11 April 2014
Di
hari Jumat pagi, seperti biasa, saya bangun di saat waktu shalat subuh tiba.
Meskipun saya sebenarnya tidak shalat, saya tetap bangun dan langsung
beraktivitas. Saya membereskan barang yang berantakan disekitar tempat dimana
saya tertidur. Sebelum tidur, sekitar jam 2 malam, saya memang sedang packing.
Namun karena kecapean habis mengetik sepanjang hari, saya tidak mampu
menyelesaikannya dan saya tertidur pulas.
Setelah
membereskan barang tersebut, saya mengambil laptop dan merampungkan tugas
“Portfolio Discourse Analysis” dari Prof. Basri Jaffar. Begitu selesai, saya
langsung print out. Tak lupa juga, dengan tugas sebelumnya, yaitu “Review of
The Article”. Setelah semuanya ter’Print, saya mengambil sapu dan membersihkan
rumah.
Rumah bersih, tugas selesai, packing
beres,,,tibalah saatnya untuk mandi. Akan tetapi, karena adekku, Rudi, juga
lagi buru-buru, saya membiarkannya mandi terlebih dahulu. Sembari menunggu dia
mandi, saya teringat akan tugasku. Ternyata sampulnya belum ada. Saya kembali
mengambil laptop, bikin sampul dan mem-print-nya langsung. Selesai mandi, Rudi
laangsung pakaian, shalat dhuha, dan pergi. Saya tinggal sendiri di rumah
karena adek saya, Widya, sudah ke kampus terlebih dahulu.
Selesai nge-print, saya mandi dan pakaian.
Setelah siap, saya pun berjalan keluar di gerbang NTI dan mengambil pete-pete
yang kea rah BTP. Yahhh,,,,saya akan ke rumahnya Yus dan rencana akan singgah
menjilid di Foto Copy yang ada di dalam BTP. Akan tetapi, begitu saya sampai di
tempat FC dan menunggu pelayanan selama beberapa menit, tiba-tiba saja salah
seorang pegawainya mengatakan, “Bisa jaki menunggu?”. Saya langsung menjawab,
“Yaaa,,,saya mau menjilid antero, bisa?”. Tanpa jeda, pelayannya tiba-tiba
menggelengkan kepala dan mengatakan, “Tidak.”
Mendengarnye mengatakan demikian, tanpa
menunggu lama, saya meninggalkan tempat tersebut dan langsung mengambil
pete-pete yang menuju keluar. Saya ingin ke daerah sekitar UNHAS mencari tempat
penjilidan yang menerima jilid antero. Saya singgah di tempat dimana sebelumnya
saya pernah menjilid antero. Namun, karena lagi banyak pesanan, untuk sementara
dia juga tidak melayani jilid antero. Saya pun menyeberang kembali ke FC Abdi
Agung. Alhamdulillah, di tempat itu bisa. Saya hanya menunggu selama beberapa
menit, hasil jilid saya kelar.
Selanjutnya, saya pulang ke BTP kembali
karena saya akan ke rumahnya Yus. Sesampai di rumah Yus, Yus masih sementara
packing. Tugasnya sendiri belum beres. Saya pun langsung menanyakan sandal
[wedges] yang sudah dipinjamkan olehnya. Begitu saya tes, tepat sekali,
sendalnya cocok. Mendengar kalau tugas saya yang sudah saya jilid, Yus pun
kembali pada tugasnya. Merampungkan bagian akhir, yaitu references dengan
melihat file “reference” saya. Setelah selesai, dia langsung print-out. Print-out pun kelar, tinggal di jilid.
Dia kembali merampungkan packing'nya. Saya
juga mengganti tas saya dengan ransel,nya Rudi yang agak besar. Namun
sebelumya, saya membersihkannya dahulu karena sudah bertahun ngak terpakai.
Debunya dimana-mana. Kami packing bersama juga sekalian fitting baju pesta yang
akan kami kenakan di acara wedding kak Acca di Bantaeng. Yus memberikan saran
tentang jilbab mana yang cocok untuk saya pakai dan bagaimana cara memakainya.
Selesai ber’tutorial, Yus mengatakan kepada saya untuk tidak khawatir karena
dia akan membantu saya memakai jilbab di hari H. hehehe!!!
Setelah
semuanya beres, saya pun keluar di depan TV. Saya baring sambil nonton
TV. Saya baru makan sekitar jam 3 sore bersama dengan Yus. Saya makan Indomie
Goreng, Yus makan Intel. Karena mengantuk, begitu selesai makan, saya kembali
baring. Sekitar jam 4 lewat, adek saya, Wiwi datang dan langsung duduk baca
buku depan TV. Saya tetap di pembaringan saya. Menjelang magrib, dia keluar
bersama Yus pergi menjilid, sekaligus membawakan Munzir uang panjar untuk mobil
rental yang akan kami pakai ke Bulukumba.
Tepat setelah adzan magrib, mereka pun
datang. Di saat mereka datang, saya sementara mandi di WC. Sementara sebelum
saya masuk WC, saya mem-palang pintu, jadi mereka berusaha membuka pintu
sendiri. Lima menit kemudia saya keluar dari WC. Saya langsung siap-siap. Yus
pun masuk mandi, begitu Wiwi selesai berwudhu. Di saat Wiwi sedang shalat, Kiki
pun datang. Dia kaget karena dia mengira kami sudah berangkat. Yah, rencana
awal kami memang akan berangkat sebelum magrib. Namun, karena sesuatu dann lain
hal, keberangkatan ditunda sampai jam 8 malam.
Selesai berpakaian, Yus pun selesai mandi.
Dia juga langsung siap-siap. Sementara kami siap-siap, Telpon-BBM-SMS dari
teman yang lain datang silih berganti, bahkan overlaps. Belum selesai yang
satu, yang lainnya datangg. Ada juga yang tidak bisa dihubungi. Ada juga yang
sudah menunggu di kampus dan hampir putus asa menunggu. Ada juga yang terancam
batal karena desas-desus “daerah texas” yang ada di Jeneponto. Katanya sih,
sangat berbahaya jika kita melintasi daerah itu kemalaman. Hmmm,,,,benar-benar
mengganggu kami yang sedang pakaian. Tapi, so far, semuanya juga kelar.
Kami berangkat diantar oleh Kiki dan Wiwi.
Yus diantar sama Kiki, sementara saya diantar oleh adek saya sendiri, Wiwi.
Kami singgah tepat di pertigaan sebelah kanan Polsek Tamalanrea. Kami menunggu
Munzir disitu. Kami menunggu agak lama juga, sekitar setengah jam lebih. Begitu
Munzir datang, kami langsung menuju ke tempat dimana kami order jacket. Selesai
ambil jacket, kami ke rumah Munzir sebentar. Dia ingin ganti baju dan mengambil
pakaian.
Tak lama kemudian, kami berangkat menuju
kampus, di Pasca dan tak lupa kami singgah mengambil Chandra yang telah menunggu
lama di depan took pakaian “SOGO”. Kami menuju kampus lewat Urip, sebelum belok
ke Pettarani, kami ke rumah Ola untuk menjemputnya juga. Setelah menjemput Ola,
kami langsung ke kampus dimana beberapa teman yang lainnya sudah menunggu
selama berjam-jam. Yahhh,,,beginilah jika kami akan ke suatu tempat rombongan.
Jangan harap bisa tepat waktu, pasti selalu “ngaret” alias “molor”. Kami
janjian berangkat meninggalkan Makassar jam 8, tau-taunya jam setengah 10 baru
ngumpul di Pasca. Begitu ngumpul, tak serta merta langsung berangkat. Kami
bertukar tempat seperti yang sudah diatur sebelumnya. Namun, karena ada yang
tidak setuju, perdebatan tentang tempat duduk terjadi selama beberapa menit
lagi. Keputusan akhirnya, juga sama seperti yang sudah diatur sebelumnya. Saya
satu mobil bersama Yus, Anti, Kiki, Sari, K’ Ippank dan Abdi. Sementara di
mobil yang satu, ada K’ Eka, k’ Rahma, K’ Leo, Ola, Chandra, dan Munzir.
Hehehe,,,It’s our class, always discuss about everything before make
decision!!!
Sekitar jam 10 lewat kami meninggalkan
Makassar karena sebelum memasuuki Gowa, kami singgah memesan makanan di KFC.
Kami berjalan beriringan memasuki kabupaten Gowa. Sampai ketemu Mia, yang
dijemput di Sungguminasa, kami masih saling melihat satu sama lain. Akan
tetapi, beberapa menit kemudian kami kehilangan jejak mobil yang dibawa oleh
Munzir. Kami pun singgah sebentar di rumah Abdi untuk buang air kecil sekaligus
mengganggu Fia. Kami dibukakan pintu oleh mamanya Abdi karena kebetulan memang
belum tidur. Katanya sih, beliau habis nonton acara “Dangdut Academi”. Sejenak
bersama K’ Ippank dan Kiki, kami duduk bercerita dengan mamanya Abdi. K’ Ippank
menanyakan tentang saudara-saudara Abdi, yang ternyata Abdi itu anak pertama
diantara lima orang bersaudara. Hmmm,,,tanpa disadari, kami satu mobil semuanya
anak pertama loh. Hehehe
Anyway, ternyata tak hanya Fia yang kami
ganggu, tapi juga mamanya. Hehehe! Kami pun tidak tinggal berlama-lama, kami
segera pamit setelah yang mau buang air kecil, selesai. Kami pun melanjutkan
perjalanan dan beberapa menit kemudian setelah ditelpon K’ Eka, kami ketemu
kembali dengan mobil yang satunya.
12 April 2014
Menjelang tengah malam, kami melaju kembali
menyusuri Kabupaten Takalar. Tak lama kemudian, kami memasuki Kabupaten
Jeneponto. Kami melintasi Kabupaten Jeneponto kurang lebih 2 jam. Kami juga
melewati kawasan yang dianggap texas itu dengan baik tanpa hambatan.
Alhamdulillah, apa yang kami khawatirkan sebelumnya, tak terjadi. Kami memasuki
Kabupaten Bantaeng sekitar jam 1 lewat
dan memasuki Kabupaten Bulukumba sejam selanjutnya. Kami tiba dengan selamat di
rumah K’ Rya_Ray sekitar jam setengah tiga subuh.
Begitu sampai, kami langsung bongkar
barang-barang kami. Mengambil jacket kami masing-masing dan makan. Beberapa
diantara kami ada yang sudah sangat kelaparann, jadi kami langsung menyantap
makanan yang sudah disediakan oleh tuan rumah, K’ Rya. Selesai makan, satu
persatu teman-teman langsung istirahat. Sementara saya, K’ Eka dan Abdi, tidak
tidur sama sekali. Hanya sempat merebahkan badan.
Begitu memasuki waktu subuh, K’ Eka
membangunkan semuanya karena kami akan berangkat ke Bira. Rencananya kami akan
melihat SunRise, namun tidak kesampaian. Secaraaa,,,semuanya masih butuh tidur,
belum bisa bangun dan siap-siap dengan cepat. Belum lagi, makanan sudah
menunggu, yaitu Teh manis hangat beserta Kua Bolu dan Pisang Goreng. Meski ngak
mandi, tetap saja butuh waktu sejam lebih untuk prepare. Setelah menyantap menu
sarapan pagi, kami pun berangkat. Sekitar jam 7 pagi, kami berangkat menuju Pantai
Bira.
Kurang lebih sejam perjalanan, kami sampai
di Bira. Sekitar jam 8 kami memasuki kawasan Pantai Bira tanpa membayar tiket
karena K’ Rya punya relasi yang kerja di kantor pariwisata Kabupaten Bulukumba.
Kami pun masuk dan pakir tepat di depan tangga turun ke pantai.
Begitu turun dari mobil, kami langsung
turun ke pantai dan foto-foto. Kami berfoto-foto selama 30 menit di pinggir
pantai. Setelah itu, kami naik dan ke arah kanan. Kami berfoto-foto di pinggir
tebing sekitar setengah jam juga. Setelah puas, kami meninggalkan Pantai Bira
jam 9 lewat. Kami selanjutnya menuju ke Perkebunan Karet. Namun sebelumnya,
mobil yang saya tumpangi, mencari tempat yang bisa disinggahi lagi berfoto.
Kami pun singgah di tempat seperti kebun kelapa gitu dan berfoto. Hanya saya
bersama Yus, Mia, dan Anti yang berfoto. Abdi jadi potografer’nya. Sementara K’
Ippank dan Kiki hanya turun duduk di belakang mobil. Sari sendiri tetap stay di
moobil. Tak lama kemudian, kami menuju
ke pertigaan masuk ke perkebunan karet karena K’ Eka bersama mobil yang satu
sudah menunggu disana.
Begitu ketemu, kami menyusuri jalanan masuk
ke perkebunan karet bersama. Namun, kami sampai di perkebunan karet dan
kehilangan jejak mobil yang satu. Sepertinya Munzir balap di jalanan jelek
sehingga tak terlihat oleh Abdi. Begitu kawasan perkebunan karet hampir kami
lalui, kami menelpon K’ Eka. Ternyata, mereka berbelok memasuki kawasan
perkebunan. Kami pun mutar balik dan belok dipembelokan yang K’ Eka maksud. Tak
lama kemudian, kami leihat mobil mereka terparkir di pinggir jalanan. Kami pun
singgah dan turun dari mobil. Lagi-lagi, Sari tidak ikut turun. Mia juga
demikian. Sementara saya bersama Yus, Anti, Abdi dan K’ Ippank turun dari mobil
dan berfoto-foto di jalanan.
Sebenaranya kami tidak bebas berfoto karena
sedikit ada kendaraan yang lewat dan mereka balapan. Areanya juga turunan sih,
jadi kendaraan melaju dengan cepat. Begitu kami mendengar klakson, kami minggir
lagi. begitu hilang kami ke tengah jalan lagi. hahaha,,,bandel yah kami!!!
Sekitar jam 10 lewat beberapa menit, kami
pun meninggalkan perkebunan karet. Kami pulang menuju rumah K’ Rya. Tepat jam
11, kami sampai di rumah kembali. Begitu sampai, ada yang langsung istirahat,
ada juga yang langsung makan, dan ada juga yang langsung mandi. Setelah
semuanya makan, kami silih berganti menyetrika. Begitu masuk waktu shalat
dhuhur, kami semua siap-siap untuk pergi ke acaranya K’ Acca di Bantaeng. Kami
kaum perempuan memang sangat ribet jika mau ke undangan. Butuh waktu berjam-jam
untuk dress-up dan make-up. Hehehe
Sekitar jam 2 siang, kami berangkat menuju
rumah K’ Acca di Bantaeng. Alhamdulillah, kurang lebih sejam perjalanan, kami
sampai dengan selamat. Kami langsung masuk ke rumah K’ Acca karena kedua
mempelai adanya di dalam rumah. Tidak seperti acara pernikahan pada umumnya,
acara tersebut sepertinya sederhana saja. Mereka menerima tamu di dalam rumah
saja. Setelah mengucapkan selamat kepada kedua mempelai, kami keluar untuk
menyantap makanan yang telah disediakan. Makanannya tersedia di teras rumah K’
Acca dengan seorang pelayan yang melayani kami, memberikan piring.
Setelah mengambil makanan sesuai selera
kami masing-masing, kami ke depan, di pelaminan, mengambil tempat duduk. Kami
makan bersama satu rombongan. Selesai
makan, hal penting yang tak terlupakan adalah foto-foto. Kami berfoto
ria sampai memasuki waktu azhar. Begitu azhar masuk, sebagian dari kami yaitu
kaum laki-lak, meninggalkan pelaminan dan menuju ke tempat shalat, untuk shalat
azhar. Sementara kami, perempuannya hanya stay di pelaminan karena kami agak
sulit untuk berganti pakaian lagi.
Mereka selesai shalat azhar, kami juga
sudah puas berfoto, hehehehe. Kami pun kembali masuk ke rumah K’ Acca, duduk
sejenak dan langsung pamit. Kami tidak langsung pulang begitu keluar dari rumah
K’ Acca, melainkan ke pantai Seruni. Sebagian besar diantara kami tidak peduli
dengan kostum yang kami kenakan. Mereka turun, jalan dan berfoto-foto di Pantai
Seruni dengan kostum Pernikahan. Saya bersama Yus dan K’ Rya yang ngak PD
dengan pakaian yang kami kenakan, memutuskan untuk berganti pakaian di mobil.
Di mobil yang satu juga, K’ Eka, K’ Rahma dan Ola juga berganti pakaian sebelum
turun dari mobil.
Begitu selesai ganti pakaian, kami pun ikut
gabung dengan mereka semua. Lagi dan lagi, kami asyik berfoto-foto di Pantai
Seruni. Menjelang magrib, kami memutuskan untuk pulang. Kami meninggalkan
Pantai Seruni dan kembali ke rumah K’ RyaRay di Bulukumba. Sementara rombongan
mobil yang satu masih tinggal di Pantai Seruni sampai menjelang isya karena
mereka terlanjur memesan makanan dan tidak bisa dibungkus. Kami tiba di rumah
K’ Rya sekitar jam 7 malam. Kami semua langsung ganti pakaian dan mandi. Kami
mandi secara bergantian. Sehabis mandi, semua sibuk dengan aktivitas
masing-masing. Ada yang istirahat, ada yang transfer2 foto dan ada juga yang
kerja tugas mata kuliah “Discourse Analysis”. Hmmm,,,,tidak di Makassar, tidak
di Bulukumba,,,,malam minggu tetap dengan aktivitas yang sama, yaitu kerja
tugas. Hahaha
Lain halnya dengan saya, saya merasa sangat
lelah. Selesai mandi, saya langsung baring di depan TV dan tepar. Sebelumnya,
saya memang belum pernah tidur, ttidak seperti dengan teman-teman yang lainnya.
Mereka pun membiarkan saya istirahat dan tidakmembangunkan saya, untuk makan
malam sekalipun. Saya juga tidak melihat teman-teman rombongan mobil yang satu
pulang ke Makassar. Yah,,,,malam itu, rombongan mobil yang satu harus kembali
ke Makassar, tidak bermalam lagi di Bulukumba seperti rombongan mobil yang saya
tumpangi karena K’ Eka lagi ada masalah yang sangat urgen. Saya terbangun dari tidur saya sekitar jam
10. Di saat saya bangun, beberapa teman yang tinggal, sudah tertidur. Ada juga
yang baru mau tidur dan ada juga yang masih cerita-cerita di ruang tamu sambil
kerja tugas. Melihat saya telah bangun, K’ Rya dan teman-teman yang lain,
menyuruh saya pergi makan karena mereka semua sudah makan malam di saat saya
tertidur. Saya pun melihat menunya dan sepertinya saya tidak begitu suka.
Akhirnya, saya hanya meminta “mie instant” dari K’ Rya. K’ Rya pun memberikan
beberapa saya pilihan rasa dan saya
memilih rasa soto. Saya hanya makan “Mie Siram” malam itu. Alhamdulillah, itu
mengenyangkan bagiku.
Selesai makan, saya langsung gabung dengan
teman-teman yang ada di ruang tamu yang sebagian besar masih kerja tugas. Waktu
berlalu, satu persatu diantara mereka selesai. Namun, tak serta yang selesai
langsung masuk tidur. Malam itu, K’ Ray sempat mencoba “menhipnotis” Anti dan
Yus. Sedikit-sedikit, kami tertawa karena lucu layaknya yang sering kami lihat
di TV. Akan tetapi, hanya Anti yang berhasil, sementara Yus, tidak berhasil.
Begitu jam menunjukkan pukul 12 malam, K’ Rya, Yus dan Anti, masuk tidur.
13 April 2014
Lewat
tengah malam, tersisa saya bersama K’ Ippank, K’ Ray dan Abdi di ruang tamu.
Mereka bertiga masih sibuk kerja tugas. Mereka sharing satu sama lain,
menyampaikan isi pemikian masing-masing tentang tugas tersebut. Saya
mendengarkan dan kadang-kadang membenarkan dan atau menyampaikan apa yang saya
ketahui juga. Begitu K’ Ippank dan K’ Ray selesai, mereka langsung siap-siap
tidur. K’ Ray masuk ke kamar, sementara K’ Ippank hanya tidur di tengah ruang
tamu dengan kipas angin di bawahnya karena memang panas sekali malam itu. Saya bersama
Abdi di depan laptop masing-masing. Saya sibuk main sosmed, sementara Abdi
masih dengan tugasnya.
Tak
lama kemudian, Sari keluar duduk di teras dan juga kerja tugas begitu Abdi
selesai. Alhasil, tersisa saya dan Sarri yang masih melek. Abdi juga langsung
tidur di sekitar tempat dimana dia kerja tugas sebelumnya, yaitu di ruang tamu.
Lebih tepatnya, di dekat pintu rumah. Sari pun menyelesaikan tugasnya. Kami
tidak banyak cerita satu sama lain. Saya asyik dengan aktivitas saya sendiri.
Begitu tugasnya selesai, Sari masuk ke dalam mengambil bantal dan selimut dan
tidur di dekat Abdi. Hmmm,,,,diluar dugaan saya, Sari memutuskan untuk tidur
bersama Abdi malam itu. Seakan dia tidak melihat saya yang ada di depannya, dia
melakukan hal seperti itu, yang tidak seharusnya dilakukan, seperti tanpa rasa
berdosa. Astagfirullah al Adzim!!!
So
far, saya hanya menutup mulut melihat sesuatu yang belum pernah saya lihat
sebelumnya. Saya kembali asyik dengan laptop saya dalam keheningan malam. di
pertengahan tidurnya, tiba-tiba, K’ Ippank terbangun dan juga melihat mereka
berdua. K’ Ippank sempat mangatakan, “Pemandangan indah,Agus,,,bagusnya di
foto!”. “Hmmm,,,,Kita saja yang foto kak, saya sudah melihatnya dari tadi dan
tidak berniat mem-foto-nya.” Setelah itu, K’ Ippank tertidur kembali, sementara
saya masih melek-melek juga sampai waktu subuh tiba. K’ Ippank bangun begitu
mendengar mesjid berbunyi dan kembali melihat mereka berdua masih bersama. Kami
“No Comment” lagi. Beberapa menit kemudian, satu per satu teman bangun. Langsung
shalat subuh dan mandi secara bergantian. K’ Rya pun juga bangun dan langsung
memasak menu sarapan, sementara kami sibuk berpakaian. Selesai masak, K’ Rya
masuk kamar dan meminta kami semua untuk sarapan. Kami pun mengatakan “Iye
kakak!”
Selesai
pakaian, kami pun mengangkat barang-barang kami semua keluar dan langsung
sarapan bersama. Sarapan terakhir kami di rumah K’ RyaRay sebelum kembali ke
Makassar lagi . Sementara kami makan,
K’ Rya dan K’ Ray baru siap-siap. Jadi, mereka sarapan setelah kami semua
selesai. Gantian yahhh,,,hehehehe
Sekitar
jam 7 pagi, kami meninggalkan rumah K’
Rya menuju Bili-bili. Kecuali K’ Ray yang naik motor, kami semua yang lainnya
naik mobil. Karena agak macet setiap kali ada pasar, entah itu di Jeneponto,
Takalar maupun di Gowa, kami lama dalam perjalanan. K’ Ray sampai dua jam lebih
cepat daripada kami. K’ Ray dan K’ Eka bersama rombongan yang dari Makassar,
terus-terusan menelpon menanyakan keberadaan kami. Dalam perjalanan dari
Bulukumba ke Bili-bili, kami sempat singgah tiga kali. Pertama, singgah belanja
di Jeneponto; kedua, singgah nge’print di depan Mesji Agung Takalar; dan yang
terakhir singgah menjilid di daerah Gowa. Sekitar jam 12 siang, kami sampai di
Bili-bili dengan selamat.
Begitu
sampai, acara atau kuliah pun dimulai. Pertama, Prof meminta kami untuk
memperkenalkan diri masing-masing. Perkenalan dimulai dari kelas kami, kelas A.
Kemudian disusul oleh kelas C dan terakhir kelas F. Selesai perkenalan,
“NonStop Discussion” dimulai. Berbeda dengan perkenalan, “NonStop Discussion”
dimulai dari kelas C, kemudian kelas A dan terakhir kelas F. Tidak semua orang
berbicara, hanya perwakilan kelas yang berbicara karena akan memakan waktu yang
lama jika semuanya harus berbicara. Sementara apa yang ingin kami katakana pada
dasarnya sama, yaitu tentang pengalaman selama perkuliahan “Discourse Analysis”
berlangsung. Setelah selesai “NonStop Discussion, acara inti yaitu acara makan
pun dimulai. Semuanya menikmati makanan yang tersedia dengan lahap. Sementara
saya, tidak karena saya tidak suka dengan ikan yang tersedia, yaitu ikan nila.
Saya tidak makan ikan yang seperti itu. Saya hanya minum air mineral gelas.
Selesai makan, tibalah acara foto session. Hehehe,,,kami berfoto ria dengan
teman kelas dan juga dengan prof. Puas berfoto, kami bayar dan langsung pulang.
Saya pulang ikut di mobil yang dibawa oleh Munzir bersama dengan Yus, Anti,
Chandra, Mia dan Pak Paulus. Sementara, K’ ippank, K’ Eka, K’ Leo, K’ Rahma,
Sari dan Kiki ikut di mobil yang dibawa oleh Abdi. Jalur yang kami lalui pun
berbeda. Munzir lewat Sungguminasa, sementara Abdi lewat Hertasning.
Alhamdulillah, saya sampai di rumah sekitar jam 4 sore.
Sungguh Perjalanan Panjang
yang Melelahkan
Tapi Luar Biasa Menyenangkan
Long Trip in the Weekend with
Classmates
Love You as Always,
IR188
Komentar
Posting Komentar