin, yang berada di samping perpustakaan. Setelah jam
istirahat selesai, kami pun masuk Fakultas unntuk menanyakan legalisir AKTA IV
yang telah dijanjikan sebelum2nya bahwa akan selesai di hari Rabu. Namun,
ternyata ini sudah hari kamis dan belum juga dibawah ke FIP sama pegawai yang
bersangkutan. Hmmmm…..kecewa dengan kinerja pegawai fakultas, yang hanya
memberikan janji tanpa menepatinya. Padahal kami sudah bayar yang melebihi dari
yang sebenarnya. Aishhhh…..ndag bener nieee!!! Dengan perasaan kesal kami
keluar dari Fakultas dan meninggalkan kampus menuju Rektorat kembali.
Hanya beberapa menit, kami sudah sampai di rektorat dan Alhamdulillah
Pak PR III sudah di ruangan. Kami pun antri untuk menemui beliau. Sekitar jam 2
lewat, tibalah giliran kami untuk masuk menemui beliau. Saat saya membuka pintu
sembari mengucapkan salam, Prof ternyata langsung mengenaliku. Yahhh…wajar sih,
baru semalam kami ketemu di pasca
sarjana, di acara Innagurasi KEPMI BONE. Di acara semalam itulah, beliau
memintaku untuk menemuinya di runagannya hari ini. Prof memintaku ke ruangannya
karena di Inagurasi semalam beliau mencari anak KEPMI BONE yang terpilih
sebagai alumni terbaik min. tingkat fakultas.
Begitu masuk di ruangannya, prof langsung menyapa kami dengan
senyumannya. Kami pun cerita2 sebentar dan berhenti sejenak untuk mengambil
sesuatu di meja kerjanya. Ternyata prof mengambil amplop dan memberikannya
kepadaku seraya berkata, “Ini sedikit uang transportasi.” Aku pun meneriamanya
dengan perasaan senang meski aku tak tahu seberapa besar isi amplop tersebut.
Bagiku, berapapun itu tak penting karena jujur ku tak pernah tahu kalau ku akan
menerima reward atas prestasiku itu. Ku tak menyangka kalau PR III, yang juga
berasal dari Bone akan memberikan apresiasi kepadaku. All the praises due to
ALLAH swt.!!!
Setelah itu, kami tidak langsung pamit, melainkan kami kembali bercerita
panjang lebar tentang berbagai hal. Prof menceritakan tentang kenangan hidupnya
saat tinggal di Enrekang karena kebetulan Yani berasal dari Enrekang. Beliau
memberikan kami nasehat2 untuk tidak putus asa dalam meraih masa depan yang
cerah. “Tetap berdoa, Shalat malam, dan jangan durhaka terhadap Orang Tua
adalah kunci dari kesuksesan”, kata beliiau. “Hanya hal2 kecil yang bisa
membuat orang sukses, begitupun sebaliknya. Jadi, tetaplah memohon petunjukNya!”, Beliau menambahkan.
Selain daripada itu, kami juga cerita tentang Lapangan Kerja, Beasiswa
yang tidak transparan serta keadaan kampus kami di Parang Tambung khususnya.
Seakan-akan kami curhat tentang hal-hal ganjil yang telah kami lalui dan lihat
selama ini di Kampus. Beliau pun menanggapi dengan sangat bijak. Tak terasa,
hampir sejam kami di ruangan. Karena di saat kami sedang asyik cerita, prof
kedatangan beberapa tamu, kami pun momotong cerita dan memutuskan untuk pamit.
Sebelum kami pamit, prof langsung memberikan kami “Kartu Nama” dan memberikan
kami kesempatan untuk bertemu lagi dengan beliau di lain waktu. “Cukup hubungi
saya”, Kata Beliau. Kami pun mengiyakan. Sambil mengucapkan salam terima kasih
dan salam, kami pun beranjak keluar dari ruangan. Kami langsung pulang naik
pete2 07. Di pete2, aku kembali cerita sama Yani tentang betapa baiknya beliau
dan tiba2 kami teringat akan amplop tadi. Untuk mengobati rasa penasaran kami,
aku segera melihat berapa isi amplop tersebut. Alhamdulillah, di luar dugaanku,
isinya sebesar Rp. 400.000,00. Aku tersenyum bahagia atas apa yang telah aku
terima, begitupun Yani yang juga turut senang. Thanks Prof….Thanks Yaniii….!!! JJJ
BTP, 17 Januari 2013_23.30
Komentar
Posting Komentar