Langsung ke konten utama

Come to My Imagination Again

Aku melihatmu pertama kali di balik tirai
Semua yang ada di sekelilingku berhenti
Dan aku merasakan cinta di hatiku

Aku tak peduli jika ini hanya mimpi
Asalkan aku bisa merasakannya
Waktu sesaat saat aku bertemu denganmu
Adalah segalanya yang ku miliki


Tapi saat aku tak bisa berhenti
Aku tahu kalau aku seharusnya berpaling
Sebagai seseorang yang terbiasa menunggu
Aku terbiasa menangis

Bunga tidak akan mekar
Dihatiku yang gelap dan hangus
Hanya angin kosong yang mengisi hatiku
Yang dingin dan tertutup

Ada pesta di kamarku malam ini
Bunga-bunga yang kusiapkan untukmu sedang layu
Aku tersenyum sedikit
Sambil mengosongkan gelasku
Aku mengundangmu sekali lagi ke imajinasiku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Story of August: My 25th Birthday

Officially, turns 25 yo HAPPY BIRTHDAY On August 18, 2015 at 00.30 am Wakin' up by Candle-Ligth Oreo Cheese Cake which brought by  +Yuzi Nyha   +Saree Patmasari   +Ayusti Dirga and Kiki Fatmala Sari. What a really surprise fo' me!!! Behind the scene:

Fun WeekEnd-Date in Phinisi Point Makassar

Hi,,, Lemmi share my fun weekend-date story! *** By finishin’ my duty as lecturer delegate to attend an International Conference in Swiss-BelHotel, I headed out to Phinisi Point with three girls. I’d invited them to be my window-shoppin’ companion a night before. Due to traffic jam, we took almost half-hour to get there in which only ‘bout 3 km. Plus, it’s truly sunny day. Can you imagine! Fortunately, inside atmosphere of Phinisi Point as a lifestyle mall successfully change the mood. Feel cool immediately. Then, we strolled around the entire available zone. Up and down through escalator. Window-shopped in some tenants. Took photos while we got gorgeous spot to be an amateur model, heh! And after watched dance performance, I felt tired and looked for an area to respite.

Tiga Langkah Terbaik Dalam Mengatasi Kebencian

Tentang kebencian itu... Selalu menyakitkan saat kita membenci. Apalagi jika itu ternyata membenci orang yang seharusnya disayangi. Itu mungkin kebencian yang luar biasa. Membenci karena rasa sakit yang terlalu dalam dan karena perbuatan yang memang tidak bisa kita terima. Lantas bagaimana mengatasinya? Setelah terlalu lama racun kebencian itu mengendap di seluruh tubuh kita, bagaimana membersihkannya?