Langsung ke konten utama

What I Feel when Gettin' "High-Grade" at The 1st Semester in PPsUNM



At the first, I’ve to say “ALHAMDULILLAH” for getting high grade.

But, So Far, I’m not in happiness as usual. It really makes me confuse. It’s surprise and shockin’ thing for me.
Actually, I don’t expect to get high grades like that. It’s out of my expectation. Why??? Because when I see who my classmates are, how great their level, and how their participation during learning process in this first semester, I think that it’s hard enough for me to be the best in my class.


Mendapatkan hal yang mengejutkan, hal yang tidak ada dalam pengharapan saya sebelumnya, tentunya harus saya syukuri. 

Namun, terlepas dari kesyukuran itu, saya malah bingung. Kenapa saya bisa mendapatkan prestasi seperti demikian. Padahal saya sendiri menyadari bagaimana kemampuan saya, yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan teman-teman sekelas saya yang lainnya, yang level’nya bisa dikatakan “great”.

Dan benar saja, saat mereka, dalam hal ini teman sekelas saya mengetahui kalau saya mendapatkan nilai yang tinggi, reaksi mereka terlihat dengan jelas. Tidak jauh berbeda dengan saya. Jika saya bingung mendapatkan nilai yang tinggi, mereka pun kecewa mendapatkan nilai yang rendah. Yaaa,,,mereka kecewa dan tidak puas dengan sistem penilaian dosen, yang saya yakin tidaklah seperti yang mereka harapkan. 

Pada dasarnya, mereka memberi ucapan selamat juga sih. Bahkan, minta di traktir makan. Hehehehe. Tapi, yang membuat saya tidak enak. Salah seorang teman kelas, yang selama ini membuat saya terpaku dan kagum saat mendengar penuturan bahasa Inggris’nya saat “speak in the class” dengan kalimat-kalimat yang sangat understandable, memanggil saya dengan sebutan “Prof. Agus”. Oh, My GOD,,,, It’s my expectation and of course, I’ve to say “Aaaameeennnn” with that call. But, I know what his mean. Dia memanggil saya demikian karena nilai yang saya dapatkan, yang jauh dari nilainya. Padahal, dia jauh lebih pintar dan cerdas daripada saya. That’s why I feel uncomfortable.

Not only me, but also Resky Yusrini Islamiyah Yunus, who is usually called Kiki. She gets the same grade as me. She feels what I feel. But she said to me, “Syukuri saja kakak sayang!!! :)”. “ Okay then, dear”, I said. 

Agussatriana [me] with Reski Yusrini Islamiyah Yunus [adek Kiki] after Attendin' Seminar

Our KHS "Reski Yusrini I.Y [above] Agussatriana [below]" with High-Grade [IPK=3,88]

 
That's my story with adek Kiki about "Grade"
at The 1st Semester in PPs UNM :)


Love You as Always,
IR188 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Story of August: My 25th Birthday

Officially, turns 25 yo HAPPY BIRTHDAY On August 18, 2015 at 00.30 am Wakin' up by Candle-Ligth Oreo Cheese Cake which brought by  +Yuzi Nyha   +Saree Patmasari   +Ayusti Dirga and Kiki Fatmala Sari. What a really surprise fo' me!!! Behind the scene:

Fun WeekEnd-Date in Phinisi Point Makassar

Hi,,, Lemmi share my fun weekend-date story! *** By finishin’ my duty as lecturer delegate to attend an International Conference in Swiss-BelHotel, I headed out to Phinisi Point with three girls. I’d invited them to be my window-shoppin’ companion a night before. Due to traffic jam, we took almost half-hour to get there in which only ‘bout 3 km. Plus, it’s truly sunny day. Can you imagine! Fortunately, inside atmosphere of Phinisi Point as a lifestyle mall successfully change the mood. Feel cool immediately. Then, we strolled around the entire available zone. Up and down through escalator. Window-shopped in some tenants. Took photos while we got gorgeous spot to be an amateur model, heh! And after watched dance performance, I felt tired and looked for an area to respite.

Tiga Langkah Terbaik Dalam Mengatasi Kebencian

Tentang kebencian itu... Selalu menyakitkan saat kita membenci. Apalagi jika itu ternyata membenci orang yang seharusnya disayangi. Itu mungkin kebencian yang luar biasa. Membenci karena rasa sakit yang terlalu dalam dan karena perbuatan yang memang tidak bisa kita terima. Lantas bagaimana mengatasinya? Setelah terlalu lama racun kebencian itu mengendap di seluruh tubuh kita, bagaimana membersihkannya?