Have you ever heard about hustle culture and multitasking? Hustle culture is a person mentality who thinks work as everything above all. For them, work all day long every day is a must, for the sake of professionality. Until some of them end with burnout - exhaustion of physical or emotional strength or motivation usually as a result of prolonged stress or frustration of work. Sometimes, they are also multitasking - the ability to do multiple tasks at one time. Why do I talk 'bout this? Hmm...I'm going to share about my activity recently ( in the last three months ). After re-reading my daily journal, I realize that the rhythm of my life is in contrary with my principle, which is slow living. What I do recently, shows that I'm in hustle culture and a multitasking woman as well. My weekend is always full of workshops or meetings, from one place to another, even from one hotel to another. That's why, some of my friends or colleagues commented by saying: "
Akhir-akhir ini, segenap dosen yang telah tersertifikasi dihebohkan dengan urusan BKD SISTER. Hal tersebut disebabkan oleh isu tidak dibayarkannya tunjangan sertifikasi bagi dosen telah mengantongi sertifikat pendidik namun laporan kinerjanya tidak memenuhi peraturan perundang-undangan. Terlebih lagi, sejak keluarnya PO BKD 2021, terdapat kewajiban khusus untuk semua jenis jabatan fungsional. Sebelumnya kewajiban khusus hanya untuk dosen dengan jabatan fungsional Guru Besar (GB), namun kini kewajiban khusus juga diperuntukkan bagi dosen dengan jabatan fungsional Asisten Ahli (AA), Lektor (L), dan Lektor Kepala (LK). Sebagian besar dosen bermasalah dalam memenuhi kewajiban khusus tersebut karena ada beberapa dosen yang tidak memiliki publikasi dalam tiga tahun terakhir, khususnya yang Lektor Kepala. Punya sertifikat pendidik tapi tidak mendapatkan tunjangan sertifikasi. What do you think? Well , kali ini saya tidak ingin bercerita tentang BKD, melainkan tentang bagaimana nasib dosen yan