Pengurusan Judul, Ujian Kesabaran
Pengurusan pengajuan judul skripsi yang sempat tertunda di
bulan Oktober karena semangat down, akibat PA sibuk ini itu and ngak punya
waktu banyak untuk menerima konsultasi anak bimbingannya. Kini kembali saya
memulai di bulan Januari, tepatnya pasca sakit. Sebenarnya saya memulai ini
masih sementara dalam proses penyembuhan, akan tetapi saya bertekad untuk
menyelesaikannya demi mengejar target, wisuda bulan Juli. Tanggal 19 Januari
2012, adalah hari dimana saya mulai bergerak. Pagi-pagi saya berangkat ke
kampus dengan penuh semangat dan alhamdulilah setelah sabar menunggu dosen di
jurusan bersama Yani, pada sore harinya judul saya di ACC. Dua hari sebelumnya,
saya memang sudah konsul dengan dosen lainnya mengenai bagus tidaknya judul
yang saya ajukan dan saya sudah memperoleh sedikit bayangan. Sebenarnya pada
sore hari itu juga saya mau minta pembimbing, namun karena sudah terlalu sore,
jadi Ibu Ketua Prodi mengatan “besok pi di sayang”. Yaaa……saya terima. Besoknya
saya stand by di kampus menunggu beliau namun sampai jam 5 sore, beliau tak
kunjung datang. Hari itu saya agak kecewa, tapi agak terobati dengan adanya
referensi yang saya dapatkan dari Pak Lasunra, tentang “Active Learning_Think
Pair Share”.
Setelah tertunda selama 3 hari berturut-turut, pengurusan
judul.ku npun kembali saya lanjutkan pada hari Selasa, 24 Januari 2012. Karena
hari sabtu minggu, kantor libur dan pada hari seninnya bertepatan dengan hari
raya IMLEK. Pada hari selasa, saya berhasil mendapatkan pembimbing dari Ibu
Ketua Prodi, Dr. Maemuna Muhayyang, M.Pd. dan tanda tangan persetujuan judul
dari Ibu Ketua Jurusan Bahasa Inggris, Dr. Muliati, M.pd.. yaaa…. Hati saya
suda agak lega meskipun saya mendapatkan pembimbing tidak sesuai dengan yang
saya harapkan, tapi saya syukuri dan tanamkan dalam hati bahwa beliaulah yang terbaik untuk membimbing saya dalam
penulisan skripsi saya. Setelah menunggu pembimbing 1 saya, Prof. Arifuddin
Hamra, yang tidak kunjung datang maka saya memutuskan untuk melanjutkan esok
harinya lagi. Besoknya, lagi lagi beliau tidak datang, tapi tanda tangan dari
pembimbing 2 saya, yang tidak lain adalah penasehat akademik saya juga, M.
Hasbi, S.S., M.Hum. pada hari itu, sebagian besar dosen hadir karena ada
workshop, namun Prof. Arifuddin tidak datang dan K Lulling bilang
kemungkinannya dosen-dosen banyak hadir besok karena ada rapat kurikulum.
Informasi tersebut sudah mengobati kekecewaan saya, dalam hati saya berguman,
“mudah-mudahan beliau datang besok. Yaa….untuk sampai pada suatu tujuan kita
memang harus sabar.”
Esoknya, dengan izin Allah swt., beliau pun datang.
Akhirnya, surat keterangan persetujuan pembimbing saya selesai pada hari itu
juga. Setelah itu, saya ke fakultas untuk meminta nomor SK pengangkatan
pembimbing untuk diketik langsung oleh Pak Syarif selaku staff administrasi
jurusan bahasa Inggris. Namun, lagi dan lagi saya harus bersabar, urusan saya
tidak bisa selesai pada hari itu juga karena Pak Kadir, yang akan membubuhi
paraf sebelum ditandatangani oleh Pak Dekan sudah pulang. Hari itu memang sudah
agak sorean. Seharusnya kantor memang sudah tutup. Yah…..pengurusan dilanjtukan
di esok harinya lagi. Dan Alhamdulillah, pada hari selanjutnya itu pengurusan
judul saya kelar dengan berhasilnya saya memdapatkan tanda tangan pak Dekan
setelah menunggu dalam waktu yang tidak sebentar juga. Tujuh rangkap SK
pengangkatan pembimbing saya selesai di stempel. Pada hari itu saya pulang
dengan perasaan yang sangat lega. Setelah beberapa hari pulang balik kampus,
akhirnya kelar. Setiba di rumah saya pun memutuskan untuk pulang kampung pada
hari itu juga. Yah…..saya pulkam di kota asal saya, akan tetapi sebelum sampai
di rumah kediaman saya di Bone, saya memutuskan untuk singgah dan berkunjung
lagi di lokasi KKN saya semalam. Esok harinya, baru lah saya melanjutkan
perjalanan ke rumah saya.
BTP, Friday, 17 Feb 2012_17.05
Awal Februari yang
Melelahkan
Belum genap seminggu saya di kota kelahiran, Bone, keadaan
dan urusan kampus kembali memaksa saya untuk segera ke kota Daeng lagi. Yaaahhhh……pengumuman
penempatan lokasi PPL keluar pada tanggal 31 januari, saat saya berada di Bone.
Hal yang menuntut saya untuk segera ke Makassar adalah dengan adanya surat yang
harus di antar ke Pembimbing dari Rektorat (UPT PPL) di jurusan masing2 sesuai
dengan sekolah. It’s okay…..tanggal 2 feb 2012, saya berangkat ke kota Daeng
bersama Yus. Esoknya, kami langsung ke rektorat untuk mengambil surat tersebut
dan ternyata surat itu sudah di kirim ke jurusan masing2. Yaaa…..tahu gitu,
masih di tinggal2 di Bone dulu..heheheh…..tapi ngak apa2 lah, sekalian ngurus
surat izin Tour ke SIMA juga harus di urus untuk di kirim ke Guru Pamong di
sekolah setempat. Dan alhamdulillah, kelar pada hari itu juga. Selang sehari
setelah persuratan selesai, jadwal Tchnical Meeting peserta Tour ke SIMA
tiba…tanggal 4 feb 2012, kami TeMit membahas berbagai hal karena kami akan
berangakat pada tanggal 6 feb 2012. Berbagai hal dan keputusan yang tak terduga
pun terjadi dalam TeMit tersebut, yakni Travel Bag di kumpul besoknya di pusat
bahasa (Lang. Centre) dan berangkat pagi2 buta pada hari
seninNya….yahhhh….semuanya di luar dugaan tapi ngak masalah.
Akhirnya,,,,,,liburan sekaligus belajar di negeri Singa dan negeri Jiran segera
tibaaaa,,,,,,,saatnya buang semua penat, nikMati negeri orang…..happy holiday
and study on Vacation….!!!!
Lima Hari, Di Dua Negara (Love SiMa)
Yeahhhh……syukur Alhamdulillah, study tour di dua Negara
selama 5 hari sungguh sangat melelahkan tapi sangat….sangat…sangat menyenangkan
dan berkesan. Tour ini adalah tour kedua setelah Kediri pada tahun 2010 yang
tak terlupakan bagiku. Disana kami hanya makan, jalan, faoto2, shopping, n
pindah dari hotel yang satu ke hotel yang lain. Di buru terus-terusan di setiap
tourist destination tapi di situ lah seninya. Yahhh….belajar jadi orang barat
yang serba dan sangat sibuk, tak ada kata lalot dan ngaret seperti di
Indonesia.
Hari pertama habis di perjalanan. Mulai dari take off di
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, transit sekaligus pindah terminal di
Banadara Soekarno Hatta Jakarta, sampai pada malam harinya landing di Bandara
Cangi Singapore. Selama dalam perjalanan itu, Proses imigrasi lah yang paling
membuat ku capek. Tidak di Jakarta maupun di Singapore kita harus melalui
proses imigrasi dulu. Setelah proses imigrasi selesai di Bandara Cangi,
Singapore,,,baru lah kita di jemput bus menuju hotel pertama, yaitu Fragrance
Hotel Crystal di 18 lor Gayland rd.
Hari kedua di awali degan check out dari Fragrance Hotel
Crystal. Setelah breakfast di area hotel, kami langsung naik bus keliling
Singapore. Ke Marina Bay (Merlion Park & Esplanade Theathre), shopping di
China town, lunch di Es teller 77 plus shopping di city plaza, berkunjung ke
Auston Istitute of Management, melintas di Orchard Road_Shopping center, menuju
Sentosa Island plus dinner (Universal Studio & Watching “Song of The Sea”
show). Keliling Singapore berakhir di Sentosa Island karena waktu sudah tidak
memungkinkan lagi dan Singapore memang tidak begitu luas juga. Icon-icon
penting di Singapore sudah di kunjungi. Yaahhhh…..itu sudah mewakili dan
mewarnai tour kami. Kami pun say good bye dengan tour leader kami di Singapore,
Pak Fuad di area Sentosa dan melanjutkan perjalanan ke Negeri Jiran,
Johor_Malaysia. Sekitar jam 9 malam lewat waktu setempat, kami tiba dan
langsung check in di Q-Hotel, di johor. Tentunya sebelum meninggalkan Singapore
dan memasuki Malaysia, so pasti kami harus melalui proses imigrasi dulu, yaitu
di Tuas, Singapore n’ Johor bahru, Malaysia. Sampai di hotel, kami langsung
istirahat mengumpulkan tenaga untuk esok harinya lagi.
Hari ketiga, di mulai dari Check out dari Q-Hotel. Breakfast
di warung tak jauh dari Q-Hotel. Setelah itu, kami berangkat menuju University
Teknologi Malaysia, di Johor. Di sana kami keliling. Pertama, penerimaan dan
pemberian materi di gedung Language Department, selanjutnya menuju Library, dan
berakhir di Restoran kampus sekaligus Lunch together dengan dosen2 dari UTM. Setelah
makan siang, kami pergi meninggalkan Johor menuju Genting. Dalam perjalan dari
Johor menuju Genting, kami melalui beberapa negeri atau daerah bagian dari
Negara Malaysia termasuk ibu kota Negara Malaysia, Kualalumpur. Dalam
perjalanan, kami singgah tiga kali. Pertama, singgah Buang Air Kecil, kedua
singgah shalat n’ isi premium, dan yang terakhir singgah dinner. Tepat jam 9
malam, kami tiba di First World Hotel, Genting. Setiba disana kami menunggu di
ruang tunggu check in selama hampir 2 jam. Jam 11 malam lewat baru kami selesai
proses check in. prosesnya memang lama karena kami rombongan dan hotel tersebut
merupakan hotel berbintang tiga yang sangat ramai akan pengunjung. Setelah
memasuki kamar jenis King size, kami langsung berbenah, shalat n istirahat
sejenak. Tepat jam 12 malam, kami turun keliling sekitar hotel, di Theme Park
Indoor. Kami keliling selama 2 jam sampai jam 2 malam. Setelah kami lelah
berjalan dan berfoto2 di arena bermain di Genting, kami kembali ke kamar dan
langsung istirahat.
Hari keempat, berawal di Genting. Mandi, breakfast, n turun
ke lobby untuk kumpul. Setelah semuanya berkumpul kami menuju Cable Car karena
kami akan menggunakan Cable car turun ke kota Kuala Lumpur. Di Genting kami
tidak check out karena di first world hotel, yang kami tempati check out
otomatis. Setelah 15 menit di Cable Car, menikmati pemandangan dan foto2 di
dalam Cable Car tersebut, akhirnya kami sampai di Kuala Lumpur. Kami memang
memilih yang satu jalur, bukan jalur pulang pergi karena kami akan melanjutkan
perjalanan. Sampai di Kuala Lumpur, kami langsung ke Bus yang sudah menunggu
dari tadi dan melanjutkan perjalanan keliling Kuala Lumpur. Pertama, kami
singgah di pusat penjualan Jam Tangan Branded di KL. Setelah itu, kami menuju ke
Istana Negara, Lunch di sekitar Muzium Negara, dan shalat di Mesjid Isatana,
Kuala Lumpur. Setelah shalat, kami melanjutkan perjalanan ke Pasar Seni tapi
sebelumnya kami singgah di daratan merdeka, Twin Tower, n singgah beli coklat
di bukit coklat. Shopping di pasar seni merupakan penghujung rangkaian tour
kami pada hari itu sebelum ke Citytell Express Hotel di Jln. Tengku Abd. Rahman
untuk istirahat. Karena saya sudah ngak enak badan sejak meninggalkan Istana
Merdeka jadi saya keliling Pasar Seni sempoyongan dan hanya belanja tas untuk
My mother. Sampai di Hotel saya langsung teler, namun karena Yus memberikan
saya obat saat itu juga, jadi sekitar jam2 8 malam saya agak enakan dikit. Tak
lama kemudian sepupuku datang dan parkir di depan hotel. Saya pun turun
menemuinya, cerita di mobil, lalu say good bye.
Saat memasuki kamar, teman2 belum pada tidur dan pengen ngemil. Berhubung
saya dapat rejeki dari sepupu, saya pun memutuskan untuk turun jalan2 cari
snack bareng Andiza n Yuli. Di Lift ketemu teman dan di jalan ketemu dozen. Malam itu, anak2 masih pada keliling,
malah ada yang sampai di Sungai Wang Plaza dan Bukit Bintang. Andai saya kuat,
saya pun tak ketinggalan tapi mungkin Tuhan belum mengijinkan saya untuk sampai
di Bukit Bintang karena Dia menganugrahi saya sakit di penghujung tour kami.
yaa……Sabar aja lah..!!! JJLLJ
Hari terakhir, kami breakfast lalu check out dari Citytell
Express Hotel. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menuju LCC Airport
melalui Sepang Circuit, yang sering menjadi arena F1 di Malaysia. Dari LCC,
kami menuju KLIA dan berpisah dengan tour leader kami selama di Malaysia, Bpak.
Rahim. Naik lift ke Lantai 5 untuk check in tiket pesawat ke Indonesia dalam 2
gelombang. Gelombang pertama take off jam 1 n gelombang kedua take off jamm 3.
Saya ikut di gelombang kedua, jadi saya lunch di KLIA dan masih sempat keliling
Airport shopping window n buy Tobleron Permen. Jam setengah 3, kami check in n
menuju ke terminal C6 naik aerotrain. Sampai disana kami langsung menuju ke
boarding pass karena sebentar lagi pesawat akan take off. Sekitar jam 3 kami
take off di Kuala Lumpur dan landing di Jakarta sekitar jam 5 sore. Setelah
menunggu bagasi yang sangat lama, kami naik ke lantai 2 untuk naik bus ke
terminal A1, penerbangan domestic ke Makassar. Namun, kami terlantar di atas
selama hampir 2 jam. 45 menit sebelum take off ke Makassar kami menuju ke
terminal A1 naik shuttle bus. Karena kami bercanda di shuttle bus, tak terasa
kami sudah di depan terminal A1. Kami semua langsung turun, menarik travek bag,
check in, dan langsung menuju ke atas menuju boarding pass kami di check in kan
bersama. Tak lam kemudian, patugas bandara membawakan boarding pass kami yang
telah di check in kan bersama K adhy. Kami pun langsung menuju gate kami
seperti yang tertera di boarding pass. Dan ternyata, pas di depan gate,
terlihat pengumuman kalau ternyata pesawat yang akan kami tumpangi delay selama
20 menit. Peasawat akan take off jam 8.20 malam menuju Makassar. Take off jam
8.20 malam, kami landing di Makassar jam 12 malam. Parahnya lagi, bagasi kami
baru akan sampai 2 jam kemudian, yaitu jam 2 malam. Saya, yus n Fitry
memutuskan untuk lagsung ke Bone saja n minta di jemput di bandara. Kami
nongkrong di Bandara menunggu travel bag sampai jam2 dan nonkrong di tempat
makan sampai jam 4 lewat menunggu mobil jemputan menuju Bone datang. Jam 4.30
kami berangkat ke Bone, sampai di Bone kota jam 8 pagi. Lagi beberapa menit jam
9 saya sampai di rumah sepupu di apala tapi karena tidak ada kendaraan masuk ke
rumah, saya baru tertidur di situ sejak dari bandara Kuala Lumpur kemarinnya.
Jam2 11 siang saya terbangun n jam 12 siang adek saya datang. Saya ikut masuk
di rumah, sementara travel bag di bawakan sama tetangga rumah yang juga mau
masuk tapi singgah di bengkel dulu. Yaahhhh….jam 12. 30 pada hari sabtu, 11
februari 2012…saya tiba di rumah…Alhamdulillah…!!!!!
Meski pulang2 dalam kondisi yang kurang sehat tapi derita
itu tertutupi dengan segala kesenangan dan pengalaman yang saya dapatkan di
kedua Negara tersebut.
Thanks for my parents….thanks for my majors…thanks for my
lectures….thanks for my friends…thanks for all atas terlaksanannya mata kuliah
n’ program ini……so happy I’m….. JJJ!!!
BTP, Friday, 17 Feb 2012_17.40
Suka Duka Minggu Pertama di Lokasi PPL (Sman 3 Mks)
Hari senin, tanggal 13 Februari 2012, merupakan hari yang
untuk pertama kalinya bagi saya mengiinjakkan kaki di SMAN 3 Mks. Pada hari
itu, pagi2 buta saya bersama teman saya, Sakiah Sirajuddin, sudah meninggalkan
rumah berangkat ke sekolah. Hal itu dikarenakan kami tinggal di BTP, sementara
SMAN 3 Makassar berlokasi di Jl. Baji Areng 18 Makassar, kawasan Cendrawasih.
Kami harus menempuh perjalanan kurang lebih satu jam baru bisa sampai di
lokasi. Sebenarnya pada hari Senin, jam ngajar saya nanti pada jam terakhir,
namun kami harus mengikuti upacara yang dimulai pada jam 7.15 pagi. Upacara
merupakan kegiatan non-teaching yang harus menjadi objek penilaian dalam
program PPL kami.
Sesampainya di sekolah, ternyata pada hari itu tidak
diadakan upacara. Pelaksanaan upacara dipindahkan pada tanggal 17 dalam minggu
itu, yang jatuh pada hari Jumat. Saya pribadi juga belum tahu alasan
dipindahkannya secara saya juga baru datang pada hari itu. Saya tidak ikut
pembekalan dan penerimaan mahasiswa PPL sebelumnya karena saya lagi di Malaysia
pada saat itu. Akan tetapi, saya sudah mengirim surat izin sebelumnya lewat
teman saya. Setelah itu, saya langsung ke ruang guru dan langsung ketemu dengan
Guru Pamong saya, Dra. Akira Dewi Intang. Saya langsung memperkenalkan diri dan
beliau pun langsung menebak saya karena tinggal saya yang belum beliau temui.
Bebrapa hari sebelumnya, beliau memang sudah mencari saya. Saat itu juga,
beliau memberitahukan kembali kalau kelas yang saya pegang yaitu kelas XI IPA
2. Setelah ngobrol sedikit, saya pun jalan2 sambil observasi karena Mirna juga
terlambat pada hari itu. Jadi, saya memutuskan untuk menunngunya terlebih
dahulu. Lama menunggu Mirna yang tak
kunjung datang, saya pun menuju koperasi karena Kia bilang kalaui di situ ada
di jual “Jalkot”, makanan favorit saya. Saya jajan dan duduk di situ karena
memang saya ngak sarapan sebelum berangkat. Saat di sana, beberapa mahasiswa
PPL juga keluar masuk untuk jajan n fotocopy materi pengajaran. Selain itu,
siswa SMA kelas 3 yang kelaparan juga pada menyerbu koperasi. Hmmmm…..biasa…!!!! JJJ
Sekitar jam 10-an, Mirna datang dan kami pun langsung
berbagi informasi di depan kelas XII. Setelah itu, saat jam istirahat, kami
menghadap sama Ibu, megisi absen PPL. Pada hari itu, Mirna hanya sebentar di
sekolah karena memang dia ngak memiliki jadwal mengajar pada hari itu,
sementara saya harus tetap tinggal sampai jam terakhir karena saya belum
observasi kegiatan belajar mengajar juga. Well…..saya pun tinggal bersama Kia n
Yani. Mereka sih enak punya jadwal dan ngak sampai jam terakhir. Untuk
mengatasi kejenuhan saya, saya pun ikut mereka, mengawasi siswa dalam kelas yang
mereka ajar. Saat jam pelajaran saya masuk, saya pun ke kelas XI IPA 2 bersama
Ibu. Sembari Ibu nagjar, saya mengobservasi dan duduk di belakang. Sumpah pada
saat itu saya sangat mengantuk karena memang jam2 mengantuk. Akan tetapi saya
berusaha untuk menahan kantuk saya
sampai jam pelajaran berakhir.
Selang sehari, saya baru ke sekolah lagi. Pada hari selasa
saya ngak ke sekolah karena saya ke kampus mengurus mata kuliah saya yang
bermasalah. Sebenarnya, pada hari rabu itu, saya pun tidak punya jadwal mengajar
tapi saya masih perlu observasi lingkungan sekolah. Saya pun ke sekolah bareng
kia lagi. Setibanya di sekolah, saya cerita2 sama Ibu karena Mirna agak siang
baru datang pada hari itu. Jam mengajarnya memang bukan jam pertama. Setelah
Mirna datang, niatnya saya mau pamit pulang, akan tetapi Ibu meminta saya untuk
melihat Mirna ngajar sekalian observasi KBM di kelas XI IPA 1 juga.
Yaahhhh….mau ngak mau saya ngak bisa pulang barengg Kia pada hari itu. It’s
okay…ngak selamanya memang kita selalu
sama toh.
Pada hari kamisnya, saya memutuskan untuk tidak ke sekolah
lagi karena pada hari itu saya sudah terdaftar untuk ikut tes TOEFL di kampus.
Tesnya di mulai ja, 8 pagi dan saya berangkat jam 7 lewat. Feelingku tesnya
pasti ngaret, tapi sebelumnya juga saya singgah di rumahnya Kia untuk pinjam
silabus. Keluar dari rumahnya Kia, jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat 10
menit. Saya pun menghubungi Yani, mau ikut tidak, dia bilang “ni kita sdah
terlambat, jenk. Pasti ndag kita dpat jie juga. Jangan mi pergi, pulang mi saja
istirahat. Manfaatkan waktu istirahatmu”. Akhirnya, saya pun membatalkan untuk
ke kampus, saya berubah pikiran, hanya keluar untuk mencopy materi listening
dan silabus. Setelah itu, masuk ke PerPus UNHAS untuk online sebentar sampai
baterai laptop saya lowbat. Namun, belum juga baterai laptop saya lowbat, saya
sudah pulang karena jaringan tidak begitu mendukung pada saat itu. Okay…balik
untuk kerja RPP pertemuan pertama buat besoknya.
Esoknya….pagi2 saya sudah siap. Ikut Rudi keluar karena jam
ngajar saya jam ke-3 dan perjalanan juga lama, belum kalau macet. Yaa…..dalam
perjalanan memang agak macet di depan Gubernuran, tapi setelah cukup ramai
lancar sampai memasuki daerah cendrawasih. Saat tiba di depan lorong masuk Jl.
Baji Areng, saya pun men-stop angkot, turun, dan jalan masuk sampai memasuki
area SMAN 3 Makassar. Ngak lama setelah saya sampai, saya langsung ke kelas XI
IPA 2. Beberapa menit kemudian saat saya sedang mengabsen, Ibu datang dan
meminta kami untuk pindah ruangan ke kelas XI IPA 1 karena saya akan
menggunakan LCD. Sementara LCD tetap hanya ada di kelas itu. Akan tetapi, saya
kurang beruntung karena aliran listrik tidak mendukung pada saat itu, mau ngak
mau saya menyajikan materi listening secara oral saja. Okay…ngak masalah, lah wong
saya sudah prepare untuk oral juga sih. Ngak terasa dan belum kelar juga
mencapai semua objective yang sudah direncanakan, bel keluar sudah berbunyi.
Yahhh…..kasi PR saja deh. Alhamdulillah, KBM pada hari itu cukup lancar. Saya
pun ke ruangan Ibu untuk mengisi absen sekaligus mendengarkan masukan2 atas
kekurangan saya pada saat mengajar di kelas. Beliau mengatakan, secara
keseluruhan sudah bagus, hanya perlu memperhatikan menajemen kelas. Untuk
listening min. 3x di ulang dan sebaiknya SK plus KD ditulis di papan tulis”.
Only that….hmmm…lega !!!!
Finally, minggu pertama berakhir dengan penuh suka
duka…..Heheheh…!!! JJJ
BTP, Mon, 20 Feb 2012_4.36 p.m
Second Week in SMAGA
Yaaa…..senin lagi…..bangun pagi lagi….
Hmmm…..begini lah yang akan menjadi rutinitas saya selama 4
bulan nantinya. Hari ini hari senin kedua saya menjalani program PPL. Sesuai
dengan anjuran Ibu Guru Pamong kalau saya harus ikut upacara, mau ngak mau saya
harus go pagi2 ke sekolah meski jam ngajar sebenarnya jam terakhir. Hampir sama
dengan minggu kemarin, hanya saja hari ini saya berangkat lebih awal sedikit.
Seperti biasa saya bareng sama Kia dan kami ketemu di depan SMP 30 Makassar.
Saya keluar dan syukur ngak jauh2 jalan, ada ojek yang menawarkan jasa.
Yaa…untung, kaki saya ngak sakit lagi karena hanya jalan sebentar dan ternyata
tukang ojeknya sangat baik. Saya kasi uang 20ribu dikasi kembali 16ribu. Dia
bilang “biasanya begitu tho?” Saya hanya membalasnya dengan mengucapkan terima
kasih dan tersenyum karena saya lebih sering dikasi bayar 5ribu kalau saya kasi
sebesar itu kecuali kalau saya kasi uang pas.
Tak lama setelah tukang ojeknya berlalu, Kia pun datang.
Saya langsung ambil helm, pasang dan go on. Sambil cerita2 kami menikmati
perjalanan yang juga agak macet. Biasaaa,.,….pagi2 memang rawan macet, apalagi
hari pertama kerja. Parahnya lagi, di daerah sekitar pengayoman, hujan rintik2
turun namun kami tak perduli. Lama kelamaan tak kami hiraukan, pas di Lampu
merah Alauddin Pettarani, kami merasa kalau hujan semakin deras. Akan tetapi,
kami tetap enggan pakai jas hujan. Mengapa???? Karena biasanya itu, kalau saat
hujan begitu dan kami berhenti untuk pakai jas hujan atau mantel tak lama
kemudian hujannya reda. Percuma juga kami pakai, hanya membuat kami ngak nyaman
dan merasa kotor karena percikan2 airnya itu loh. Dugaan kami pun benar,
sesampainya di daerah sekitar Mappaoddang, hujan reda dan kami pun terjebat
macet total di situ, asli padat merayap. Sebenarnya, itu bukan jalan poros akan
tetapi jalanannya sempit, sementara di situ merupakan kompleks sekolah.
Beberapa sekolah mulai dari TK sampai SMA ada di kawasan itu, saling
berdekatan. Setelah lama terjebak macet, akhirmya kami sampai sekitar 7.30. Dan
ternyata dugaan kami pun benar, saat di jalan tadi kami berpikir bahwa upacara tidak
akan terlaksana kalau hujan begini. Yaaa…..saya pun harus nongkrong sampai jam
terakhir. Mau jajan, ngak mungkin karena puasa. Sebelum istirahat saya
nongkrong di ruang guru sambil cerita2 sama anak PPL fisika. Dan seperti biasa,
lama kami ngobrol tapi kami tak mengenal satu sama lain. Hahahah…..itu sudah
menjadi kebiasaan saya, suka akrab sama orang tanpa perkenalan terlebih dahulu,
bahkan kadang lupa seprti hari ini. Tapi, ngak papa lah, nti juga ketemu lagi
kan bisa ditanya lagi. Setelah jam istirahat, saya ikut ke kelasnya Yani yang
untuk sementara di handle sama Kia karena Yani masih OTW. Asliii…kelas XI IPS
2, sangat tidak menghargai kami. Kia sibuk menjelaskan di depan, mereka sibuk
cerita di belakang, ada yang makan, cerita sama teman duduknya, ada juga yang
minta izin keluar masuk. Sungguhhh……!!! I can say anything…!!!
Saya keluar sama Mirna ke ruang guru. Akan tetapi Ibu Akira
tidak ada di tempat duduknya, jadi kami duduk di depan dan pada saat Pak Aswar
lewat, beliau bilang ada temannnya mengajar di kelas XII IPA 2, Riska. Beliau
mengajak kami ke sana, kami pun ke kelas beliau. Ternyata beliau itu baik hati
juga, tidak seperti yang kami pikirkan sebelumnya. Hanya saja beliau itu sulit
mengingat kami, nama kami dan semua anak PPL bahasa Inggris beliau tidak tahu.
Kami memaklumi hal tersebut karena
beliau memang sudah tidak mudah lagi. Ingatannya juga sudah tidak sesempurna
sewaktu usia muda dahulu. Bel berbunyi, kami pun kaluar, ke ruang guru lagi
menunggu bel masuk jam ke-6. Saat jarum jam menunjukkan pukul 11.20, jam ke-6
masuk, saya pun menuju ke kelas XI IPA 2. Mereka belum di kelas karena mereka
msih di ruangan laboratorium. Tidak lama kemudian, kami masuk di kelas dan
menunggu mereka tenang barulah saya buka pelajaran. seperti pada pertemuan
pertama, lagi lagi waktu tak mencuukupi untuk membahas semua materi yang saya
rencanakan. Saya pun memberikan mereka PR untuk dikerjakan di rumah masing2 dan
mengumpulkan pekerjaan mereka saat di
kelas. Karena pintu sudah mau di tutup, kelas pun di akhiri dengan cepat.
Hmmm…hari ini berbagai hal yang tidak pernah terduga terjadi. Ada beberapa
siswa yang saya dapati sangat minim bahasa Inggrisnya. Bahkan saat saya minta
maju menuliskan kalimat di papan tulis, dia ngak tahu padahal hanya memakai
kata yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. “Adiuhhhhh…..adek2.ku yang
cantik, kopg hal sepele githu ngajk tahu sih, belajar qiy dirumah ta de”, hanya
itu yang saya bisa katakana padanya. Saat teman2nya sebagian sudah meninggalkan
kelas, tiba2 saja ada dua orang siswa cowok, satunya pendukung MU n’ yang
satunya lagi pendukung Barcelonaa, yang mendekat dan menanyakan Club Sepak Bola
favoritku….haaa,,,,,ampunnn,,,,mereka pikir saya “Bola Mania” kale
yah…..hahahaha….!!! :-D
Dasarrrrr….student2 anehhhhh…ada2 saja yang ditanyakan. Jauh
banget lagi dari Bahasa Inggris yang kami pelajari. It’s Okay lah,,,,itu lah
anak2 sekarang…..hmm….!!!!
BTP, Mon, 20 Februari 2012_5.48 p.m.
Rabu, Kamis, Jumat di Kampus
Hari rabu merupakan jadwal kuliah saya di semester ini.
Yaaahhh…di semester akhir ini, dengan berat hati, saya harus kembali di bangku
perkuliahan untuk menuntaskan SKS saya yang masih kurang pada semester
sebelumnya. Saya bersama beberapa teman dekat saya sepakat untuk memprogram
ulang mata kuliah CMD II karena kami memperoleh nilai C untuk 3 SKS. Bagiku,
itu sangatlah rendah, so selama masih ada waktu sebaiknya di program ulang
saja. Oleh karena itu, sembari saya menjalani tugas dan tanggung jawab untuk
menjadi guru di SMA Negeri 3 Makassar, saya juga harus ke kampus untuk
mengikuti proses perkuliahan. Apalagi, memang jadwal ngajar saya cukup flexible
untuk tetap mengikuti kuliah di kampus.
Esoknya, pada hari Kamis, saya berangkat ke sekolah dengan
tujuan untuk mengembalikan tugas siswa karena saya sendiri ngak punya jadwal
pada hari itu. Hanya Mirna teman se’ pamong dengan.ku yang punya jadwal ngajar
pada hari itu. Akan tetapi, karena saya
sudah terlanjur ke sekolah pada hari itu, jadi ngak ada salahnya kalau saya
menemani Mirna ngajar di kelas XI IPA 1. Saya hanya bertugas untuk mengawasi
siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsug. Sepulang sekolah, saya ngak
langsung pulang, tapi saya menuju ke kampus dengan maksud utnuk menghadiri
seminar yang biasanya diadakan pada hari kamis dan jumat. Alhamdulillah,
setelah menunggu beberapa menit, saya mempunyai kesemoatan untuk ikut serta dalam
seminar proposal dan hasil yang berlangsung di ruangan La Trobe jurusan Bahasa
Inggris jam 2 siang. 30 menit berlangsung, seminar pun usai dan saya memutuskan
untuk segera pulang karena situasi yang tidak memungkinkan. Sebenarnya, masih
ada mahasiswa yang akan seminar pada hari itu, tapi saya kepanasan di dalam
ruangan dan saya juga merasa capek saat itu. So, it’s better if I come back to
home to take a rest enough….!!!
Pagi2 buta di hari jumat, saya berangkat ke sekolah naik
ojek smabung pete-pete 05 yang rute Unhas-Cendrawasih. Hampir sejam menikmati
perjalanan, akhirnya saya sampai juga di lokasi PPL saya. Sebenarnya saya ngak
punya jadwal ngajar pagi2 di hari jumat, tapi saya ditugasi oleh guru pamong
utnuk mengisi jadwal ngajarnya karena beliau berhalangan hadir pada hari jumat
ini. Kami berdua ditugasi untuk mengajar di kelas XI IPA 4, jam pertama-kedua.
Yaahhh…kami mengajarkan materi listening kepada mereka seperti ynag kami
ajarkan di kelas2 lain pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Jam 08.45, jam
pelajaran berakhir dan saya pun segera meninggalkan kelas XI IPA $ menuju XI
IPA 2. Hmmm…..pertama kali ngajar di XI IPA 4, kesannya cukup menyenangkan.
Siswanya ngak jauh beda dengan siswa2 IPA lainnya, mereka cukup welcome dengan
kami. terima kasih yah dek atas perhartiannya….!!!
KBM yang saya handle pada hari ini berjalan dengan lancar.
Bel jam terakhir berbunyi, saya pun mengakhiri pelajaran dan menuju ruang guru
untuk mengisi absen sebelum meninggalkan sekolah. Sama dengan hari kearin, saya
juga nagk langsung pulang ke rumah hari ini. saya kembali menuju ke kampus
unutk menghadiri seminar salah satu teman kelas saya, Isumarni, yang diadakan
pada jam 2 siang. Meski saya harus menunggu beberapa jam di kampus, tapi ngak
papa2 lah, itu kan sudah biasa saya alami. Saya istitahat dan sharing dengan
teman-teman yang saya temui di ruangan CLS. Sekitar jam 2 siang lewat, seminar
pun di mulai. Saya bersama teman-teman yang lain, segera memasuki ruagan
seminar dan seminar pun di mulai. Seminar pada hari ini cukup berbeda dengan
seminar yang saya ikuti kemarin. Seminar pada hari ini cukup menegangkan dan
saya pribadi bisa belajar banyak pada hari ini. saya bisa mengetahui hal2 yang
perlu diperhatikan dalam penulisan dan pelaksanaan seminar, yang sekarang ini
lebih tepatnya dinamakan “sidang”. Yaaa……teman saya Isumarni dibantai
habis-habisan pada hari ini. Utamanya pada point ‘penggunaan bahasa’ atau yang
kami kenal dengan sebutan ‘structure/grammar’. Selain itu, juga pada
komponen-komponen penilaian lainnya serta isi daripada proposal itu sendiri. Itulah
pelajaran berharga yang saya dapatkan pada hari ini dan saya berharap ke
depannya saya bisa lebih baik. Di akhir seminar, Prof. Amin memberikan kami
semua peserta seminar sebuah pesan atau kata mutiara berharga menurut saya,
yaitu “Akhir ynag baik (khusnul khatimah) itulah yang penting”. Jadi, berdoalah
dengan mengatakan, “ya Allah, berikanlah saya akhir yang baik, khusnul
khatimah..!!!” Beliau mengatakan, tidak usah peduli dengan masa lalu yang buruk
karena yang paling penting itu adalah akhir ynag baik. Meskipun seseorang itu
mantan pencuri, mantan napi , atau apalah yang buruk2 itu, akan tetapi sekarang
ini atau pada akhirnya menjadi lebih baik, itulah yang sempurna.
Yaahhhh…..masuk akal apa yang beliau katakana. Ehhh, yang aneh pada diri
saya…pada saat Prof mengatakan hal tersebut, tiba2 saya teringat dengan
sesorang yang berinisial “R” yang pernah mengisi hari2 saya , bahkan masih
mengisi pikiran saya sampai saat ini n’ mungkin selamanya. Saya teringat dengan
berbagai fakta buruk yang pernah saya dengar tentangnya tapi hati saya
mengatakan bahwa hal itu tidak lah penting bagi saya lagi karena saat ini sudah
terlihat perubahan ke arah yang lebih baik pada dirinya. Sejalan dengan
ungkapan Prof. barusan bahwa yang penting itu adalah “akhir yang baik”. Dalam hati, saya berharap kalau dialah
yang terbaik, yang Tuhan kirimkan buat saya. Hmm…. Itulah memang doa saya
selama ini yang berharap mendapatkan pendamping hidup yang terbaik (agama,
pribadi,n ilmunya) serta akan kembali padaNya dalam keadaan khusnul khatimah.
Aminnn….!!!!! JJJ
BTP, Saturday, 25 Feb ‘12_2.04 a.m.
The Third Week in SMA Negeri 3 Makassar
Hari senin kali ini cukup menyenangkan bagiku. Meski saya
harus tetap bangun jam 4 subuh, shalat, mandi dan berangkat pagi2 buta ke
sekolah, tapi suasana di sekolah membuat saya merasa kalau hari ini tidaklah
sia-sia. Sampai di sekolah jam setengah 8 lewat dan langsung ikut
berpartisipasi dalam pelaksanaan upacara bendera Merah Putih. Yaaa…..hari ini adalah
upacara pengibaran bendera Merah Putih pertama saya sejak meninggalkan bangku
SMA tahun 2008 silam. Rasanya agak kaku dan tidak biasa lagi, apalagi di suruh
hormat dan siap. Huuuhhhh…..kembali mngenang masa SMA. Pelaksanaan upacara di
SMA 3 Makassar tidak jauh beda dengan Upacara di SMA saya dulu. Tiap minggunya,
ditunjuk salah satu kelas sebagai pelaksana dan bergiliran. Bagi siswa yang
terlambat pun di suruh buat barisan sendiri dan mendapatkan sanksi setelah
upacara selesai. Makanyaaaa,,,,,dek…..jangan terlambaaatttt…!!!! Heheheh… J
Setelah upacara selesai, saya menuju ruang guru dan ternyata
ada penyampaian dari Bapak Kepala Sekolah. Hmm….alhamdulillah, beberapa hari
saya di sini dan baru hari ini saya
melihat langsung wajah Bapak Kepala Sekolah dan bertemu dalam rapat di
ruang guru. Beliau bernama, Drs. Iswan Abd. Latif. Tidak lama setelah rapat
usai, Ibu Akira mengajar di XI IPA 6 dan saya memutuskan untuk ikut observasi
di kelas beliau. Awalnya, ibu memberikan beberapa penyampaian lalu membahas tugas
yang diberikan pada pertemmuan sebelumnya. Namun, ternyata setelah itu, ibu
meminta saya untuk menyajikan materi baru tentang noun phrase. Sampai jam
pelajaran berakhir, saya menyajikan materi tanpa perkenalan sebelumnya. Kesan pertama ngajar di kelas
tersebut rasanya memang agak jauh beda dengan beberapa kelas yang pernah saya
ajar. Kelas XI IPA 6 kelihatannya kurang begitu perhatian dengan guru saat
mengajar, baik guru mereka sendiri maupun dengan saya sebagai mahasiswa PPL.
Tapi syukur Alhamdulillah di tengah kurang perhatiannya beberapa orang di kelas
tersebut, ada juga beberapa siswa yang memperhatikan penjelasan dan materi yang
saya ajarkan. Saya sebagai calon guru juga berusaha untuk membuat semua siswa
mengerti dengan materi yang saya sajikan, bagi siswa yang tidak memperhatikan,
saya sengaja menunjuk mereka untuk maju ke papan tulis mengerjakan soal2
latihan. Khusus untuk yang memang tidak mengerti karena tidak memperhatikan
uraian materi, saya jelaskan ulang di depan secara universal dengan membahas
bersama hal2 yang belum dipahami.
Di kelas itu, entah mengapa perhatian saya tertuju pada
siswa yang bernama “Rahmat Hidayat”. Selain karena memang kelihatannya dia itu
tidak suka bahasa inggris, saya juga kepikiran dengan seseorang yang memiliki nama yang sama dengannya. Dengan serta merta,
saya menyuruh dia maju ke depan untuk mengerjakan soal nomor satu padahal saya
tahu betul kalau dari awal saya menjelaskan dia tidak oerhatikan karena sibuk
menggambar dan otomatis dia ngak tahu apa-apa. Tapi, tujuan saya jelas, saya
ngak mau orang yang bernama Rahmat itu tidak memiliki kemampuan dalam Bahasa
Ingrris. Maaf dek,,,tapi ini muncul seketika dari hati saya,,,,hm…!!!!
Setelah selesai, saya menuju ke kantor bersama Ibu dan
sharing dengan Ibu mengenai kesan pertama masuk dan ngajae di kelas XI IPA 6.
Bebrapa hal menjadi pembicaraan kami, termasuk tentang perjalanan karir Ibu
sampai ngajar di SMA 3 Makassar dari Bulukumba sebagai daerah asal Ibu. Selain
itu, saya juga menanyakan tentang partanyaan di buku panduan PPL yang belum
saya jawab. Saat bel istirahat kedua
berbunyi , Ibu memberitahu saya kalau dia tidak ikut mengawasi saya mengajar
karena belia ada urusan dan harus pulang lebih awal. Yaa…ngajar sendiri lagi…ok
llah…!!!
Jam pelajaran 7-8 di mulai, saya pun beranjak dari ruang
guru menuju kelas XI IPA 2. Sampai di kelas, suasana tidak nyaman mulai terasa.
Suasana kelas sangat gerah, siswanya juga agak rebut karena Ibu tidak ada,
belum kepala saya juga terasa sakit. Hmm….saat itu, dalam hati saya bergumam,
“mudah2an saya mampu menjalankan tanggung jawab hari ini dengan baik”. Saya
memulai pelajaran dengan membahas kesalahan-kesalahan yang ada pada tugas
mereka. setelah itu, saya melanjutkan materi tentang “embarrassment and anger
expression”. Kami memahami arti ungkapan2 memalukan dan marah. Setelah itu,
saya minta mereka bekerja berpasangan membuat dialog tentang ungkapan memalukan
dan marah untuk dihafal dan ditampilkan di depan kelas. Namun, karena mungkin
terlalu sulit bagi mereka ditambah suasana kelas yang kurang kondusif, sampai
jam pelajaran berkahir, baru bebrapa pasangan yang selesai dan mereka baru mau hafal. So, ngak ada yang tampil pada
pertemuan pada hari itu. Saya hanya minta untuk kumpul scriptnya dan meminta
mereka lanjutkan di rumah saja dengan catatan, pada pertemuan selanjutnya tidak
ada lagi alasan untuk tidak tampil di
depan. Pelajaran pun saya akhiri tepat pada jam 2.
Namun, di tengah sibuk-sibuknya mereka keja tugas dengan
kondisi yang kurang mendukung. Ada-ada saja siswa yang bikin ulah yang
menghebohkan seluruh isi kelas. Saat saya mengontrol mereka sambil jalan, tiba2
salah seorang siswa menghentikan langkah saya dan bertanya, “ mam, do you have
a pen”. Sebenarnya saya bingung karena saya lihat anak tersebut sedang memegang
sebuah pulpen tapi saya tetap menjawab, “yeah…why?”. Anak tersebut kembali
bertanya, “ May I borrow it?”. Dengan spontan saya jawab, “Hmm…what for?”.
Diluar dugaan saya, siswa tersebut menjawab dengan santai disertai sneyuman, “
I want to write down my name in your heart”. Ohhh……my GOD….basic he is…. !!!!
seluruh siswa dalam kelas tersebut langsung tertawa lepas dan meminta saya
untuk membalasnya. Dengan cuek saya mengatakan “tidak penting n’ tidak perlu.
Lanjutkan pekerjaan kalian.” Hm…..mereka semua memang suka aneh-aneh….dasarrrrr
anak SMA…..!!!!
BTP, Tuesday, 28 Feb ‘12__9.11 p.m.
Kelelahan di Awal Maret
Tanggal 5 Maret, merupakan awal saya kembali memulai
aktivitas sebagai guru Bahasa Inggris dalam program PPL di SMAGA. Pagi2 sekali
saya berangkat dari rumah, niatnya pengen ngebeng sama Kia. Akan tetapi,
ternyata SMS saya ngak sampai2 dan otomatis dia berangkat duluan meninggalkan
saya karena dia pikir saya ngak mau ikut bareng dia. Saya menugggu samapi jam 7
di depan SMP 30 Makassar, tau2nya dia berangkat duluan. Yaa…..it’s ok lah, saya
lanjut dengan menaiki angkot kode S (BTP) sampai ke gerbang dan nyambung angkot
kode 05 (UNHAS_CENDRAWASIH). Sekitar sejam menempuh perjalanan yang lumayan
ramai lancar, tepat setelah barisan peserta Upacara Bendera selesai, saya baru
tiba di sekolah. Tujuan saya berangkat pagi2 dari rumah untuk mengikuti upacara
bendera tidak terlaksana. Kecewa sih…karena saya harus nunggu sampai jam
pelajaran terakhir, baru masuk ngajar di XI IPA 2. Untuk mengisi kejenuhan saya
menunggu, saya berniat untuk ikut ibu ke kelasnya tapi ternyata jam
pelajarannya di isi mata pelajaran Sejarah. Akhirnya, saya memutuskan untuk
nongkrong dan nunggu di ruang perpusatakaan saja karena saya juga belum pernah
masuk ke perpus SMAGA selama PPL berlangsung. Sampai jam istirahat pertama,
saya menggisi waktu luang dengan membaca salah satu skripsi tentang kesehatan
di perpus. Akan tetapi karena saya merasa lapar, jadi saya menhubungi Yani yang
lagi ngajar untuk pergi makan bareng di kantin. Yaa….saya keluar dari perpus
turun ke lantai dasar ke kelas tempat ngajarnya Yani. Setelah ngobrol sebentar,
saya bersama ank2 SMA ke kantin belanja cemilan2 berupa coklat sebagai
pengganjal perut.
Setelah bel berbunyi, pelajaran pun di lanjutkan dan saya
tetap tinggal di kelasnya Yani karena saya rada-rada malas ke ruang guru.
Kenapa???? Karena kalau saya ke ruang guru, tidak ada teman ngobrol karena para
guru yang tidak ngajar biasanya lebih senang cerita sama rekan kerja mereka dan
saya juga belum akrab dengan guru-guru di SMAGA. Kami hanya kenal muka tak kenal
nama satu per satu karena jumlah mereka juga tidak sedikit dan kami juga tidak punya waktu
banyak untuk mengenalnya lebih dekat satu per satu. Apalagi,,, saat itu juga
lagi hujan jadi rasanya gimana gituh…. Nanti setelah hampir jam 12 baru lah
saya menuju ruang guru. Syukurnya, saya bisa ngobrol sedikit dengan teman PPL
Bahasa Indonesia tapi satu hal yang ngak saya sukai kalau di ruang guru,
terkadang ngak ada tempat duduk. Jadi, rasanya ngak enak kalau kami harus
berdiri terus di situ sementara guru-guru lain ada dalam ruangan tersebut.
Tapi, hal tersebut ngak berlangsung lama karena tak lama setelahnya, waktu istirahat kedua tiba
dan saya akan segera ke kelas untuk ngajar apabila bel masuk selnjutnya
berbunyi. Sekitar 30 menit istirahat, saya pun masuk ke kelas sendiri dan tak
lama setelahnya ibu masuk. Namun, ibu tidak mengawasi saya mengajar sampai
selesai hanya selama satu jam pelajaran berlangsung. Tepat jam 2 siang
pelajaran usai dan saya pun mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan memberikan
mereka tugas sebelumnya. Dengan perasaan sangat lelah saya beranjak pulang naik
angkot bersama dengan beberapa murid SMAGA. Setu setengah jam dalam
perjalanan,baru lah saya tiba di rumah dengan selamat. Saya merasa
sangat…sangat lelah. Hmm…mungkin karena belum ada sesuap nasi yang masuk
seharian dalam perut sementara aktivitas full. Jadi, saya pun memutuskan untuk
segera makan tapi sebelumnya saya makan roti dulu sebagai makanan penting saya
tiap harinya belakangan ini. sambil makan saya menelpon sama mama, Ridhel_K
lina, dan Anhy….oleh karena itu, makanan saya tak terasa sudah termakan habis.
Setelah itu, saya ngantuk sekaaaali sampai2 saya tertidur dengan sendirinya.
Tanpa cuci muka, shalat pun terabaikan karena tertidur kecapean. Sekitar jam 11
malam baru saya bangun. Hmmm….orang-orang di rumah sudah pada tidu semua karena
kecapaean juga pastinya. Begitu lah rutinitas kami tiap senin.nya yang begitu
melelahkan….!!!!!
BTP_Wednesday, 8 March ‘12__8.48
Antara Take a Rest n’ Have Fun
Selasa, tanggal 6 Maret 2012,,,,saya memutuskan untuk tidak
kemana-mana dulu. Saya masih butuh istirahat untuk memulihkan tenaga saya yang
terkuras habis di hari senin.nya. Saya
hanya tinggal di rumah baring, membersihkan rumah, makan, shalat, mandi, dengar
music, nmeriksa tugas siswa, membaca sedikit referensi buat tugas akhir dan
menegerjakan tugas untuk esoknya. Esoknya, pagi2 saya ke kampus bersama Yus.
Sebelum samapi di kampus, kami singgah sebentar untuk nge-print tugas yang akan
dikumpul pada hari itu. Ternyata,,,,,saat kami sampai di kampus, sebagian besar
para dosen ke rektorat untuk pemilihan rector. Jadi, kami hanya kumpul tugas
dan memutuskan utnk kembali tapi sebelumnya kami pergi mengisi lambung tengah
yang sudah minta di’isi sejak tadi. Sambil makan, kami cerita-cerita,
biasaaaa….gosip-gosip githu dan
tau-tau.nya kami semua memutuskan untuk pergi karokean melepas penat setelah
akhir-akhir ini kami semua sibuk PPL dan jarang ketemu. Kami juga kecewa dengan
hasil tes TOEFL kami yang lagi lagi ngak
lulus. Kami ingin melepaskan semua masalah yang kami hadapi tersebut. Berlima
Fibo, Kia, yani dan Yus…..kami masuk di NAV, di depan MP sekitar jam setengah
12. Kami memesan 2 jam untuk small room. Saat di dalam ruangan karaoke, kami
nyanyi sepuas-puasnya, sampai naik di kursi segala tanpa sadar kalau sebenarnya
itu di larang karena tentu akan merusak kursi. Tapi, apalah peduli kami, yang
penting kami happyyyiiiiiii……EGePe….ahahhahaa….:-D
Puas nyanyi sampai dua jam tak terasa sudah habis. Dengan
lagu PitBul sebagai penutup, kami keluar ruangan dan berjalan menuju MP di
depan NAV. Kami keliling di took accessories dan pakaian wanita. Melihat-lihat
sandal sepatu tapi tau-taunya sampai pulang n’ keluar dari MP kami hanya beli
accesorriess…..hehehehe..!!! Kia, Yani dan Fibo langsunng pulang di rumah
sedangkan saya sama Yus lanjut Ke KarLink dan MTC. Kami keliling lagi di sana,
mencari pakaian, sandal, casing BB, makan ice cream, dan tentunya tak lupa kami
menyantap roti terempuk yang ada di tawarkan di jalan yang menghubbungkan KarLink
dan MTC. Menjelang magrib baru lah kami selesai jalan dan pulang ke rumah.
Sekitar jam setengah 7 malam baru kami tiba dan langsung istirahat. Meski
sangat capek tapi saya masih menyempatkan diri unntuk makan malam dan cuci muka sebelum tidur. Asliiiii……kemarin
itu saya sangattt capeeekkkkkk tapi meyenangkan dan saya juga sangaaatttt
“hepiiiiiiii….”…yaaa……antara take a rest dan have fun, yang
seimbang…..hahahhahahaaa….!!!!!:-D
BTP, Wednesday, 8 March ‘12__9.11 a.m
Musibah Kembali Menyapa
Hari jumat, 9 Maret 2012, saya terbangun subuh2 dan langsung
mengambil air wudhu untuk menunaikan
shalat subuh. Usai shalat subuh, saya langsung mandi, pakaian, dan menyiapkan
barang2 yang mau saya bawa ke sekolah. Akan tetapi, saat saya siap mau
berangkat, tiba2 adek saya meminta saya untuk menunggunya. Kita berangkat
sama-sama saja karena sebentar lagi, dia juga akan berangkat ke kampus.
Yaa….saya pun menunggunya karena masih menungkinkan juga kalau saya berangkat
sama-sama. Mandi dan pakaiannya juga sebentar. Tak lama kemudian, kita
berangkat bersama dan tak lupa pamit sama ayus yang masih di rumah kerja tugas.
Sekitar jam setengah 8 kami berangkat, akan tetapi ngak sampai 500 m dari
rumah, saat motor belok di depan rumah bertingkat tak jauh dari rumah, tiba2 ban
motor lengser sedikit dan saya pun tak mampu menahan diri. Saya terjatuh dengan
sendirinya dari motor, sementara motor tetap jalan.melihat saya terjatuh dan
saya tak mampu bangun karena saya pusing, adik saya langsung menghentikan motor
dan menolong saya. Saat itu, saya sangat pusing dan tak mampu langsung bangun
dari posisi jatuh. Saya hanya mampu mengatakan “ astagfirullah al adzim”.
Setelah beberapa menit, baru lah saya duduk dibantu oleh adik saya. Dengan agak
pusing, saya langsung meraih handphone dan mengaktifkannya karena ingin
menghubungi Ibu Guru Pamongku di SMAGA. Akan tetapi, saya juga tak berdaya lagi
dan tak menemukannya. Akhirnya, adik saya langsung mengambil alih HP saya dan
menanyakan siapa nama beliau yang tersave. Tak lama dia mencari di daftar
kontak, dia pun menemukannya dan langsung menghubunginya. Setelah itu, dia
meminta saya untuk kembali ke rumah kalau sudah tidak pusing lagi. Dengan
tergopoh-gopoh, saya berusaha untuk jalan kembali ke rumah. Tak lama kemudian,
saya sampai di rumah dengan pakaian yang kotor karena pasir bercampur tanah dan
basah. Melihat saya sampai dengan pakaian begitu, ayus keluar dari kamar dan
menanyakan ada apa dengan kami. saya pun memintanya untuk membantu melepaskan
blazer dan jilbab saya yang kotor dan basah juga. Sementara, adik saya
mengatakan kalau saya terjatuh dari motor dan juga menghubungi orang tua saya,
memberitahukan juga kejadian tersebut. Saya pun terbaring, merasakan kesakitan
di kepala bagian kanan, telapak kanan dan kaki saya yang luka-luka ringan.
Namun, saya merasa kalau bahu kanan saya, tepatnya pertengahan pundak sakit
sekali padahal tak ada luka maupun
bengkak. Tapi, saat saya menggerakkannya, saya tak mampu menahan
sakitnya. Yaaa…..lengan kanan saya tak mampu digerakkan, saya kesulitan untuk
baring menghadap kanan dan menoleh ke kanan. Akhirnya, saya baring dengan
telentang dengan meluruskan tangan kanan ke bawah karena tak mampu di gerakkan
dan sangat skit kalau di rubah posisinya. Dan parahnya, saat saya baring, saya
tak mampu lagi bangun. Saya kesakitan, dengan susah payah saya berusaha bangun,
namun nihil. Saya tak mampu lagi bengun tidur sendiri. Adik saya pun
membangunkan saya dan menyuruh saya minum segelas air putih untuk menghilangkan
rasa kaget. Setelah itu, saya kembali baring dan menyuruhnya untuk ke kampus
saja tanpa menunggu saya.
Begitu adik saya pergi, ayus juga kembali masuk ke kamar
untuk melanjutkan mengerjakan tugasnya. Saya berusaha mengubungi teman2 dekat
saya. Saya menghubungi yani untuk menanyakan ada tidak tukang urut yang dia
tahu mampu menangani masalah saya tersebut. Dia pun menjawab telpon saya dengan
salam dan bertanya ada apa. Saya pun menceritakannya kalau saya terjatuh dari
motor dan kesakitan pada bahu, dan saya butuh tukang urut segera. Dia pun
mengatakan iya dan akan segera menemuinya. Pembicaraan pun saya akhiri. Tak
lama kemudian, dia kembali menghubungi saya dengan menggunakan nomornhya Yana.
Dia mengatakan kalau beliau ragu bisa menolong saya. Jadi, dia memutuskan untuk
segera menjenguk saya di BTP bersama Ari. Saya bilang kalau merepotkan Ari,
ngak usah tapi dia tetap bersikeras dan mengatakan tidak apa-apa. Saya pun
mengiyakannya dan mengucapkan terima kasih sbelumnya. Telpon pun saya tutup
dengan ucapan salam.
Setelah itu, saya menghubungi Yus untuk memberitahukan
kondisi saya. Karena pada hari itu, Yus tidak pulang dan bermalam di kozandnya
Fibho. Setelah menunggu beberapa detik, dia pun menjawab telpon saya. Saya
langsung mengatakan kalau saya kecelakaan. Namun, entah mengapa di saat
bertanya-tanya tentang kronologisnya dan luka-luka saya, saya tak mampu
menjawabnya dengan baik. Saya menangis dan tak mampu menjelaskannya dengan
suara yang baik. akhirnya, dia bilang, “Tunggu maka, pulang ka sekarang, jangan
maka mandi. Langsungka meluncur ke sana”. Saya pun menutupnya dengan mengatakan
“yaa….hati-hati”. Dalam hati saya, cukup mereka berdua saja yang tahu. saya
tidak menghubungi teman-teman saya yang lain. Tak lama kemudian, mama saya
menelpon untuk menanyakan bagaimana konndisinya, parah tidaknya, atau sekalian
pulang saja. Saya hanya bisa menjawabnya disertai tangis yang tak tertahankan
dengan mengatakan “Sakiiiitt,,,,maaaa….tidak bisa saya gerakkan lengan saya
karena sakit. Bagaimana caraku pulang, jauh, pasti kesakitan tong jaqiy di
jalan.” Setelah mereka tutup telpon. Beberapa menit kemudian, kiki datang dan
melihat saya baring dengan pakaian kotor. Dia langsung bilang, “ kenapa
ki,,,??? Kecelakaaa ki…??? Dimana??? Kapan??? Bagaimana ma ki??? Dengan
seadanya saya menjawab.
Tak lama kemudian, Yus datang. Dia langsung melihat saya dan
menanyakan dimana-mana saja yang sakit. Dia bilang sebaiknya kita ke ruumah
sakit saja, Yani menunggu di sana. Saya pun mengiyakannya dan saat itu juga dia
menghubungi taxi. Kami menunggu sampai waktu shalat jumat masuk, tak satu pun
taxi muncul. Dia pun menyuruh Ayus untuk keluar mencari Taxi, namun karena
hujan, kami pun menunggu hujan reda. Setelah agak reda, Ayus keluar dan
ternyata tidak ada taxi yang dia temukan. Karena dia haid dan mungkin bocor,
jadi dia pulang secepatnya dan tidak berjasil menemukan Taxi. Akhirnya, Yus
menghubungi kia, menceritakan apa yang terjadi dan meminta bantuannya untuk
mencari Taxi dan menjemput kami di BTP AF. Tapi, memang tidak ada, adanya di
bagian depan BTP dan tidak bersedia menjemput sampai di BTP bagian belakang.
Jalan satu2nya, kia menahan Taxi di depan SMP 30 dan meminta saya untuk
berusaha dibonceng saja sampai SMP 30. Yaa…saya bertiga Kiki dan Yus keluar
naik motor. Dengan menahan sakit, saya pun bersedia dibonceng keluar. Pakaian
saya, jangan di tanya, kacau sekali. Hanya pakai training biru SMANSA WTP,
kemeja putih dan tanpa jilbab. Rambut diikat ikal dan tidak rapi lagi. Kentara
kalau lagi sakit. Hmmmm!!!!!!!!
Saat sampai di perempatan di sekitar SMP 30, Taxi sudah
menunggu dan saya pun langsung masuk bersama Yus. Diikuti oleh Kia di belakang,
Taxi melaju dengan perlahan karena saya kesakitan kalau balap2 dan melalui
jalan yang berlubang. Begitu, angka di argo menunjukkan 9000an, kami sampai dan
turun tepat di depan pintu masuk ruang UGD Rumah Sakit Dr. Wahidin
Sudirohusodo. Akan tetapi karena kelamaan menunggu kami, Yana-Yani pergi makan
terlebih dahulu karena mereka lapar. Saat saya, duduk di tiang, saya melihat
Kia datang dari arah kiri setelah memarkirkan
motornya di tempat parkir, yang lumayan jauh dari pintu UGD. Kami
menunggu Yana-Yani bersama, namun karena kelamaan, akhirnya saya langsung masuk
tanpa daftar. Saat saya masuk, ditanya sebentar kenapa, dan di suruh tunggu
sebentar. Yus dan Kia disuruh untuk daftarkan saya terlebih dahulu. Saya pun
menunggu di dalam. Tak lama kemudian, ranjang yang akan saya tempati datang dan
saya langsung di dorong ke salah satu ruang tindakan, di sekitar pasien2 yang
lagi di tindaki. Tak lam kemudian, teman-teman saya Kia, Yana-Yani, dan Yus
masuk melihat saya. Dokter pun datang memeriksa saya. Menanyakan kronologis
kejadian, waktu dan tempat serta kesakitan dibagian mana. Hasil diagnose awal,
kemungkinan patah tulang Klatikula. Dia pun mengambilkan saya mitella dan obat
penahan nyeri karena menunggu pergantian shift baru ditindaki. Sambil menunggu
proses administrasi juga karena saya tidak akan ditindaki kalau administrasinya
belum selesai. Dia memasangkan mitella dan juga memberitahukan jalan keluar yang
biasa mereka tempuh untuk pasien yang mengalami luka seperti saya. Hanya ada
dua pilihan, “Konservatif atau Operasi”. Saya kaget seketika, tapi dia
menenangkan saya dengan mengatakan, “tapi tungguu kami foto dulu untuk
mengetahui kepastiannya”. Dokter tersebut meninggalkan kami. beberapa saat
kemudian, karena kami terlalu banyak di dalam, dia meninta sebagian dari kami
keluar. Teman saya juga meminta untuk membtalkan daftar secara umum dan
menggantinya dengan menggunakan askes. Akan tetapi saya lupa membawa identitas
saya semua, jadi Yus menghubungi Ayus untuk membwakan kami sekalian karena dia
juga mau keluar menuju kampus. Dengan susah payah dia mencari karena saya
menyimpannya di tempat yang berbeda semua. Kami pun menunngu lama baru
ditindaki karena proses administrasi yang lama. Sekitar jam 2 lewat, barulah
saya ditindaki. Saya di dorong teman2 ke ruang foto konvesional dan di minta
buka BraceHolder. Dengan segala taktik yang kami gunakan, saya membukanya
dibantu teman tanpa sarung, hanya dengan selendang. Setelah selesai, saya
diminta keluar dan menunggu dokter di depan pintu. Setelah selesai, saya
kembali di dorong ke tempat semula dan tak lama kemudian, hasil foro Ronsennya
datang. Walhasil…..Fraktur klatikula (Patah Tulang Bahu Kanan) dengan dua
patahan. Dokter pun meninggalkan kami.
satu-satunya hal yang membuat saya tidak nyaman di rumah sakit, pertanyaan dari
para Co.As. setiap ada Co.As yang lewat pasti mereka singgah wawancara saya
menanyakan berbagai hal. Sampai ada yang foto segala. “Huhhhffftttt….saya ini
pasien atau artis sih???”, gumamku dalam hati. Mereka menjadikan saya sebagai
narasumbernya, bahkan ada yang menjadikan saya dan luka yang saya derita
sebagai sample ujian.nya. sampai2 hasil ronsen saya dibawa dan tidak
dikembalikan.
Setelah beberapa menit istirahat, dokter pun meminta
persetejuan kami tentang bagaimana langkah selanjutnya yang mau saya tempuh
untuk menyembuhkannya. Seperti yang dokter sebelummnya ungkapkan bahwa di
bidang ortopedi hanya ada dua pilihan, konservatif atau operasi. Dokter
menginginkan saya menjalani operasi dan meminta persetujuan terlebih dahulu
dari pihak keluarga. Mendengar hal tersebut, dalam hati kecil saya terbersit
rasa tidak setuju dengan keputusan tersebut. Akan tetapi, bagi saya, semuanya
terserah orang tua, kalau mereka setuju saya operasi, saya akan menjalaninya. Dengan
segera saya menghubungi mama saya dan menceritakan saran dokter tersebut.
Ternyata, mama saya tidak setuju, dia menyuruh saya pulang dan balik ke Bone
untuk berobat secara alternative (tradisional). Sebelum saya menghubungi mama
saya, berdasrkan informasi dari Yus, Rudi, adik saya, juga mengatakan demikian.
Dia memberitahukan Yus bahwa jikalau dokter meminta untuk di operasi, tidak usah. Yahhh….tak satupun
keluarga saya setuju dengan jalan operasi. Well, saya pun meminta Kia dan Yus
untuk menghadap ke Dokter yang menangani saya untuk memberitahukan keputusanku
tidak menjalani operasi. Setelah lama meminta pada dokter, permohonan kami pun
dikabulkan. Dengan menandatangani surat pertanggungjawaban atas pasien dan
menyelesaikan administrasi serta tak lupa meminta obat, kami pun bisa pulang.
Menjelang magrib pun kami meninggalkan Rumah Sakit Wahidin. Saya bersama Yus
pulang dengan taxi seperti saat kami ke situ. Sementara Kia pulang dengan
motornya karena dia ke RS juga dengan motor.
Tiba di rumah, saya duduk sandar di dinding karena jika saya
langsung baring, saya akan kesulitan bangun. Tanpa bantuan orang lain, saya
tidak bisa bangun. Tak lama kemudian, Kiki datang dari kampus disusul Ayus tak
lama setelahnya. Saat saya istirahat, Yus membersihkan Kamar Mandi dan langsung
mandi karena sejak pagi dia belum mandi dikarenakan sibuk mengurus saya untuk
ke Rumah Sakit. Setelah mandi, dia langsung shalat magrib. Tak lama setelah dia
shalat magrib, terdengar suara ketukan pintu dari depan. Seperti biasanya, saya
tahu kalau yang datang itu adalah teman sekaligus sekampung saya, Sandi. Kenapa???
Ya…karena kalau dia yang datang, langsung mngetuk pintu tanpa mengucap salam.
Yus pun menyuruhnya lewat samping, dan ternyata dugaan saya tidak meleset.
Sandi datang bersama temannya, Adhar,
yang juga teman saya tentunya. Dengan pertanyaan “Ada apa denganmu?”,dia
memasuki rumah. Dia menanyakan tentang kronologisnya bagaimana semua itu bisa
terjadi. Saya pun menceritakannya dengan singkat dan mengatakan kalau semua itu
sudah menjadi takdirNya. Sementara kami cerita2, Yus pun meminta saya untuk
makan dan minum obat. Dia menyuapi saya meski sebelumnya saya meminta untuk
makan sendiri dengan tangan kiri. Dia tetap memaksa. Tak ketinggalan Sandi
membuat saya tertawa dengan niatnya untuk meminumkan saya dengan segelas air
karena Yus memintanya untuk mengambilkan segelas air minum untuk saya. Hmm!!! Setelah makan, saya
langsung minum obat. Sambil nonton, kami cerita2 berbagai hal sambil menghibur
saya.
Diluar dugaan saya, tiba2 terdengar suara motor dan singgah
di depan Rumah. Yaaa….Riska dan Fibo, teman sekelas saya yang tinggal di
sekitar kampus datang bersama dengan dua orang laki-laki yang sudah tidak asing
bagi saya. Fibo datang bersama K Chimeng, pacarnya dan Riska datang bersama
Jaya, teman posko sekaligus kordesnya saat KKN di Wajo. Sama dengan Sandi,
begitu datang mereka langsung menanyakan kondisi terkini saya dan bagaimana
semuanya bisa terjadi. Dengan penuh iba mereka mendengar jawaban saya dan
memberikan empati untuk saya sabar atas semua takdirNya. Tak lama kemudian,
mama saya datang yang dijemput Sandi di gerbang karena supir mobil tidak
mengantarnya sampai di rumah. Di susul oleh Rudi tak lama setelahnya. Mama saya
pun meminta Rudi untuk keluar sebentar membeli makanan untuk teman2 saya karena
di rumah lagi tidak ada makanan. Mama saya juga tidak membawa makanan karena
dia berangkat dengan perasaan yang tidak karuan. Dia tidak sempat lagi
mengingat untuk membawakan kami makanan ataupun kebutuhan hidup kami di
Makassar. Begitu datang, cerita dan mendengar kami bergurau tentang berbagai
hal sebentar, dia ke kamar untuk istirhat karena dia sakit kepala. Mama memang
tidak tahan naik mobil jauh. Karena cowoknya sibuk nonton bola sambil cerita,
tak terasa waktu menunnjukkan pukul 10 malam. Riska dan Fibo pun pamit karena sakit
perutnya kambuh dan terdengar juga akan turun hujan. Tak lupa juga mereka pamit
sama mama saya yang lagi baring di kamar. Dengan menitipkan doa untuk
kesembuhan saya dan salam, mereka keluar dari rumah. Beberapa menit kemudian,
Sandi dan Adhar juga pamit pulang. Meski searah, mereka tidak pulang bersamaan
karena kata Sandi, dia punya mantel kalau memang hujan turun. Heheheh…!!!!
Sepulang mereka semua, barulah mama saya bangun dan kembali
baring di depan Televisi. Kiki dan Ayus pun keluar karena saat teman2 saya
datang, mereka berdua sibuk OL di kamar dan mungkin juga karena agak malu
dengan teman-teman saya yang datang. Berhubung salah satu dari mereka, dia juga
tidak kenal. Sambil makan sisa makanan yang tidak dihabiskan teman2 saya, kami
duduk cerita sambil nonton. Tak lama setelahnya, saya pun istirahat dan baring
karena sejak datang dari Rumah sakit belum baring. Saya tertidur di situ
bersama mama saya. Rudi di ruang tamu, yus dan ayus di kamar, sementara kiki
keluar dan tidak pulang sampai saya terbangun di jam 4 subuh. Yaaa….saya
dibangunkan mama saya kalau kami jadi pulang subuhnya karena masih ada kursi
untuk kami. Saya pun dibangunkan mama
saya, mengambil barang pakaian PPL n Laptop, dan mencari celana untuk saya
pakai pulang. Saya tidak mampu lagi pakai jilbab. Mobil sudah menunggu di depan
rumah, saya pun pulang dengan membangunkan Yus terlebih dahulu. Subuh2
meninggalkan Makassar, sekitar jam 8 pagi kami tiba di kota Bone. Sepanjang
jalan saya menahan sakit, terlebih jika melewati jalan berlobang. Kami pun
diantar langsung ke salah satu rumah, di sekitar rumah supir mobil, yang bisa
mengobati patah tulang. Tiba di situ kami menunggu karena yang bersangkutan
sedang keluar ke kebunnya dan baru di jemput. Begitu datang, saya langsung di
obati. Tanpa peduli dengan tangisan saya, dia terus mengurut tulang saya.
Saking sakitnya, saya pulang tanpa baju. Dengan sarung, saya sampai di rumah
sepupu saya di apala. Sampai di situ, saya ngak langsung pulang karena sepupu
yang akan diminta untuk mengantar saya masuk ke rumah sedang keluar juga. Saya
pun segera makan dan minum obat. setelah sepupu saya datang, kami pun diantar
masuk ke rumah. Sekitar jam 11, kami sampai di rumah dengan selamat. Tentunya,
saya sangat kesakitan saat di perjalanan masuk ke rumah karena jalan yang kamin
lalui dari Apala sampai di rumah, berbatu dan berlubang. Jadi, lambat bagaimana
pun mobil, tetap akan goyang. Hmmm…LLL!!!
Benteng, Tuesday, March 20, 2012_9:37 a.m.
Hari-Hariku Selama Di Bone
Minggu pertama di Bone, saya jalani dengan penuh
penderitaan. Bangun dibangunin, makan di suapin, minum pun sampai pakai pipet. Saking
sakitnya lagi, seminggu baru bisa mandi. Itupun setengah mati dengan satu
tangan dan sangat pelan, tapi karena saya tidak tahan dan merasa gatal. Di saat
sakit seperti itu, jangan ditanya kebersihhannya karena jawabannya pasti
“tidak”. Mama saya begitu sibuk sampai jarang istirahat. Kenapa??? Dia sibuk
dengan persiapan supervisinya, mengurusi saya, dan juga mengerjakan segala
pekerjaan di rumah. Saya pun, mau ngak mau harus ditinggalin di rumah bersama
kakek saya yang dan tak bisa ngapa-ngapain kalau mama saya belum pulang. Kakek
saya tuli dan tidak kuat lagi, jadi tidak bisa mengurusi saya juga. Bapak saya
juga begitu, dia sibuk di sekolah dan di sawah. Akan tetapi, demi kesembuhanku,
dia harus pulang balik paccing-benteng 4x2 hari untuk menjemput dan mengantar
tukang urut yang menanganiku. Sejak saya di rumah, silih berganti keluarga
datang menjenguk saya setelah mendengar saya patah dan datang dari Makassar.
Mereka semua tidak datang dengan tangan kosong, tapi membawa sesuatu yang
mereka bisa dan pulang dengan menitpkan doa kesembuhan dan ungkapan “Baik2
yah!”.
Alhamdulillah, ternyata masih banyak keluarga yang mengingat
dan peduli pada kami. Selain keluarga, orang tua Yus (teman, sehabat, sekaligus
saudara saya) juga datang jauh2 dan merasakan jeleknya jalanan masuk ke rumah.
Itu untuk pertama kalinya beliau datang, jadi mereka sampai harus bertanya
berkali-kali baru bisa sampai di rumah. Hanya demi menjenguk saya, mereka rela
melakukan semua itu. Ya allah,,,,mereka memang begitu baik pada saya
sekeluarga. Hati mereka sungguh mulia telah menganggap kami juga sebagai
keluarganya. Sampai kapan pun jasa mereka, budi baik mereka, dan semuanya tak kan pernah bisa terlupakan dan ku balas.
Saya sungguh sudah sangat berhutang budi pada Yus dan keluarganya. Selain itu,
lewat jejaring social, pesan singkat (SMS) dan telpon, simpati, rasa turut berduka
cita dan doa dari teman-teman serta orang yang pernah ku kenal juga datang
silih berganti. Tak lupa jua ku ucapkan
rasa terima kasih buat mereka semua. Kalian semua teman baikKu…..Thanks a
lot…!!!
Minggu kedua, sudah ada sedikit perubahan tapi masih sering
terasa begitu sakit ketika digerakkan. Saya sudah bisa bangun dengan cara yang
tidak biasanya, makan sudah tidak disuapin tapi pakai tangan kiri, dan bisa
nulis serta ngetik sedikit2. Akan tetapi, akan terasa kaku, sakit dan bergetar
jika berlangsung dalam beberapa menit. Di minggu kedua ini, saya merasa kangen
pengen balik ke Makassar. saya rindu ke
kampus, rindu ngajar di SMA 3, rindu siswa2ku dan teman-temanku. Saya teringat
dengan semua hal tentang kuliah saya yang terbengkalai dan tidak tahu sampai
kapan saya menderita. Namun, saya tidak bisa ngapa2in. saya pun merasa putus
asa dengan semuanya. Saya merasa ingin kembali kepadaNya saja. Saya tidak
sanggup lagi menjalani semuanya. Ketika teman2 saya menanyakan perkembangan
kabar sikon saya, ku tak sanggup lagi menbalasnya. Saya bingung dan tidak tahu
lagi menjelaskannya dengan kata-kata. Tak jarang saya menangis karenanya dan di
saat teringat akan kuliah saya. Untuk mengobati kesedihanku, saya menghubunngi
teman jauh saya yang di Surabaya, Laynin Iftitaturrahman. Saya mnceritakan semuanya
dan berkeluh kesah kepadanya. Walhasil, dia berhasil membuat saya tersenyum dan
mengembalikan semangatku sedikit.
Terima kasih, cintaaaaaa……Titaaaa,,,I missss
youuuuuuuu….:-*….!
Di penghujung minggu kedua itu, ku juga merasa bahagia
karena dua orang teman dekatku sewaktu tinggal di asrama PMH dulu datang
jauh-jauh ke rumah. Walau harus melewati rintangan berupa jalan yang berbatu,
menyusuri sungai di pelosok kota Bone, Musfirah dan Nur ‘Afika tetap datang
untuk melihat kondisiKu. Itu juga untuk kali pertama mereka ke rumah, jadi
mereka sempat salah alamat tapi pada akhirnya sampai juga di rumah dengan
selamat. Mereka pun tak datang dengan tangan kosong, mmm….mkasih,
sayaaannggg..!! Kami pun cerita2 tentang mata kuliah dan berbagai hal lain
berhubung memang agak lama baru bertemu lagi. Sekitar dua jam meraka di rumah,
saat mama papaku tiba dari sekolah, mereka pun siap-siap untuk segera pulang.
Mereka agak buru-buru karena mereka punya rencana dan acara di tempat lain pada
hari itu juga. Lebih dari pada itu, di luar dugaan saya, K Arbi juga
menghubungiku dengan menggunakan nomor baru. Sebenarnya, dia menghubungi saya
hanya karena pengen mengetahui bagaimana kabar saya. Dia ngak tahu kalau saya
lagi sakit karena kecelakaan. Andai dia ngak menhubungiku, dia tak kan tahu.
Sebelumnya, saya pernah mau memberitahunya namun saya batalkan karena saya
pikir dia juga sudah lupa sama saya. Dia juga sedang sibuk dengan skripsinya
dan saya tak ingin mengusiknya dengan mengharapkan iba darinya. Dia kaget dan
tidak percaya dengan apa yang saya ceritakan. Dia pun menanggapinya dengan cuek
dan dengan candaan. Saya maklumi hal tersebut, lagian saya juga tahu kalau dia
memang begitu orangnya. Namun, mendengar saya kecewa dan patah semangat dengan
keadaan saya, dia pun menasehati dan memberiku semangat. Dia menguatkan saya
dengan sangat bijak. Yaaa….dia memang selalu bisa membuat saya tidak berkutik.
Terima kasih tiada tara untukMu, k BhiBi. Kk memang kk yang baik..!!
Memasuki minggu ketiga, ku merasa telah ada perubahan yang
berarti. Ku sudah bisa makan, ku sudah bisa shalat dengan berdiri, dan sudah
bisa digerakkan sedikit demi sedikit. Namun, ku merasa tak kuat lagi seperti
dahulu. Ku tak bisa lagi bekerja yang berat. Ku telah menjadi pribadi yang
rapuh. Ku merasa akan menjadi orang lemah selamanya dan mengkin hidup akan
kesulitan jika tanpa bantuan orang lain. Hal itu semua bisa terjadi mungkin
karena patahan kedua pertama tulang selangka tidak tersambunng lagi seperti
patahan yang satunya. Tapi, apa dayaku. Ku hanya bisa pasrah dengan takdir ini.
Ku harus menerima kenyataan pahit ini. Ku harus yakin kalau Tuhan tidak akan
membebani hambaNya dan akan selalu ada buat hambaNya. Dan tepat pada tanggal 1
april 2012, saya memutuskan untuk segera ke Makassar saja….!!!
BTP, 1 April 2012
Kembali Bertemu Dengannya (K Arbi n Family)
Minggu, 22 April 2012, seyogianya saya tak punya jadwal
kemana-mana tapi karena sehari sebelumnya, saya mendapat telpon dari Arkimah,
kemanakan saya yang kuliah di UNHAS. Dia mengundang saya untuk hadir dan
berkunjung dia acara selamatan “pindah rumah” di daerah Antang. Saya pun
mengiyakan jikalau saya punya waktu dan ada yang bisa antar kesana. Malamnya
pun saya sampaikan undangan tersebut sama adek saya, Rudi dan Alhamdulillah dia
punya waktu tapi mungkin agak siang. Di luar dugaan, pagi-pagi Arkimah kembali
menelpon minta konfirmasi jam berapa saya bisa datang. Saya bilang agak siang
karena Rudi ada acara di kampus. Mendengar saya berkata demikian, dia meminta
saya untuk keluar menunggunya di depan MTos saja karena dia mau pergi mengambil
barang di rumah sebelumnya. Sekalian barengan ke rumah barunya, katanya
singkat. Saya sempat ngeles kalau saya belum mandi jadi ntar lah, tapi dia nya
maksa. Katanya, buruan mandi karena dia juga baru siap2. Yaaa…..mau gimana
lagi, okay,,,saya segera siap-siap….!!!
Hampir jam 9, saya berangkat dari rumah dan kurang lebih 30
menit saya sampai di depan MTos. Tiba disana, telpon dari Arkimah kembali
menanyakan dimana posisi saya saat itu dan saya pun memberitahukan kalau saya
sudah sampai dan sementara menunggu di depan Manggala Trans. Sedangkan mereka
juga sudah On the way. Tidak lama setelahnya, mobilnya melintas di depan saya
dan memanggil saya dengan lambaian tangan dari kaca mobil. Saya pun segera
naik. Seperti yang saya duga sebelumnya, ternyata K Arbi juga datang, malah dia
yang bawa mobil. Hmmm….lama tak jumpa, akhirnya ketemu juga. Kami pun sama2
memasuki kompleks perumahan mereka di depan MTos fan hanya sekejap kami sudah
sampai. Untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di rumahnya itu.
Sesampainya disana, Ima, Anti, & Ulfi langsung membereskan barang2 mereka,
sementara K Arbi mengangkat dan menyusunnya di mobil. Selesai membereskan
barang2, mereka pun mandi kecuali K arbi. Setelah semuanya siap, kami pun berangkat
menuju ke rumah baru mereka. Ulfi, teman Anti di FK UH, yang tidak ikut pindah
juga mengikuti kami dengan motor dari belakang karena dia belum hafal jalan
menuju rumah baru tersebut. Kami ngak langsung ke Antang, tapi kami singgah
dulu berbelanja di RumahKu karena sebelum mereka berangkat dari sana ternyata
mereka memang diminta untuk singgah beli beberapa perabot Rumah Tangga. Setelah
semua barang yang kami butuhkan didapatkan, kami segera ke kasir dan
meninggalkan rumahKu menuju Antang.
Hampir sejam menyusuri jalan menuju BTN As Sabri Blok F2,
Antang, kami tiba di rumah dengan selamat. Kami lama dalam perjalanan karena
macet, biasaaaa…Makassar, tak pandang jalan kecil ataupun besar, tetap aja
macetttt…! Sampai di rumah baru tersebut, saya langsung memasuki rumah dengan
ucapan “SALAM”. Di ruang tamu, terlihat Dg. Hasba, sepupu dua kali saya yang
berdomisili di Kolaka karena mengajar di SMAN 1 Kolaka, yang tidak lain adalah
ibu dari Anti, kemanakan saya yang kuliah di FK UH. Melihat saya, dia langsung
mengatakan, “Yang ini mi anaknya pak Saleng dari Bone?”. Dengan senyum saya
menjawab, “Iye” dan tak lupa saya bersalaman serta pelukan dengannya. Ini
merupakan pertemuan pertama selama saya hidup di dunia ini. selain dia, di
ruangan yang cukup sempit itu juga ada Pg. Lamba, sepupu bapak yang juga
ayahanda dari Dg, Hasba beserta orang keluarga lainnya yang saya tidak ketahui
namanya. Baru sampai, saya langsung
disuguhi berbagai jenis makanan dan bercerita dengan kelurga yang baru lagi
ketemu. Saya hanya menikmati kue-kue yang ada, sementara makanan belum karena
menunggu adek saya yang masih dalam perjalanan. Setelah adek saya datang, duduk
dan berkenalan sebentar, kami langsung makan bersama.
Selesai menyantap menu yang ada, kami kembali duduk2 cerita
sambil menunggu tamu2 serta tetangga terdekat datang. Saya bantu mereka sebisa
saya karena saya sendiri belum kuat ngapa2in. Saya seharian di sana dan malah
sampai malam karena saat Ayus, serumah saya yang juga junior dari Arkimah
datang dan mengajak saya pulang bareng, K Arbi menghalangi saya. Katanya nanti
malam baru dia antar saya pulang ke BTP karena ngak ada helm. Saya pun
menurutinya karena memang bahaya juga.
Saat disana, tidak hanya sekali K Arbi mengejek saya malas
karena ngak bisa ngapa2in. Dia minta saya membantunya saat memasang gorden,
saya malah duduk. Yaaaa…karena memang saya capek karena sebenarnya saya pengen
baring tapi ngak enak. Jujur, ketemu dengannya saya ngak tahu apa yang saya
rasakan. Seharusnya saya senang karena baru ketemu lagi dalam waktu yang lama,
tapi kog rasanya biasa2 saja. Sama aja kalau ketemu dengan keluarga sendiri.
Faktanya, dia memang keluarga saya, tepatnya kemanakan saya. Malahan,,,,dia
panggil saya “tante” dengan santainya sambil senyum-senyum.
Malam pun tiba dan selepas shalat magrib, kami cerita2
sebentar di ruang tamu. Dg. Hamsin, Ayahanda K Arbi malah sempat bicara sama
bapak saya menanyakan kabar dan memintanya datang ke Makassar karena dia
meminta saya menelponnya. Setelah kerjaan K Arbi selesai, dia mandi dan siap2
untuk mengantar saya pulang. Akan tetapi, sebelum antar saya pulang, dia
diminta untuk mengantar keluarganya yang dari Bone untuk jalan2 keliling
Makassar. Jadi, mau ngak mau, saya harus ikut mereka dulu karena kalau ke BTP
dulu ntar kemalaman jalan2nya. Kami menuju pantai Losari tapi sebelum sampai di
Losari, K Arbi berbelok menyusuri Tanjung Bunga karena katanya sudah lama dia
ngak masuk kesana. Dalam candanya, dia berkata mau traktir saya di Trans Studio
tapi belum punya uang. Hmmm….ditraktir atau tidak sih saya ngak masalah karena
udah pernah masuk. Yang payah thu dia karena sekalipun belum pernah
menginjakkan kaki di dalam Trans Studio. Hahahaaa….. JJJ
Setelah puas menyusuri jalan dan melihat gemerlap kilauan
lampu2 di Tanjung Bunga, K Arbi pun berbelok pulang menuju Pantai Losari.
Sampai di pinggiran Anjungan Losari, mobil diparkir di sisi kanan jalan dan
kami pun turun. Disana, mereka memandangi laut dan kilauan lampu2, mendengar
keributan dan suara2 pengamen yang lalu lalang di area losari, dan tentunya tak
ketingalan foto-foto sebagai bukti kalau pernah ke Losari…hehehehe!!! Puas
dengan semua itu, kami menuju ke penjual “Pisang EPek”. Yaa….kami mau menikmati
manisnya pisang epe’ bersama di anjungan losari. Saya sama Ima, langsung pesan
5 porsi pisang epek rasa coklat. Akan tetapi, karena takut kemalaman, Ima
membatalkan untuk makan disitu dan minta dibungkus saja. Lama menunggu, kami
menerima pesanan dan bayar. Setelah itu, kami langsung pulang. Sebelum pulang
ke rumah mereka, K Arbi mengnatar saya pulang ke BTP. Sekitar jam 10 malam,
saya tiba di rumah.
Seharian bersama mereka, saya merasa senang. Yaaa…berkumpul
dengan kelurga memang selalu membuat hati merasa bahagia. Namun, saat disana
ternyata bapak Arkimah tidak langsung mengenali saya. Nanti setelah dia
memperhatikan adek saya, baru lah dia mencari saya padahal saya duluan datang
dari pada adek saya, Rudi. Dia sampai minta maaf karena tidak mengenali saya. Dia mengira saya hanya teman
kampusnya Arkimah. Aduhhhh…..ada yang beda dengan penampilan saya kaleee yaahh
tapi rasanya tidak ada, sama saja sperti sedia kala saat kami ketemu. Saya
maklumi hal itu, kan jarang ketemu. Ketemunya juga dalam rentang waktu yang
lama. Mungkin juga ingatan beliau sudah tidak begitu baik. Satu-satunya hal
yang sulit saya maklumi, yaitu saat K Arbi mengantar saya pulang. Sepanjang
perjalanan ke Tanjung Bunga, Losari, bahkan sampai di jalan menuju rumah. K
Arbi dan Imah selalu saja cerita tentang seseorang yang bernama Dian. Saat saya
dengar nama itu terlontarr dari mulut K Arbi, dalam hati saya langsung
terlintas kalau cewek yang bernama Dian itu pacar K Arbi sekarang. Saya sangat
yakin karena saya pernah membaca di FBnya kalau dia itu bertungan dengan Dian.
Jujur,,,,ntah mengapa hati rasanya ngak rela kalau K Arbi pacaran dengan orang
lain. Saya merasa sakit dan air mataku serasa ingin menetes seketika. Saya
hanya pura-pura ngak dengar, ngak tahu, apalagi komentar. Sampai-sampai saya dikira
tidur olehnya. Saya sebenarnya jengkel,,,,kenapa harus dia yang dicerita disaat
saya ada dan bersamamu….K Arbi seperti ngak merasa bersalah dan tega sekali
sama saya. Dengan susah payah saya menahan air mata, saya menata hati yang sedang
berkecamuk seketika. Dalam hati saya terbersit seketika, saya harus melupakan K
Arbi,,,mungkin saja dia masih menyayangi saya tapi bukan sebagai kekasih
melainkan sebagai tantenya. Rasa sayangku yang masih seperti dulu padanya tak
lagi berbalas seperrti yang saya inginkan. Ini lah jawaban doa-doaku, ku harus
mengakhiri semuanya. Ya allah,,,,,bantu aku untuk menyayanginya sebatas kasih
sayang tante terhadap kemanakan saja…pleaseeee…!!!! LLL
BTP, Tuesday, 24 April 2012_7,39 p.m
Tahap Demi Tahap Terlewati Dengan Penuh Perjuangan
Bulan Mei sampai dengan Juli merupakan bulan yang penuh
perjuangan bagiku. Di bulan Mei, saya menuntaskan PPL, mengumpulkan Laporan
PPL, dan lulus TOEFL. Tepat tanggal 15 Mei 2012, saya penarikan PPL dari SMAN 3
Makassar. Namun, sembari menjalani tugas mengajar di akhir masa PPL, saya juga
mengikuti TOEFL preparation karena nilai TOEFL saya belum mencapai target untuk
bisa lulus sarjana di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Dan Alhamdulillah,
setelah belajar selama tiga minggu dengan enam kali pertemuan mampu membuahkan
hasil yang maksimal. Nilai TOEFL saya berhasil melewati standar 500, yaitu 520.
Dengan perasaan bahagia, ku ucapkan terima kasih kepada kedua dosen yang telah
membimbing saya, yaitu mam Fitriani (Listening and Reading) dan mam Amra Aryani
(Structure). Di akhir bulan Mei juga, laporan PPL saya rampung dengan nilai
maksimal, yaitu A. Tak lupa juga ku haturkan terima kasih tiada terkira kepada
pihak SMAN 3 Makassar secara umum dan kepada Mam Akira selaku guru pamong saya
selama menjalani PPL. Meskipun saya hanya aktif mengajar selama kurang lebih
satu bulan karena saya mengalami kecelakaan, mam Akira tetap bijaksana dengan
keputusannya. Dia mengerti dengan segala yang terjadi pada saya. Padahal saya
pribadi menyangka bahwa saya akan mendapatkan nilai B karena saya berhalangan
hadir dalam kurung waktu yang lama. Hmmm…..thanks, mam!! J
Di bulan Juni, setelah merampungkan PPL dan lulus TOEFL,
saya melangkah ke proposal saya yang sudah saya awali di bulan Maret. Akan
tetapi karena sesuatu dan lain hal, terpaksa harus stop sementara waktu. Target
untuk bisa seminar sebelum penarikan PPL pun gagal. Namun, saya harus yakin
kalau di setiap kegagalan itu ada kesuksesan yang tertunda. Jadi, saya tidak
boleh patah semnagat sampai pada tahap itu saja. Dengan susah payah, saya
membangkitkan semangat saya kembali. Tiap hari kampus, saya melangkahkan kaki ke kampus. Meski terkadang kesehatan
tidak terlalu memungkinkan untuk keluar rumah, namun saya tetap memaksakan kaki
saya untuk melangkah. Itu semua harus saya lakukan untuk mencari referensi
teori dan konsultasi dengan dosen pembimbing saya. Kedua aktivitas itu bukanlah
aktivitas yang ringan. Kenapa??? Untuk bisa menemukan referensi, saya harus
masuk ke perpusatakaan, yang pegawainya sendiri tidak ramah dengan kami selaku
mahasiswa. Belum lagi, mereka itu tidak konsisten dengan aturan mereka sendiri,
yaitu waktu buka, istirahat, dan tutupnya. Tidak jarang mereka molor dari
jadwal yang ada. Dengan kata lain, tidak berjalan sesuai dengan jadwal yang
ada. Untuk konsultasi pun begitu, waktu konsultasi dari setiap dosen berbeda,
ada yang hanya menerima konsultasi di pagi hari, ada pula yang sebaliknya,
yaitu di siang hari. Tidak jarang juga mereka tidak sesuai dengan jadwal yang
mereka janjikan. Kita lah sebagai mahasiswa yang harus mengerti dan mengobankan
segalanya. Kita harus menunggu sampai waktu yang tidak jelas. Tenaga, pikiran,
waktu, dan materi harus kita korbankan untuk menyelesaikan semuanya. Dan
Alhamdulillah, setelah berjuang selama satu bulan lebih, ppada pertengahan
bulan Juli, tepatnya tanggal 19 Juli 2012, saya seminar proposal. Tepat dua
hari sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Meski nilai saya tidak sesuai dengan
yang saya harapkan, namun saya tetap bersyukur karena telah melewati tahap
tersebut dan bisa melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu penelitian. Dosen
pembimbig saya juga tetap menyemangati saya dengan mengatakan bahwa, “nilai ini
akan bertambah menjadi 3,8 setelah engaku memperbaikinya, silahkan lakukan
penelitian secepatnya”.
Amiiennn….Alhamdulillah…. JJJ
BTP, 4 Agustus 2012_11.56 p.m.
Kesedihan di Detik UltahKu Yang Ke-22
Dengan berakhirnya peringatan dirgahayu RI ke-67, maka
berawallah kebahagianKu. Yaaa….seharusnya begitu tetapi apa yang terjadi di malam
ini tidaklah demikian dan tidaklah
sesuai dengan yang saya harapkan. Perpindahan tanggal dari 17 ke 18 Agustus
2012, hanya berlalu tanpa kesan yang begitu mendalam. Malam ini, apa yang saya
harapkan belum juga kesampaian. Mungkinkah saya belum ditakdirkan untuk meraih
kebahagian setinggi itu??? Sebenarnya saya mengaharapakan seseorang yang sangat
saya sayangi setelah Allah and orang tua saya menjadi orang pertama yang
mengingat hari bahagia saya ini, menjadi orang pertama yang menyapaku di umur
yang ke-22 ini. Namun, harapan itu sirna, sapaannya tak kunjung datang. Padahal
saya sangat mengharapkannya sebagaimana niatnya yang sempat dia utarakan dua
hari yang lalu. Dia menanyakan tanggal lahir saya dan berniat untuk begadang
hanya untuk mengucapkan “selamat Ulang Tahun” buatku. Tapi kenyataan yang
terjadi saat ini sangat jauh dari yang saya harapkan. Ku tak tahu kenapa yang
terjadi seperti ini. Allahu Allam Bissawab….!!!
Kemanaki??? Ada apa denganTa??? Akankah kasih sayang tulus
yang saya harapkan ada sama kita??? Ya Allah, ku sungguh tulus mencintainya
karenaMu tapi apakah cinta yang kau hadirkan padaku ini tidak seharusnya ada???
Apakah ku masih harus merasakan cinta yang sepihak??? Tak bisakah ku
memilikinya??? Hmmm…..sejuta tanya dan keraguan muncul di benakku seketika. Tak
bisa kupungkiri kalau ku sangat merasa kecewa dan sedih malam ini. Tidak cukup
sampai di situ, dari sekian banyak orang yang saya sayangi, yang sudah saya
anggap sebagai saudara saya sendiri juga tak kunjung memberikan selamat dan
do’a atas bertambahnya umurku malam ini. Musfirah maharajuddin, teman sekaligus
sahabat dekat saya sejak mondok di PMH Biru, menjadi orang pertama yang
memberikan ucapan selamat kepadaku. Thank you so much, sayaaannnggg…you are the
bestFriend and sister for meee….!!! JJJ
@HSH (Bone)_18 Agustus 2012, 00.55 a.m.
Terlambat Karena Misunderstanding
Misunderstanding menjadi hal utama yang menyebabkan ucapan
selamat dan do’a dari remaja Brendit di Pising terlambat. Bahkan jika saya
tidak mengingatkannya, mereka akan menunggu dan memberikan ucapan selamat Ulang
Tahun pada tanggal 21 Agustus karena mereka pikir saya ultah nanti pada tanggal
21 Agustus. Hehehe…..aduuhh adek2.quw sayang….kog sampai misunderstanding githu
sih!!! Cerita yang agak lucu malah datang dari Uci’ yang mengatakan jikalau dia
sudah mengonsep kata-kata semalam sebagai ucapan selamat bagiku, akan tetapi
dia lupa mengirimnya. Dan dia baru ingat lagi malam ini. dia mengonsep
kata-kata itu juga karena kk’nya Rahmat memberitahukan kalau saya ultah tanggal
18 Agustus. Hehehe……uci…uci…..dasar tulalit yahh J!!!
Sebenarnya, saya tidak bermaksud akan memberitahukan mereka
semua sampainya mereka semua ingat. Akan tetapi, berhubung Ervhy sms jikalau
puasanya full dan otomatis hadiah yang saya janjikan padanya harus saya tepati.
Jadi, saya memutarbalikan cerita dengan meminta hadiah kepadanya karena saya
yang pas lagi ultah hari ini. Ehh….ternyata, diluar dugaan saya, dia dan Ridhel
beserta semuanya tidak tahu dan mengira nanti tanggal 21. Dia merasa bersalah
karena lupa tanggal ultahku dan merasa tersakiti dengan kata-kataku. Ridel pun
begitu, sangat dan sangat merasa tidak enak atas keterlambatan ucapannya.
Padahal sebenarnya tidak terlambat jie. Ya Allah…..saya hanya bercanda dek, tak
pernah terlintas di benakku untuk menyakiti orang-orang baik seperti kalian
semua. Saya juga tahu kalau manusia biasa itu tidak luput darj kesalahan dan
lupa. Saya memaklumi hal-hal semacam itu. Meskipun, sebenarnya saya memang
berharap kalian semua menjadi sebagai orang-orang terdekatku kembali menjadi
orang-orang yang pertama ingat akan hari ini. But,,, it’s oKay….Cerita yang
telah kalian ukir di detik-detik ultahQ yang ke-21 tahun lalu bisa menenggelamkan kesalahpahaman kalian hari ini.
Kesan mendalam telah kalian torehkan dalam hidupku tahun lalu dan saya tidak
akan pernah bisa melupakan itu semua.
Segala harapanku tahun ini memang tidak berjalan sebagaimana
yang saya inginkan. Target dan resolusi utama saya juga tidak tercapai, gagal,
dan tertunda. Harapanku di hari ini, detik-detik bertambahnya umurku juga tidak
seperti yang saya inginkan. Akan tetapi, dari semua kegagalan ini pasti ada
hikmah di dalamnya. Kebahagiaan itu pasti ada dan akan hadir jika waktunya
telah tiba. Tidak bisa kupungkiri juga kalau saya tetap merasa bahagia dan
senang dengan apa yang telah terjadi hari ini. Cerita dan alur peristiwa yang
berbeda ini juga memberikan makna dan kesan tersendiri bagiku. Doa dari orang-orang
yang menyayangiku tak pernah sirna dan selalu ada untukku, meski mereka tak memberitahuku. Terima Kasih
semuanyaaa… Luph u alL.. J!!!
@HSH (Bone)_18 August 2012, 11.34 p.m.
Berpacu Dengan Waktu (September_Oktober)
Bermula pada tanggal 3 september 2012, saya kembali
melanjutkan tahap penyelesaian studi saya. Setelah sukses pada seminar proposal
dan perbaikan diterima, tibalah saatnya melakukan penelitian setelah mengurus
jadwal dan tempat penelitian saat bulan ramadhan. Yaa…saya memilih SMA Negeri 3
Makassar sebagai tempat penelitian saya. Siswa kelas 2 yang saya pilih dua
kelas secara acak menjadi sample penelitian saya. Penelitian saya berlangsung
selama kurang lebih sebulan. Start di awal September dan berakhir di akhir
September.
Setelah, penelitian and proses pengumpulan data saya kelar.
Saya melangkah pada tahap pengolahan data. Namun, saya kembali harus bersabar
karena saya belum tahu secara keseluruhan mengenai program yang akan saya
terapkan pada analisi data yang telah saya kumpulkan, yaitu program SPSS. Saya
telah meminta bantuan sebelumnya pada saudara kembar teman dekat saya yang
bernama nuryani, yaitu nuryana. Akan tetapi, pada saat data saya telah
terkumpul, dia juga ada kegiatan yang tidak boleh diganggu. Jadi, saya sebagai
orang yang meminta tolong harus bersabar menunggu waktu yang tepat. Setelah dia
standby di rumahnya, saya pun mnedatanginya dan alhasil hanya butuh kurang
lebih 10 menit analisis data saya selesai. Alhamdulillah,,,sungguh di luar
dugaan. SPSS memang tepat sebagai program analisis satistika.
Setelah selesai menganalisa data saya, hasil daripada
penelitian saya pun sudah bisa disimpulkan. Saya kembali ke rumah melanjutkan
BAB V and BAB V beserta lampiran-lampiranya. Di akhir pekan minggu terakhir di
bulan September, skripsi saya sudah siap dikonsultasikan. Namun, dosen
pembimbing saya lagi lagi sibuk dan tidak punya waktu untuk menerima konsultasi
dari anak bimbingannya. Saya harus menunggu sampai memasuki bulan oktober.
Yaaa….mau gimana lagi, bersabar lagi sebagaimana sebelum-sebelumnya. Di saaat
itu juga, saya punya urusan penting di Bone. Saya diminta orang tua untuk ikut
daftar tunggu jamaah Haji dan orangnya harus datang. Mau ngak mau, saya harus
pulang. Hari minggu, 30 September 2012, saya dijemput sepupu saya di BTP dan
pulang ke Bone bersama. Besoknya, senin, saya seharian keliling instansi yang
menangani prosedur pendaftaran jamaah Haji, yaitu Bank Mandiri-PMI-Depag-Bank
Mandiri. Sekitar jam 2 siang kami pulang dan sampai di rumah sebelum jam 3,
namun sebelum jam 3 saya telah menghubungi mobil langganan untuk ke Makassar
lagi. Alhamdulillah…masih dapat tempat meski harus di belakang karena terlambat
daftar. Sekitar jam 5 lewat di sore hari saya kembali menuju ke Makassar dan
sampai di Makassar jam 9 malam. Sungguh sangat capekkk…!!!!]
Esok harinya, pagi-pagi saya meninggalkan rumah menuju
kampus untuk konsultasi skripsi saya. Sebagaimana jadwal yang beliau janjikan,
hari selasa pagi. Pada hari itu, saya diterima konsul dua-duanya dari
pembimbing saya. Dari pak Hasbi, saya akan diterima konsul selanjutnya pada
hari kamis pagi dan untuk Prof.Arif, saya diminta untuk datangi ahli statistic
di MIPA untuk menanyakan mengenai SPSS saya dan bisa melaporkan hasilnya
sesegera mungkin. Pada hari itu juga, saya menghubungi semua teman saya yang
bisa membantu mengenai hal tersebut dan Alhamdulillah dengan petunjuk seadanya,
saya memberanikan diri ke MIPA mejelang ashar ditemani YUS dan RISKA. Alhasil,
perjuangan tidak sia-sia, saya ketemu dengan dosen yang bersangkutan, a.n Pak
Zaky dan mendapatkan penjelasan dari beliau. Setelah itu, saya pulang dan
sesampainya di rumah, saya langsung melakukan step2 yang saya dapatkan dari Pak
Zaky. Namun, saya kembali menemui masalah saat saya mau menganalisa menggunakan
SPSS. Saya pun kembali menghubungi Yana untuk meminta pertolongan. Hanya saja,
malam itu sulit jadi esoknya sebelum ke kampus konsul, saya singgah di rumahnya
Yana dan Alhamdulillah kelar. Tanpa menunggu lama-lama lagi, saya ke kampus dan
menemui pak Zaky terlebih dahulu kemudian ke Pprof Arif. Yaaa…langkah yang saya
tempuh sudah benar namun belum di ACC pada hari itu juga karena memang BAB IV
& V, belum saya perbaharui. Beliau menjanjikan saya untuk ACC setelah
melengkapi semuanya. Besoknya setelah lengkap, saya ke Pak Hasbi terlebih
dahulu konsul dan berhasil d ACC, setelah Prof Arif datang, saya langsung ke
tempat duduknya memperlihatkan semuanya. Sebenarnya, masih ada satu hal yang
belum saya input, akan tetapi beliau setuju untuk ACC dan meminta saya untuk
melengkapi sebelum bagi undangan seminarnya. Ok Proff…!!!! JJJ
Yaaa….setelah keduanya ACC, saya pun langsung daftar pada
hari kamis itu juga. Namun, undangannya belum bisa jadi pada hari itu karena
tanda tangan yang dibutuhakan belum lengkap. Undangannya pun baru jadi esok
harinya. Karena pada hari Jumat itu, saya belum bawa print out skripsi saya
untuk saya bagikan. Jadi, undangan seminar hasil itu, saya bisa bagi nanti pada
hari seninnya. Pada hari senin, bertepatan dengan jadwal seminar hasilnya
Riska, undanganku pun berhasil saya bagi semua. Saya pun kembali ke rumah,
istirahat selama dua hari untuk mempersiapkan diri. Naahhh…pada malam rabu,
bersama kiki, saya keluar untuk berbelanja keperluan seminar esok harinya. Dan
pagi-pagi, pada hari kamis, 11 oktober 2012, kami keluar menuju kampus, naik
pete-pete. Jam 8:30, saya sampai di kampus dan situasi jurusan masih sepi.
Hanya ada beberapa orang mahasiswa, termasuk 2 orang teman saya dari kelas lain
yang juga seminar pada hari itu.
Pada hari itu, seminar saya tidak berlangsung tepat waktu
karena dosen-dosen pembimbing dan penguji saya, punya jadwal ngajar pagi pada
hari itu. Seminar saya baru bisa dimulai sekitar jam setengah 11. Seminar saya
berlangsung hampir sejam karena saya kembali mempresentasikan kembali semuanya
dan pertanyaan dari kedua penguji saya juga tidaklah sedikit. Tidak bisa saya
pungkiri kalau saya deg-degan pada saat itu dan juga kepanasan. Apalagi memang
di Reading Room sebagai tempat saya seminar memang belum dipasangi AC. Namun,
diluar daripada semua hal tersebut, saya bersyukur karena saya mendapatkan
nilai yang cukup memuaskan dibanding saat saya seminar proposal. Saya
mendapatkan nilai kumulatif 3.65, predikat A dengan beberapa perbaikan.
Hehehehe…!!! JJJ
Saat pulang kampus pada hari itu, saya langsung ke Agung and
MTC untuk membeli perlengkapan Ujian Meja saya selanjutnya. Saat sampai di
rumah, saya langsung membuka laptop dan mengerjakan perbaikan saya. Pada malam
itu, tidur saya hanya sekitar tiga jam karena saya memburu target, dan
berencana untuk konsul lagi besoknya. Namun, esok harinya saat saya dan yus
siap-siap mau ke kampus, tiba-tiba teman saya, Nunung BBM, katanya kampus
ditutup dan buka pada hari senin akibat daripada tawuran yang berlangsung bersamaan
di hari seminar saya. Awalnya, meski sedikit kesal, tapi saya masih bisa terima
karena hanya tertunda sehari. Tau- taunya hari ini, kembali ada keputusan PR1
ynag mengatakan bahwa mahasiswa parangtambung diliburkan daripada aktivitas
perkuliahan sampai pada tanggal 22 Oktober. OMG…..Kacau…Hancur…Rencana dan
target kembali meleset. Rasanya saya sangat tidak terima dengan keputusan
tersebut. Tapi apalah daya kami, hanya bisa menerima, berdoa, and berusaha
memetik hikmah yang ada dibalik semua ini. Tuhaannn….Ku hanya memohon,
izinkanlah saya membahagiakan orang tua saya di akhir thaun ini, dengan melihat
saya memakai Toga dan menerima penghargaan sebagai wisudawati
terbaik….Aaaamiiiinnnnn,,,…!!!
BTP, 13 October 2012_6.35 p.m.
Tahap Akhir
Setelah menunggu selama sepuluh hari, aktivitas kampus dan
perkuliahan kembali diaktifkan. Yaa….karena tawuran yang berlangsung tepat di
hari kamis bersamaan dengan jadwal seminar hasil saya, kampus UNM untuk sector
Parang Tambung diliburkan sampai tanggal 22. Meski seminar saya ngak tertunda
karena tawuran tersebut, namun saya tetap merasa dirugikan karena tawuran
tersebut. Kenapa???? Karena saya tidak bisa “perbaikan”. Saya harus menunggu
sampai tanggal 22. Oleh karena itu, target saya untuk “ujian meja” sebelum lebaran
idul adha harus diundur sampai setelah lebaran. Setelah mendapatkan persetujuan
perbaikan sebelum lebaran, akhirnya ujian meja saya bisa terlaksana pada
tanggal 29 Oktober 2012. Hanya sehari setelah lebaran, saya kembali e Makassar
untu mempersiapkan segalanya. Berkat bantuan teman-teman dan sahabat dekat
saya, ujian meja saya berlangsung dengan baik dan lancar.
Alhamdulillah,,,,meski harus berangkat pagi sekali membawa “parsel” yang agak
ribet berhasil terbalaskan dengan kepulangan bersama nilai yang cukup
memuaskan.
Demi memburu target, esoknya pun saya langsung meminta
perbaikan dan tanda tangan pengesahan skripsi. Berkat dukungan dan semangat
dari saudari terbaik saya, Yusniati, pada hari itu juga, urusan saya bisa
terselesaikan. Pada hari rabu esoknya pun, saya berangkat bersama Yuzi dengan
membawa 6 rangkap skripsi untuk di jilid. Sebelumnya, kami singgah untuk
memcopy surat surat yang akan kami lampirkan. Kemudian, kami berangkat menuju
“agung” untuk jilid skripsi. Sesampainya di Agung, kami menyusun rapi skripsi
yang akan kami jilid. Malangnya, ternyata dan ternyata kertas warna “ungu” yang
kami butuhkan sudah habis. Kami pun, berangkat menuju kampus dan menuju “citra”
untuk jilid. Esok harinya, saya berangkat dari rumah dan langsung menuju citra
untu mengambil skripsi dan langsung membaginya di kampus. Awal pekan
berikutnya, skripsi saya telah terbagi semua dan langsung mendaftar untuk
yudisium. Yudisium pun terlaksana pada hari senin, tanggal 12 november 2012.
Pada hari itu juga, saya mendaftar wisuda yang akan diadakan pada tanggal 12
Desember 2012. Saat itu, sepulang kampus, kami tidak langsung pulang ke rumah
masing-masing, melainkan kami pergi “have fun” di MP. Saya bersama Yusniati,
May Wahyuni Latif, Yuniarti, Fitriani Zaid, Riska Arnas, Sakiah Sirajuddin,
Ferawati, dan nunung Ardiansyah pergi ke MP untuk Makan Bersama di Solaria dan
Karoean di NAV. Malam itu, saya kembali dengan perasaan senang, puas, lega, dan
mengesankan. “Kebersamaan yang Takkan Terlupakan_Unforgetable Moment”.
At Home, Sunday, November 18, 2012_17.33
Ramah Tamah and Graduation Day
Tanggal 11 Desember 2012, terjadwal sebagai malam Ramah
Tamah daripada Fakultas Bahasa dan Sastra. Seperti pada Ramah Tamah sebelumnya,
Ramah Tamah kali ini juga diadakan di Grand Hotel Clarion, Makassar di Pinisi 2
Ballroom. Acara tersebut berlangsung dengan lancar dari pukul 19.30-21.30. Pada
malam Ramah Tamah tersebut, saya sangat bahagia. Hal ini dikarenakan oleh
beberapa hal, sebagai berikut.
Pertama, kedua Orang Tua saya datang dari kampong halamanKu
bersama Om saya hanya untuk menghadiri acara tersebut, selaku pendamping saya.
Hal ini adalah hal yang paling kunanti-nanti sejak saya berhasil diterima
sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Makassar. Bagaimana tidak??? Bapak saya
pernah mengatakan bahwa dia hanya akan datang ke Makassar ketika saya di
wisuda. Nah, malam Ramah Tamah ini merupakan rangkaian acara wisuda saya,
dimana di acara ini kami wisudawan/i resmi dilepaskan dari Universitas tempat
kami menimbah ilmu selama ini sekaligus menjadi perkenalan antara jajaran
Birokrat kampus dengan orang tua para wisudawan/i.
Kedua, di acara Ramah Tamah tersebut, saya termasuk dalam
kategori wisudawan/i terbaik, baik itu di tingkat Prodi Pendidikan Bahasa
Inggris maupun di tingkat Fakultas Bahasa dan Sastra. Saya terpilih sebagai
wisudawati terbaik ke-2 di tingkat Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan sebagai
wisudawati terbaik ke-3 di tingkat Fakultas Bahasa dan Sastra. Rasa haru dan
bangga akan prestasi yang telah saya raih selama menimbah ilmu di Universitas
Negeri Makassar terukir abadi di acara Rammah Tamah tersebut. Sungguh, hal ini
merupakan hal yang selalu kuharapkan terwujud sebelum-sebelumnya. Mengapa???
Karena ku sangat berharap bisa menbanggakan dan membahagiakan Orang Tua saya dengan
prestasi. Alhamdulillah…semuanya terwujud di malam itu, dua kali
berturut-turut, kedua Orang Tua saya naik ke Podium untuk mendampingi saya
menerima hadiah dan penghargaan atas prestasi yang telah saya raih tyersebut. Hmm….saya
merasa kalau malam itu adalah malam saya. Itu sudah SANGAT ISTIMEWA
bagiku,,,terlebih lagi, semuanya itu terjadi menjelang memasuki tanggal cantik
12-12-12. Waowww….Great Event for Me…All Praises due to ALLAH swt.! JJJ
Ketiga, moment tersebut merupakan moment yang tak terlupakan
bagiku. Kenapa??? Di moment itulah, saya bisa bertemu dengan semua orang tua
daripada teman-teman saya yang diwisuda bersamaan dengan saya, baik itu teman
dekat maupun teman seangkatan saya di English Education khusunya and Fakutas
Bahasa dan Sastra umumnya. Kami semua bisa saling menyapa dan mengenal secara
langsung.
Malam itu, saya pulang dengan penuh rasa bahagia bersama
dengan keluarga sahabat sekaligus saudari saya, Yusniati, S.Pd. Hehehe…kami
pergi dan pulang bersama dalam satu mobil, yaitu mobil keluarga yus, Ibu
Rosmini, yang juga datang ke Makassar dalam rangka menghadiri acara wisuda kami
berdua.
Esok harinya, saya bersama keluarga saya hanya tinggal di
rumah istirahat. Kami tidak jalan atau keluar seperti yus sekeluarga. Selain
karena memeng tidak ada kendaraan juga kami merasa capek dan mempersiapkan
tenaga untuk acara wisuda yang berlangsung selang sehari setelah Ramah Tamah.
Acara wisuda dibagi menjadi dua hari, dan untuk Fakultas Bahasa dan Sastra, di
wisuda pada tanggal 13 Desember 2012, yang jatuh pada hari Kamis.
Malam harinya, salah satu keluarga dari Bapak saya datang
dari Bone untuk menjemput Keluarga saya yang akan kembali ke Bone di hari
wisuda saya juga, tentunya setelah menghadiri acara wisuda saya di Amannagappa.
Mereka datang membawa mobil pribadinya dan mengajak OrangTua beserta Om saya ke
rumahnya untuk bermalam bersama. Yahhh…terpaksa, malam kedua orang tua saya di
Makassar tidak di rumah tempat saya tinggal selama di Makassar, melainkan di
rumah Om saya tersebut. Namun, esok harinya, keluarga saya tersebut menjemput
saya dan yus di Salon ELSE, tempat dimana saya di make-up dan langsung ke
gedung Amannagappa.
Tiba disana, kamtidak langsung memasuki gedung wisuda.
Melainkan, kami singgah dulu berfoto bersama untuk mengabadikan moment tak
terlupakan tersebut. Sekaligus menunggu sampai keluarga saya dan keluarga yus
ketemu. Berhubung kami semua tidak berangkat bersama, jadi, kami harus
berkumpul dulu sebelum memasuki gedung. Acara wisuda tersebut berlangsung
selama kurang lebih 3 (tiga) jam, dari pukul 8.00 sampai pukul 11.00. Setelah
acara selesai, saya dan teman-teman saya mengucapkan selamat satu sama lain dan
kembali ke rumah masing-masing untuk menggelar acara syukuran pada hari itu
juga. Saya bersama Yus menggelar acara syukuren sederhana di rumah kami di BTP.
Yus sekeluarga pun pulang duluan secara mobil mereka menunggu sampai acara
selesai. Sementara saya, baru menghubungi om saya untuk menjemput kami di area
gedung setelah acara selesai. Jadi, saya bersama keluarga saya harus menunggu
di depan gedung sabagaimana yang telah kami sepakati saat kami diantar. Menjelang
jam 12 siang, om saya pun datang dan kami pun langsung pulang ke BTP. Saat saya
sampai di rumah, yus sekeluarga sudah tiba di rumah dan catering yang kami pesan
pun telah datang.
Sambil menunggu teman-teman saya, kami semua makan bersama.
Tidak lama setelahnya, silih berganti teman saya dan yus, maupun teman ayus,
berdatangan. Kami bersyukur karena di acara syuykuran kami, sebagian besar
teman kami datang untuk mengucapkan selamat atas berhasilnya kami menyelesaikan
study S1 d Universitas Negeri Makassar selama 4 (empat) tahun lamanya. Teman
kelas saya, English Education D datang di sore hari, sementara teman saya
sesama Orang Bone, khususnya anak KEPMI Lapawawoi UNM datang di malam harinya.
Mereka semua menjadi tamu penutup karena mereka datang sekitar jam setengah 9
malam dan pulang jam 11 malam. Namun, teman terdekat sekaligus sahabat and
partner saya, Nuryani, menjadi teman yang paling terakhir pulang bersama
pasangannya. Alhamdulillah,,,,menu yang kami pesan, tidak sia-sia. Terima kasih
buat semua teman-teman yang telah datang memeriahkan acara syukuran sederhana
kami. Thanks a lot, friends…hehehe!!! JJJ
Ramah Tamah & Graduation Day is Unforgetable moment for
me….Love you Mom, Love you dad, Love you all, (Yus’ Family), and Love you all,
my friends and myBestFriends….Mmmmuuaaachhh…!!!! :-*
@BTP: Saturday, 22 December 2012_20.22 wita
Komentar
Posting Komentar