Entah dari mana saya
harus memulai tulisan ini
Saya bingung
bagaimana menuliskannya
Intinya, saya harus
kembali pada diri saya dahulu
Yang berkomitmen
untuk menutup diri
Sejak empat tahun
yang lalu hingga kini, saya mencoba untuk membuka diri untuk hal yang
berhubungan dengan perasaan. Kini, saya pikir waktunya telah berakhir. Satu dua
kenangan sepertinya sudah cukup bagi saya. Segala hal yang berhubungan dengan
perasaan, dari yang paling menyenangkan hingga yang paling menyakitkan telah
terlukis dalam hidup saya.
Penyesalan yang pada dasarnya akan selalu hadir belakangan, sekiranya ditiadakan. Saya berusaha untuk tidak menyesali segala hal yang telah terjadi. Beranjak dari pikiran sempit, saya justru akan mensyukuri semuanya sebagai suatu pelajaran berharga dalam hidup saya. Bukankah kepahitan dalam hidup itu seharusnya ada dan malah akan menjadi aneh ataupun membosankan jika semuanya terasa manis.
Penyesalan yang pada dasarnya akan selalu hadir belakangan, sekiranya ditiadakan. Saya berusaha untuk tidak menyesali segala hal yang telah terjadi. Beranjak dari pikiran sempit, saya justru akan mensyukuri semuanya sebagai suatu pelajaran berharga dalam hidup saya. Bukankah kepahitan dalam hidup itu seharusnya ada dan malah akan menjadi aneh ataupun membosankan jika semuanya terasa manis.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada orang yang dari dulu hingga kini masih sering mencari tahu bagaimana kabar dan apa saja kesibukan saya. Juga, mohon maaf kepada yang ingin mengenal saya. Jikapun saya dianggap sebagai teman atau cewek yang sombong, cuek dan bangga, saya harus terima itu. Itu semua adalah penilaian anda sebagai orang lain, yang saya pikir tak mengenali siapa dan bagaimana kepribadian saya yang sesungguhnya.
Saya benar-benar tidak akan pernah berani dan ceroboh lagi dalam mengambil keputusan. Saya tidaka akan lagi menyakiti diri ataupun hati saya. Menjadi tertutup terhadap siapapun adalah keputusan saya yang tidak bisa diganggu gugat.
I'm a Kinda "Traumatic Girl" who Wants to Come Back to My Real Personality
Being "Introvert" and "Perfectionist"
Love You as Always,
IR188
Komentar
Posting Komentar