Kesatria sebelum cahaya
Kuratapi kisahku dengan air mata
Kurenungi kisah kita dengan tangis senduh
Hati ini terlalu sakit karena cintamu
Serpihan demi serpihan luka kurasa
Kepingan demi kepingan tentang kita kuingat
Semakhn kukenang semakin hancur hati ini
Tapi mengapa sampai sekarang aku masih bisa mencintaimu
Pilur bilur luka meleleh
Harapan cinta mengental
Mencoba memedaki tangis
Dan menghapus air mata di pipi
Mengapa luka ini membuatku makin cinta
Kapankah air mata ini menjadi air mata yang bening
Dan tak keruh
Kapan kah derai tangisku terhenti menjadi setetes
Dan terakhir
Harusnya tak perlu aku tangisi
Harusnya aku kuat
Harusnya tak perlu kupertaruhkan air mata ini
Hanya demi suatu kenangan
Dan masa yang telah pergi
Tapi mengapa
Mengapa sampai sekarang aku tak bisa melupakannya
Mengapa terus jatuh dan menumpah air mata yang perihkan hati ini
Hatiku kini menjadi perasa
Terlalu banyak dan berderai
Terlalu lama menetes
Dan terus menumpah
Aku sendiri
Bersama keluh kesahku
Yang tenggelam oleh suara tangisku
Bersama serpihan hati
Yang akan kubawa
Sampai. . .aku. .mati. . . .
Kuratapi kisahku dengan air mata
Kurenungi kisah kita dengan tangis senduh
Hati ini terlalu sakit karena cintamu
Serpihan demi serpihan luka kurasa
Kepingan demi kepingan tentang kita kuingat
Semakhn kukenang semakin hancur hati ini
Tapi mengapa sampai sekarang aku masih bisa mencintaimu
Pilur bilur luka meleleh
Harapan cinta mengental
Mencoba memedaki tangis
Dan menghapus air mata di pipi
Mengapa luka ini membuatku makin cinta
Kapankah air mata ini menjadi air mata yang bening
Dan tak keruh
Kapan kah derai tangisku terhenti menjadi setetes
Dan terakhir
Harusnya tak perlu aku tangisi
Harusnya aku kuat
Harusnya tak perlu kupertaruhkan air mata ini
Hanya demi suatu kenangan
Dan masa yang telah pergi
Tapi mengapa
Mengapa sampai sekarang aku tak bisa melupakannya
Mengapa terus jatuh dan menumpah air mata yang perihkan hati ini
Hatiku kini menjadi perasa
Terlalu banyak dan berderai
Terlalu lama menetes
Dan terus menumpah
Aku sendiri
Bersama keluh kesahku
Yang tenggelam oleh suara tangisku
Bersama serpihan hati
Yang akan kubawa
Sampai. . .aku. .mati. . . .
By: Pecinta Yang Terabaikan
Komentar
Posting Komentar